Dalam Kamus
edisi-edisi yang kemarin selalu mengemukakan tentang keajaiban Al-Qur’an dalam
bidang keilmuan sehingga bisa dibuktikan dan diteliti oleh siapa saja yang mau
berkecimpung lebih dalam dalam kepakarannya.
Berikut ini
kamus akan memaparkan kepada Shobat semua beberapa keajaiban Al-Qur’an yang
lain dimana keajaiban ini tidak bisa ditandingi oleh kitab suci agama lain.
1.
Tidak berubah
Al-Qur’an,
dari dulu hingga sekarang, tidak pernah berubah. Tidak berubah, baik bertambah
ataupun berkurang, walaupun hanya satu huruf saja.
Mustahil
merubah isi Al-Qur’an. Jika satu huruf saja berubah, pasti seluruh muslim dari
penjuru dunia akan protes. Mengapa bisa? Karena Al-Qur’an sudah dihafal oleh
jutaan orang di seluruh dunia. Mengubah Al-Qur’an seumpama ada orang yang
mengatakan, “Eh, Ka’bah itu di Jakarta loh!”. Alih-alih percaya, orang itu
langsung dicap sebagai pembohong. Kenapa begitu, karena sudah ramai orang tahu
bahwa Ka’bah itu terletak di Makkah.
Gambar Al-Qur’an
|
Kalau
sekiranya Al-Qur’an bukan mukjizat, pastilah dia sudah berubah isinya. Seperti
yang terjadi pada kitab-kitab suci lain, yang tidak cuma berubah satu-dua ayat,
tapi juga berubah menjadi banyak versi!
2.
Mudah dihafal
Selain tidak
berubah, Al-Qur’an juga mudah untuk dihafal. Mudah dihafal, bukan hanya bagi
para orang dewasa, tapi bahkan bagi anak-anak balita. Betapa banyak kita
temukan anak balita yang sudah mampu menghafal Al-Qur’an. Bahkan anak usia SD
pun sudah banyak yang hafal 30 juz Al-Qur’an.
Masih
kecil sudah hafal Al-Qur’an bukan cuma cerita manusia-manusia hebat zaman dulu,
tapi juga berlaku buat zaman sekarang. Dengan mata kepala sendiri kita melihat
betapa banyak anak-anak yang hafal Al-Qur’an, walaupun bukan orang Arab,
walaupun tidak bisa bahasa Arab. Di dunia ini terdapat jutaan orang hafal Al-Qur’an,
di Libya saja terdapat 500 ribu penghafal Al-Qur’an.
Kalaulah
Al-Qur’an bukan mukjizat, pastilah dia tidak bisa dihafalkan. Seperti
kitab-kitab suci agama lain yang tidak bisa dihafal. Jangankan oleh orang
awam/anak-anaknya, pemuka agamanya sendiri pun tidak hafal!
3.
Tidak
membosankan
Yang tidak
kalah aneh juga adalah, Al-Qur’an tidak pernah bosan untuk dibaca. Benar-benar
aneh. Saya sendiri tidak tahu mengapa bisa begitu?
Padahal setiap
muslim minimal membaca Al-Qur’an surat Al Fatihah minimal 17 kali sehari
(karena shalat fardhu sehari semalam berjumlah 17 rakaat), atau sebulan sekitar
500 kali, atau setahun lebih dari 6000 kali. Kalau usia Shobat 20 tahun berapa
kali Shobat sudah membaca Al Fatihah? Silakan hitung sendiri.
Itupun
belum ditambah dengan pembacaan surat Al Fatihah di shalat-shalat sunnah, di
wirid/dzikir, di dalam doa-doa, atau di dalam murajaah.
Itupun bukan cuma surat Al Fatihah, semua surat di dalam Al-Qur’an tidak ada
yang membosankan. Semuanya selalu enak dibaca. Tidak ada rasa bosan sama sekali
walaupun diulang-ulang terus.
Jika Shobat
penggemar novel, berapa kali Shobat membaca ulang novel kegemaran Shobat?
pernah sampai 100 kali ulangan saja? Jika Shobat penggemar musik, berapa
kali Shobat menyanyikan ulang lagu kegemaran Shobat? pernah sampai 1000 kali
saja?
Kalaulah Al-Qur’an
bukan mukjizat, pastilah dia sudah menjadi kitab yang membosankan untuk dibaca.
Seperti kitab-kitab agama lain yang sudah ditinggalkan ummatnya sendiri.
Jangankan baca sampai ribuan kali, jangan-jangan mereka belum pernah baca
kitabnya sendiri secara kesuluruhan walaupun cuma sekali.
4.
|
Yang bisa
membuat kita semakin yakin akan kemukjizatan Al-Qur’an adalah kebenaran yang
terkandung di dalamnya. Shobat, isi Al-Qur’an itu benar semua. Dari sisi
sejarah, misalnya, Al-Qur’an banyak menceritakan sejarah kaum-kaum sebelum
diturunkannya Al-Qur’an. Seperti sejarah Fir’aun, sejarah kaum Aad, kaum
Tsamud. Semua itu ternyata telah terbukti benar. Al-Qur’an juga menceritakan
masa depan, yang satu persatu telah terbukti saat ini. Seperti terbuktinya
tentang kekalahan Romawi yang diceritakan dalam Surat Ar Rum.
Di sisi
sains/teknologi juga begitu. Sains modern terus mengungkap kebenaran Al-Qur’an.
Seorang pakar embriologi asal Kanada, Keith L. More, terpukau dengan
ayat Al-Qur’an yang bercerita tentang proses pembentukan bayi di dalam perut
ibu. Logikanya, bagaimana mungkin seorang Muhammad yang hidup di abad ke-7 bisa
tahu tahapan-tahapan perkembangan bayi yang baru diketahui pada abad 20?. Allah
SWT pun memberikan hidayah kepadanya, sekarang beliau bukan cuma sebagai ilmuan
muslim, tapi juga sebagai seorang da’i.
Sesempurna
apapun buatan manusia, pasti terdapat kekurangannya. Kalaulah Al-Qur’an bukan kalamullah,
pastilah Al-Qur’an itu banyak kurangnya, sehingga perlu dikoreksi.
Kalaulah
Al-Qur’an bukan mukjizat, pastilah terdapat pertentangan yang banyak di
dalamnya. Seperti yang terjadi pada kitab-kitab suci lain, sehingga sering di revisi.
Masak kitab suci direvisi?? Aneh banget.
5.
Tidak ada yang
bisa buat
Sampai
sekarang, belum ada yang bisa buat satu surat yang yang serupa dengan Al-Qur’an.
Padahal ilmu sastra sudah jauh berkembang, ilmu sains apalagi, ilmu sejarah
juga. Andaikan sastrawan terhebat, saintis terpintar, sejarawan kawakan, dan
pemuka agama kondang berkumpul (ditambah pentolan-pentolan jin kalau perlu),
pastilah mereka tetap tidak mampu membuat yang serupa dengan Al-Qur’an,
walaupun hanya satu surat saja. Al-Qur’an memang benar-benar ajaib! (khalifahma.wordpress.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar