Oleh: Nur Rohmi Mei
Wardani (Guru Bhs. Indonesia)
Pahamkah Kalian Akan Bahasa Indonesia?
Penyalahgunaan Kata Dalam Bahasa Indonesia
Belajar
tentang bahasa tidak akan ada habisnya karena ia dinamis dan mengikuti
perkembangan manusia. Banyak kata-kata baru yang tercipta untuk mengisyaratkan
sesuatu. Banyak pula yang mengalami pergeseran makna. Namun, samakah halnya
jika sebuah kata disalah artikan? Tentu tidak.
Mungkin
kalian pernah mendengarkan beberapa kata dalam bahasa Indonesia yang secara
‘tidak sadar’ disalah artikan dan disalahgunakan. Atau bahkan kalian pernah
menggunakannya.
Pernahkah kalian
mendengar kata GEMING?
Mengapa
GEMING diartikan sebagai polah yang tidak pernah diam. Padahal jika kita mau
mengintip Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) barang
sebentar, arti GEMING berarti diam. Tak perlu lagi menambahkan kata ‘tak’ pada
kata GEMING.
Sering
sekali kata ini disalah artikan dalam penggunaannya. Contohnya, ‘ia diam tak
bergeming’. Diam tetapi tidak diam.
Sebuah paradoks yang sangat menarik yang menunjukkan betapa kita tidak memahami
bahasa kita sendiri.
kalau
sehari-hari saya sering mendengar “Dia tidak bergeming walaupun telah diancam”.
Dari kalimat itu saya berfikiran bahwa tidak bergeming artinya tidak bergerak,
tidak menanggapi, tidak melakukan tindakan yang dimau oleh orang lain.
Bagaimana ini ?
Kalimat
tersebut bisa diperbaiki dengan “Dia tetap
bergeming walaupun telah diancam”
Apa yang muncul dalam
benak kalian ketika mendengar kata ACUH?
Kata
acuh, menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI), berarti
'peduli, mengindahkan'. Kata acuh lebih sering muncul dalam bentuk tidak
acuh, acuh tak acuh, dan tidak mengacuhkan. Dalam percakapan tidak
resmi, pemakaian kata acuh dengan nada tertentu seringkali justru sama
maknanya dengan tidak acuh. Demikian pula kata peduli dan tahu,
jika diucapkan dengan intonasi tertentu, maknanya sama dengan tidak peduli
dan tidak tahu. Dalam bahasa tulis pemakaian seperti ini hendaknya
dihindari, apalagi jika diingat bahwa tanda-tanda yang melambangkan intonasi
yang dimaksud tidak tersedia.
‘Kau
menolakku, acuhkan diriku’. Sepenggal lirik dari lagu miliki band Indonesia
yang cukup booming kala itu. Maksudnya di sini menggunakan ACUH sebagai tidak
memedulikan. Apa itu yang melintas di dalam pikiran kalian? Sorry, you did
it wrong. (maaf anda melakukannya salah) Arti ACUH sebenarnya adalah peduli
atau bahasa kerennya care. Ketika
kalian menggunakan kalimat “duh, si dia cuek banget, Acuh banget”, berarti
kalian sudah membuat satu lagi kesalahan berbahasa.
Kira-kira apa arti
dari SERONOK?
Ada
sebuah larangan yang mengingatkan orang untuk selalu berpakaian yang tidak
SERONOK. Maksudnya mungkin menjaga pakaian agar enak dilihat, rapi, dan tidak
vulgar. Tapi sayangnya larangan tersebut sebenarnya malah menyuruh kita untuk
berpakaian yang tidak sedap dipandang mata.
Bagaimana
bisa? Arti dari kata SERONOK sebenarnya adalah menyenangkan dan enak dilihat.
Jika ditambahkan kata ‘tidak’ akan berarti negatif, yaitu ‘tidak enak dilihat’.
Untungnya mayoritas orang berpikiran sama sehingga penyalahgunaan bahasa ini
seolah tidak terjadi.
Kata lainnya yang kadang diartikan terbalik adalah kasatmata.
Dalam syair lagu karya Ebiet
G. Ade berjudul Bingkai, ada ungkapan, ”Melukiskan
Engkau yang kasatmata namun ada.” Kasatmata kok
namun ada? Kasatmata ya pasti ada.
kalimat
ini dalam maknanya. Tapi sayang, ada 2 kesalahan dalam penggunaan kata
“kasatmata”. Yang pertama, perlu diketahui bahwa “kasatmata” adalah satu kata.
Yang kedua, artinya adalah dapat dilihat/konkret,
jadi untuk merujuk ke pengertian tidak tampak oleh mata kita harus
menambahkan negasi “tidak” Lebih bernilai daripada pesona lahiriah adalah
keindahan yang tidak kasatmata.
Sudah
benarkah arti dari kalimat ‘Aku titip ABSEN’?
Absen” adalah kata kerja yang artinya tidak
hadir. Kalau kita berkata, “Saya mau absen dulu” untuk menyampaikan maksud
bahwa kita hendak mendaftarkan kehadiran kita, penggunaan kata “absen” jelas
tidak tepat. Kalimat itu berarti saya berencana untuk bolos/tidak hadir.
Sebaiknya katakan, “Saya mau mendaftarkan kehadiran.”
Banyak dari kalian yang mungkin tidak sadar
telah menyalah artikan kata ABSEN. Seringnya kalian berkata, ‘Aku titip ABSEN!’
kepada seorang teman. Jangan marah kalau ternyata nama kalian dicoret atau
kehadiran kalian ditulis ABSEN karena arti dari ABSEN sendiri adalah tidak
hadir.
Marilah kita mulai gunakan kelima kata
di atas dengan benar untuk menghindari kekeliruan atau kesalahpahaman, dan juga
sebagai bentuk kepedulian kita terhadap bahasa ibu yang kita cintai ini. Adakah
yang bisa menambahkan kata-kata lain dalam bahasa Indonesia yang pengertiannya
berkebalikan dari yang tertera di kamus?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar