Oleh: Dina Eva Marinda (VIIID)
Aduh...Sumpah deh. Capek
bertubi-tubi mendera seluruh badan. Hari Sabtu ini, seharian penuh, saya
mengunjungi seluruh toko Mojokerto hanya untuk mencari hadiah yang tepat untuk
Nayla sahabatku yang berulang tahun ke-15 tiga hari lagi, tepatnya tanggal 17
Desember. Tapi, sampai hari ini aku belum menemukan kado yang tepat, Aku pulang
dengan tangan kosong.
Sempat minta nasehat dari kakak
ipar perempuanku “Santi, barang apa yang bisa dibuat kado untuk sahabat cewek
ya?”
Setelah berfikir, Santi
menjawab dengan senyum yang manis menjawab, “sebaiknya kamu belikan kado yang
istimewa yaitu, boneka panda hitam putih.” fikirku benar juga omongan kakak,
tapi aku beli sama siapa? Oh...aku suruh Salsa saja ikut aku. Adik aku dari dua
saudara.
Tanpa membuang waktu lagi,
segera saja aku menelpon Salsa yang berada di Canggu
“Salsa ikut kakak cari kado
buat teman kakak, tapi...ada tapinya nih kak” jawab Salsa dengan cepat bergegas
kerumah.
Aku sudah menduga kalau adik
aku pasti mau, keesokan hari Salsa sudah mandi untuk ikut aku mencari kado,
Salsa mau membantu pasti harus ada imbalannya.
“Ikat rambut yang ngetren sekarang”
mintanya yang aneh-aneh
Aku sudah naik ke sepeda motor
hijau putih Beat, tiba-tiba segerombolan empat cewek datang menghampiri Salsa
“Jadi kita cari kado” segerombolan teman Salsa.
Aku hanya bisa
mengangguk-anggukkan kepala padahal di dalam hatiku gregetan.
Setelah melalui perjalanan yang
melelahkan bagiku, akhirnya sampai juga aku tiba di Rosa. Setelah tiba di Rosa
aku dan segerombol teman Salsa masuk ke Rosa.
“Wah, bagus banget bajunya, itu
yang aku mau” sambil tertawa Salsa dan temannya.
“Bagus juga, tapi tidak pantas
buat kamu Salsa.hehehe...”komentarku
Aku terkekeh-kekeh melihat muka
Salsa yang cemberut kayak tisu ditekuk.
“Kak Marsha”, dengan muka
cemberut memanggilku
“Kak, ikut aku cari kado buat
Nayla, biar aku yang pilihkan,” usul Salsa.
Aku hanya bisa pasrah karena
dia kesal denganku, aku sih cuek aja, tetap saja aku buntuti kemana saja.
Sesaat kemudian aku tinggalkan ke empat temannya dan Salsa.
Setelah mencari kemana-mana
nggak karuan, lepas itu dengan ke empat teman Salsa, malah tambah pusing
kepalaku. Sampai sore belum menemukan kado yang tepat buat Nayla.
“Cari kemana lagi kita Sal,
malah kamu yang cari buat diri kamu sendiri,” tanyaku dengan putus asa
“Kak,kak itu dia,” Salsa sambil
menunjuk
“Jangan bikin kakak lebih
pusing lagi, sebaiknya kamu diam”, jawabku sambil marah-marah
“Kak lihat itu, itu yang kakak
cari, boneka panda hitam putih, cantik...” bahagianya Salsa sambil memegang
tanganku.
Aku hampir putus asa, akhirnya
apa yang aku cari sudah ketemu. “Wah itu dia bonekanya istimewa...” seruku
dengan rasa bahagia.
Setelah menemukan kado, buat
Nayla rasanya hati ini lega, tidak percuma aku mengajak Salsa he’em.
Setelah mendapatkan kado, aku
mengambil sepeda motor dari tempat parkir, akhirnya bisa pulang dengan bahagia,
setelah malam itu aku membayangkan seberapa bahagianya Nayla saat tiba ulang
tahunnya.
Keesokan tiba aku setelah
keluar dari kamar aku langsung mengambil bonekanya untuk menghias kado agar
terlihat cantik saat dibuka Nayla, lalu datanglah Salsa untuk membantuku.”Kak
sebaiknya kado ini dikasih pita yang bagus” aku sambil menganggukkan kepalaku
“Ya benar kamu, wah kado ini
terlihat cantik”
Segera mungkin aku memberikan
kado ini buat Nayla.Tiba-tiba “Halo, kak Marsha” adik Nayla menelpon
“Ya, kenapa sih menelpon” saya
sambil tersenyum
“Ya nih kakak mau nanya, Halo
Sha kamu gak lupakan kalau aku ulang tahun besok” Nayla sambil merebut telepon
Sushi adik Nayla.
“Nayla...tenang aku tidak akan
lupa, oke bye...bye “Aku sambil menutup telepon
“Eee...Sha” Nayla terlihat
kesal
Aku sengaja menutup telepon
agar dia tidak tanya masalah kado, kan saya buat Nayla surprase.
Setelah tiba ulang tahun Nayla,
aku sengaja datang terlambat agar Nayla mengira Aku lupa dengan ulang tahunnya.
Saya setelah sampai dirumah Nayla, kelihatan kalau Nayla mencariku karena Aku
datang terlambat. Hampir acara sudah mulai Nayla terlihat kesal, Nayla masuk
kerumah karena acara sudah dimulai.
“Kenapa Marsha belum datang
juga, katanya dia tidak lupa” Nayla sangat sebal
“Selamat ulang tahun Nayla”
kedatanganku dengan tiba-tiba membuat Nayla terkejut
“Marsha...kau membuatku
terkejut” Nayla memelukku dengan bahagia
“Kukira kau tidak datang, aku
sampai menunggumu dengan lama di depan rumah” jawabnya Nayla
Nayla terlihat bahagia saat melihatku
membawa kado untuknya, dia tidak sabar menerimanya.
“Wah...itu kado buatku” tanya
padaku
Aku tersenyum.
Komentar Bu Tutus:Ada beberapa kekurangan dalam cerpen ini. Pertama penulis kurang konsisten dalam menggunakan kata ganti (di awal muncul kata “saya”, berikutya muncul kata “aku”). Ketidak konsistenan itu membuat pembaca sulit memahami isi cerita. Kedua, cerita terlalu sederhana sehingga endingnya mudah ditebak. Ketiga, penulis kurang menguasai teknik dalam menulis cerpen sehingga tema yang tadinya menarik jadi kurang menarik. Keempat, kalimat yang digunakan dalam cerita banyak yang tidak efektif dari segi kehematan kata, kalimat yang tidak efektif akan sulit difahami pembaca. Terus berlatih dan membaca referensi cerpen-cerpen dari penulis terkenal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar