Assalamualaikum wr.wb Pak saya
punya masalah, saya ingin sekali bisa akrab sama teman di kelas dari awal masuk
saya sudah jadi pendiam sampai sekarang tapi lama nggak enak juganggak punya teman
dan sekarang saya mau mengubah sifat saya yang sangat tertutup ini,tapi caranya
gimna? masa tiba-tiba langsung so akrab gitu sama teman-teman saya. gimana caranya
pak? Terus saya juga merasa merrka tuh sering lihat aku dengan tampang yang
seolah-olah mereka bilang bahwa aku tuh aneh kelakuannya. Memang sih saya juga merasa
kayak gitu. Saya bingung bagaimana mengubah sikap saya ni, gara-gara mikir ini
pelajaran jadi terabaikan, padahal sebentar lagi ujian. (seorang Pelajar (15))
Wa’alaikumsalam, memang
paling nggak enak kalau kita merasa sendirian, padahal semua manusia normal
pasti butuh teman. Tapi yang namanya teman, apalagi yang akrab, memang nggak
jatuh begitu aja dari langit. Kita perlu melakukan usaha untuk dapat teman,
habis itu tetap harus berusaha untuk mempertahankan hubungan dengannya, sayaukur
bisa makin akrab. Kalau kita diam saja, sulit juga. Orang yang mau mendekati
pasti was-was, merasa gak enak juga. Jadi, gimana kalau kamu berinisiatif
duluan ngajak orang lain berteman. Modalnya senyum, niat, dan tentu aja
keberanian. Ajak omong yang umum-umum aja. Misalnya nanya soal pelajaran, PR,
kegiatan ekstra dll. Ngobrol sewajarnya aja, jangan langsung maksa pengen
akrab. Sebab keakraban itu tergantung kecocokan, dan kecocokan itu gak bisa
dipaksakan. Untuk bisa ngobrol dengan orang lain, tentu aja kamu perlu
memperluas minat dan pengetahuan. Banyak membaca, ngikuti perkembangan lewat
TV, koran dll. Jadi kalau ada teman yang ngobrol apa aja tetap bisa nyambung,
mulai dari ngomong pelajaran, musik, film, olah raga, politik atau kabar-kabar
paling aktual di sekitar kita. Terus usahakan memperhatikan dan menaruh minat
yang wajar pada orang lain. Curhat pada teman tu oke-pke aja kok, malah
kebanyakan orang senang kalau diberi kepercayaan. Saya yakin, teman-temanmu tu
gak segitunya menganggap kamu aneh. Justru pikiran kita yang nggak pede dan
mencurigai orang lain itu malah bisa jadi penghalang untuk menjalin hubungan
dengan orang lain. Ok, jangan pesimis ya, good luck! Wassalamualaikum ww.
Adik Suka Membangkang
Assalamu’alaikum
Pak. Saya perempuan usia 15 tahun. Saya punya adik yang susah sekali diatur,
ini menurut saya karena ibu terlalu memanjakan. Dia takut hanya pada ayah saja,
masalahnya ayah kerja di luar kota. Jujur saya sering terpancing emosi karena
kelakuan dia. Kalau saya menasihati dia eh dia malah mengejek dan kadang
menangis kalau begini ibu yang malah menyalahkan saya. Bagaimana Pak menghadapi
adik yang begini? (Ari, yang lagi bingung)
Wa’alaikumsalam,
Ari, Setelah membaca unek-unekmu sepertinya adiknya sudah mengalami kejadian
yang kurang menyenangkan/buruk yang berhubungan dengan emosi dari sejak kacil
ya,.. Melihat perilakunya susah diatur ini berarti pengalaman buruk yang
dialaminya sudah melekat di memorinya bahkan di alam bawah sadarnya.Hal ini
dapat dilihat dari emosi spontan yang timbul ketika adikmu dimarahi.
Kunci
utamanya adalah jangan lagi memarahi membentak atau melakukan sesuatu yang
membangkitkan emosinya karena cara itu tidak akan pernah berhasil. Disaat adik
sedang emosi cara terbaik adalah memeluknya bila memberontak, memeluknya dengan
memberikan kasih sayang, bila tetap memberontak diberitahu dengan cara dan nada
bicara yang halus..tetap lakukan hal seperti itu secara berulang dan jangan
bosan, sampai adiknya melunak sikapnya.
Kenapa
hal ini harus dilakukan? Karena sejak kecil adikmu tidak merasakan kasih sayang
tentang seutuhnya dari kedua orangtua, apalagi sosok ayah tidak mendampingi
semasa kecilnya, sehingga figur ayah hanya dilihat dari sisi ibu. Sementara,
ibu bersikap emosi juga dalam menangani anaknya. Sekanjutnya, bila adik lebih
tenang emosinya ajaklah berbicara dari hati ke hati, mungkin bisa dilakukan di
luar rumah atau mencari suasanan yang lebih nyaman scara psikis, tanyak apa yang
dia sukai, atau hal-hal yang ia harapkan dari keluarganya dan juga tanyakan apa
yang tidak disukai dari keluarganya, Cobalah menggali lebih dalam keluhan
perasaan dan emosinya sehingga mbak mengerti apa yang dirasakan oleh adik.
Tetaplah menjadi orang terdekat dengannya, karena kamu lebih siap daripada ibu
atau bapak. Setelah itu bicarakan permasalahan yang dialami adik ini secara
terbuka kepada orangtua agar mereka mengetahui permasalahan ini.
Apa
dialami adikmu masih bisa diubah, terpenting didukung dengan perubahan sikap
keluarga yang lebih baik. Meskipun orangtua tidak selalu bersama tapi
kepentingan anak tetap harus diutamakan. Selain itu selalu mendoakan adik,
bapak ibu untuk menjadi lebih baik kedepannya. Perlahan-lahan sikap adik mbak
juga akan berubah lebih baik dengan kesabaran dan ketelatenan kamu dan orangtua
dalam memahami emosi dan psikis adik mbak. Intinya adalah kasih sayang, peduli
dan kesabaran. Hindari utk memarahi yang dapat memancing emosinya. Salam semoga
bisa membantu.Ranking Pertama Takut Dijauhi Teman
Assalamua’laikum, selamat sore.
Maaf menggangu waktu Bapak.Beberapa minggu ini, saya selalu merasakan
kegelisahan dan sering emosi jika berbicara. Maaf ya Pak, saya ini bukan orang
yang suka melihat teman saya marah, terutama dengan saya. Saya barusan
mendapatkan hasil pembagian raport, saya mendapatkan peringkat pertama. Saya
merasa khawatir dan takut jika teman saya akan marah dibelakang saya dan
menjauh. Rasanya tidak enak. Saya selalu berpikir, padahal teman saya orang
yang lebih pintar dari saya (semester yang lalu ia berada pada peringkat
pertama, sedangkan saya berada peringkat ketiga~ sekarang itu berbalik). Saya
takut, jika mereka berpendapat bahwa saya melakukan hal yang tidak baik, atau
karena saya termasuk dekat dengan guru-guru. Saya bingung harus melakukan apa?
Inti dari penjelasan saya diatas, Bagaimana cara saya menyikapi hal tersebut?
ini selalu jadi pikiran saya. Mohon bantuannya…terima kasih atas perhatiannya
:’) (Joko, anywhere)
Waalaikum
salam warrahmatulahi wabarrakatuh, sebelumnya selamat ya atas prestasi yang di
dapat disekolah , sebagai seorang guru saya merasa senang dan bahagia membaca
hal ini. Prestasi meningkat dari peringkat 3 menjadi peringkat 1.
Joko,
yang baik cobalah untuk selalu memiliki pemikiran positif , apa yang kamu dapat
itu tidak akan membuat mereka/teman mu berpikiran seperti yang kamu pikirkan
kenapa? Jika dahulu kamu peringkat 30 di semester kemarin atau 15 ya jangan
terlalu jauh kemudian langsung peringkat 1, boleh ditanyakan secara pribadi apa
yang terlintas dalam pikiran kamu ?
Marah
merupakan ungkapan rasa iri seseorang tapi itu akan membuat mereka termotivasi
untuk berusaha lebih baik nantinya di semester berikutnya. Dalam usaha itu ada
naik turunnya begitu pula dengan prestasi, bukankah beradu dalam prestasi lebih
baik daripada beradu otot. Cobalah diingat usaha apa yang kamu lakukan. Buang
jauh-jauh pikiran negative Kamu dan bersayaukurlah karena kamu mampu memberikan
senyuman buat orangtua kamu, jangan sampai yang ada dalam pikiran kamu bisa
merusak prestasi kamu di semester berikutnya untuk membuktikan kepada mereka
bahwa kamu memang layak mendapatkan prestasi itu. Bagaimana Kamu ….. siap
berprestasi. Semoga berguna, terimakasih
Gugup Berbicara di Depan Orang Banyak
Assalamu’alaikum,Saya
seorang laki-laki yang mempunyai masalah psikologi yaitu sering gugup-gugup,
stress ketika berbicara di depan kelas/didepan umum. Saya ingin sekali seperti teman-temanyang
bisa menyatakan pendapatnya dengan baik. Saya ingin sekali berubah. Pertanyaan saya
terapi apakah yang cocok bagi saya? dan jika saya ingin mengikuti terapi berapa
biaya sekali terapi/konsultasi. terima kasih
(yang lagi belajar bicara
hehehe)
Wa’alaikumsalam,
Kamu merasa tidak seperti teman-teman lain yang bisa menyatakan pendapat dengan
baik. Tapi coba deh kamu nanya pada mereka, apakah ketika mereka berbicara
menyatakan pendapat itu tidak mengalami hambatan? Saya yakin, sebagian besar
dari teman-teman yang kelihatannya lancar berbicara itu pasti sedikit banyak
juga pernah merasa gugup dan pede. So, Kamu gak perlu terlalu kuatir karena
bukan cuma kamu seorang yang merasa gugup dan stress ketika akan berbicara.
Sebab itu adalah hal yang normal, semua orang pernah merasakan kecemasan dalam
berkomunikasi.
Lalu,
mengapa mereka bisa tampak meyakinkan ketika berbicara? Sebab mereka berjuang
melawan ketakutannya. Mungkin saat berbicara jantungnya berdebar-debar, tangan
dingin, keringat dingin keluar, tapi toh tetap memberanikan diri berbicara.
Percayalah bahwa Kamu bukan satu-satunya orang yang merasa cemas waktu
berbicara, dan yakinlah bahwa itu sesuatu yang wajar dan tidak memalukan.
Keberanian
dan kelancaran berbicara akan terus berkembang seiring dengan bertambahnya ”jam
terbang”. Artinya, semakin sering Kamu mempraktikkan berbicara di depan umum,
kecemasan kamu akan semakin berkurang. Yang berat memang memulainya, tapi
percayalah kalaukamu berani menembus permulaan yang berat itu maka langkah
selanjutnya akan semakin ringan. So, jangan takut-takut ya. Kalaukamu masih
menganggap masalah kamu terlalu berat dan membutuhkan terapi psikologis, coba
hubungi orang yang kamu anggap mumpuni mengatasi permasalah ini, atau kamu
datang saja ke BP/BK untuk mendapatkan konsultasi/solusi lebih lanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar