Hallo Shobat, apa kabar? Tentunya baik
kan? Kamus mau tanya nih, Bahasa Indonesianya “History” itu apa sih? Betul
sekali Bahasa Indonesianya adalah Sejarah, memang shobat juara deh. Kalau
ngomong soal sejarah pasti Shobat sudah berfikiran kejadian yang di masa lalu,
kita tidak usah berfikir kejadian di masa lalu, anggap saja kejadian di masa
lalu kunci menuju ke masa depan. Aseek.. kata-katanya terlalu tinggi ya Shobat,
hehehe...
Sejarah? Apa sih Sejarah itu? Kalau
emang ribet mending ikut Kamus aja mewawancarai seorang guru yang cantik dan hobinya
memasak dan makan-makan. Wuih, siapa iya? Beliau ini berkelahiran Mojokerto, 05
Februari 1987, bertempat tinggal di Margersari 1/No.52 Mojokerto, mempunyai
keluarga kecil yang terdiri dari suami dan anak, suami beliau bernama Yusuf
Sundor,A.Md dan anak beliau bernama Naswa Aqila Sundoro. Pasti dari sini Shobat
penasaran banget ya? Coba tebak siapa beliau ini. Yups, betul beliau adalah Ibu
Nur Farianti,S.Pd yang mengajar mata pelajaran Sejarah di MI.Al-Musthofa dan
MA.Al-Musthofa. Beliau ini sangat ramah, penyayang dan murah senyum lho Shobat.
Tapi kali ini Kamus mewawancai tentang metode pembelajaran beliau yang katanya
sangat asyik itu. Simak Yuk:
Metode yang seperti apa Ibu terapkan dalam proses
pembelajaran?
Pembelajaran
saya sangat santai, saya menggunakan metode seperti kuis, diskusi, drama
tentang sejarah kadang-kadang problem solving dan ceramah, ceramah itu seperti
penjelasan dan bertanya apa yang kurang jelas saat saya memberi pelajaran itu
tadi.
Mengapa
Ibu memilih metode tersebut?
Iya tergantung pada materi yang
dipelajari, kemudian metode yang bervariasi untuk menghilangkan kejenuhan dalam
proses belajar mengajar, karena anak-anak sering merasa jenuh apabila
pembelajarannya serius dan tidak ada variasi dalam pembelajaran.
Apakah
setiap pertemuan ibu menerapkan metode yang berbeda saat mengajar?
Iya, berbeda-beda. Karena itu tadi,
kalau anak-anak diberi pembelajaran yang sama akan terasa jenuh dan akan malas
bila mengikuti pelajaran saya. Maka saya beri pembelajaran yang bervariasi.
Bagaimana
respon siswa saat Ibu mengajar dengan metode tersebut?
Bagaimana
reaksi Ibu ketika ada siswa yang tidak menghiraukan?
Saya tegur saja, kadang juga saya beri
pertanyaan balik kepada siswa yang tidak menghiraukan saya saat saya
menerangkan. Apabila masih tetap tidak di hiraukan saya biarkan saja.
Bagaimana
cara Ibu mengajar siswa, sehingga siswa itu tidak merasa bosan?
Dengan menerapkan metode bervariasi,
bahkan untuk menghilangkan kejenuhan belajar mata pelajaran Sejarah saya suruh
untuk membuat poster tentang sejarah dan anak-anak sangat antusias
mengerjakannya.
Apa
yang Ibu lakukan jika ada siswa yang tidak menghiraukan bahkan sampai tertidur?
Tidak
pernah saya mengalami peristiwa seperti itu, menurut saya anak-anak itu sangat
senang.
Pernakah
kesabaran Ibu saat mengajar terkuras akibat ulah siswa-siswi saat pembelajaran
berlangsung?
Pernah,
siswa yang kurang berkenan dalam perkataan yang diucapkan untuk saya.
Pernakah
saat kesabaran Ibu terkuras Ibu menghukum siswa tersebut?
Tidak
pernah, hanya memberi saran yang baik agar bisa menghormati guru dan orang yang
lebih tua dari mereka dan tidak sepantasnya mereka kurang santun terhadap guru
dan orang yang lebih dewasa dari mereka.
Apa
harapan Ibu ke depan untuk siswa-siswi?
Semoga
siswa-siswi setelah lulus dari Al-Musthofa menjadi orang yang sukses di dunia
maupun di akhirat dan bersikap lebih sopan santun ketika terjun dalam
masyarakat. Siswa-siswi juga harus bisa menjaga nama baik keluarga dan
Madrasah.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihNxg_Q_7S48bEiJFuaDFXYzNzEirvn8ZV0gojJGPvtc-7abPuhMOJZlZ3nHHsyAXgPoDp1xUTDCo6qmE12CW6SM6PSLs-3JkB4Aso_VqflwBCnIyLJFPd3aVufUHw8AMgtc5nqLKC884/s320/uswah+bu+yanti+%2528berwarna%2529.png)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar