Sabtu, 19 Desember 2015

Ingin Punya Sahabat



Assalamualaikum wr.wb Pak saya punya masalah, saya ingin sekali bisa akrab sama teman di kelas dari awal masuk saya sudah jadi pendiam sampai sekarang tapi lama nggak enak juganggak punya teman dan sekarang saya mau mengubah sifat saya yang sangat tertutup ini,tapi caranya gimna? masa tiba-tiba langsung so akrab gitu sama teman-teman saya. gimana caranya pak? Terus saya juga merasa merrka tuh sering lihat aku dengan tampang yang seolah-olah mereka bilang bahwa aku tuh aneh kelakuannya. Memang sih saya juga merasa kayak gitu. Saya bingung bagaimana mengubah sikap saya ni, gara-gara mikir ini pelajaran jadi terabaikan, padahal sebentar lagi ujian. (seorang Pelajar (15))
Wa’alaikumsalam, memang paling nggak enak kalau kita merasa sendirian, padahal semua manusia normal pasti butuh teman. Tapi yang namanya teman, apalagi yang akrab, memang nggak jatuh begitu aja dari langit. Kita perlu melakukan usaha untuk dapat teman, habis itu tetap harus berusaha untuk mempertahankan hubungan dengannya, sayaukur bisa makin akrab. Kalau kita diam saja, sulit juga. Orang yang mau mendekati pasti was-was, merasa gak enak juga. Jadi, gimana kalau kamu berinisiatif duluan ngajak orang lain berteman. Modalnya senyum, niat, dan tentu aja keberanian. Ajak omong yang umum-umum aja. Misalnya nanya soal pelajaran, PR, kegiatan ekstra dll. Ngobrol sewajarnya aja, jangan langsung maksa pengen akrab. Sebab keakraban itu tergantung kecocokan, dan kecocokan itu gak bisa dipaksakan. Untuk bisa ngobrol dengan orang lain, tentu aja kamu perlu memperluas minat dan pengetahuan. Banyak membaca, ngikuti perkembangan lewat TV, koran dll. Jadi kalau ada teman yang ngobrol apa aja tetap bisa nyambung, mulai dari ngomong pelajaran, musik, film, olah raga, politik atau kabar-kabar paling aktual di sekitar kita. Terus usahakan memperhatikan dan menaruh minat yang wajar pada orang lain. Curhat pada teman tu oke-pke aja kok, malah kebanyakan orang senang kalau diberi kepercayaan. Saya yakin, teman-temanmu tu gak segitunya menganggap kamu aneh. Justru pikiran kita yang nggak pede dan mencurigai orang lain itu malah bisa jadi penghalang untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Ok, jangan pesimis ya, good luck! Wassalamualaikum ww.

Adik Suka Membangkang
Assalamu’alaikum Pak. Saya perempuan usia 15 tahun. Saya punya adik yang susah sekali diatur, ini menurut saya karena ibu terlalu memanjakan. Dia takut hanya pada ayah saja, masalahnya ayah kerja di luar kota. Jujur saya sering terpancing emosi karena kelakuan dia. Kalau saya menasihati dia eh dia malah mengejek dan kadang menangis kalau begini ibu yang malah menyalahkan saya. Bagaimana Pak menghadapi adik yang begini? (Ari, yang lagi bingung)

Wa’alaikumsalam, Ari, Setelah membaca unek-unekmu sepertinya adiknya sudah mengalami kejadian yang kurang menyenangkan/buruk yang berhubungan dengan emosi dari sejak kacil ya,.. Melihat perilakunya susah diatur ini berarti pengalaman buruk yang dialaminya sudah melekat di memorinya bahkan di alam bawah sadarnya.Hal ini dapat dilihat dari emosi spontan yang timbul ketika adikmu dimarahi.
Kunci utamanya adalah jangan lagi memarahi membentak atau melakukan sesuatu yang membangkitkan emosinya karena cara itu tidak akan pernah berhasil. Disaat adik sedang emosi cara terbaik adalah memeluknya bila memberontak, memeluknya dengan memberikan kasih sayang, bila tetap memberontak diberitahu dengan cara dan nada bicara yang halus..tetap lakukan hal seperti itu secara berulang dan jangan bosan, sampai adiknya melunak sikapnya.
Kenapa hal ini harus dilakukan? Karena sejak kecil adikmu tidak merasakan kasih sayang tentang seutuhnya dari kedua orangtua, apalagi sosok ayah tidak mendampingi semasa kecilnya, sehingga figur ayah hanya dilihat dari sisi ibu. Sementara, ibu bersikap emosi juga dalam menangani anaknya. Sekanjutnya, bila adik lebih tenang emosinya ajaklah berbicara dari hati ke hati, mungkin bisa dilakukan di luar rumah atau mencari suasanan yang lebih nyaman scara psikis, tanyak apa yang dia sukai, atau hal-hal yang ia harapkan dari keluarganya dan juga tanyakan apa yang tidak disukai dari keluarganya, Cobalah menggali lebih dalam keluhan perasaan dan emosinya sehingga mbak mengerti apa yang dirasakan oleh adik. Tetaplah menjadi orang terdekat dengannya, karena kamu lebih siap daripada ibu atau bapak. Setelah itu bicarakan permasalahan yang dialami adik ini secara terbuka kepada orangtua agar mereka mengetahui permasalahan ini.
Apa dialami adikmu masih bisa diubah, terpenting didukung dengan perubahan sikap keluarga yang lebih baik. Meskipun orangtua tidak selalu bersama tapi kepentingan anak tetap harus diutamakan. Selain itu selalu mendoakan adik, bapak ibu untuk menjadi lebih baik kedepannya. Perlahan-lahan sikap adik mbak juga akan berubah lebih baik dengan kesabaran dan ketelatenan kamu dan orangtua dalam memahami emosi dan psikis adik mbak. Intinya adalah kasih sayang, peduli dan kesabaran. Hindari utk memarahi yang dapat memancing emosinya. Salam semoga bisa membantu.


Ranking Pertama Takut Dijauhi Teman

Assalamua’laikum, selamat sore. Maaf menggangu waktu Bapak.Beberapa minggu ini, saya selalu merasakan kegelisahan dan sering emosi jika berbicara. Maaf ya Pak, saya ini bukan orang yang suka melihat teman saya marah, terutama dengan saya. Saya barusan mendapatkan hasil pembagian raport, saya mendapatkan peringkat pertama. Saya merasa khawatir dan takut jika teman saya akan marah dibelakang saya dan menjauh. Rasanya tidak enak. Saya selalu berpikir, padahal teman saya orang yang lebih pintar dari saya (semester yang lalu ia berada pada peringkat pertama, sedangkan saya berada peringkat ketiga~ sekarang itu berbalik). Saya takut, jika mereka berpendapat bahwa saya melakukan hal yang tidak baik, atau karena saya termasuk dekat dengan guru-guru. Saya bingung harus melakukan apa? Inti dari penjelasan saya diatas, Bagaimana cara saya menyikapi hal tersebut? ini selalu jadi pikiran saya. Mohon bantuannya…terima kasih atas perhatiannya :’) (Joko, anywhere)
Waalaikum salam warrahmatulahi wabarrakatuh, sebelumnya selamat ya atas prestasi yang di dapat disekolah , sebagai seorang guru saya merasa senang dan bahagia membaca hal ini. Prestasi meningkat dari peringkat 3 menjadi peringkat 1.
Joko, yang baik cobalah untuk selalu memiliki pemikiran positif , apa yang kamu dapat itu tidak akan membuat mereka/teman mu berpikiran seperti yang kamu pikirkan kenapa? Jika dahulu kamu peringkat 30 di semester kemarin atau 15 ya jangan terlalu jauh kemudian langsung peringkat 1, boleh ditanyakan secara pribadi apa yang terlintas dalam pikiran kamu ?
Marah merupakan ungkapan rasa iri seseorang tapi itu akan membuat mereka termotivasi untuk berusaha lebih baik nantinya di semester berikutnya. Dalam usaha itu ada naik turunnya begitu pula dengan prestasi, bukankah beradu dalam prestasi lebih baik daripada beradu otot. Cobalah diingat usaha apa yang kamu lakukan. Buang jauh-jauh pikiran negative Kamu dan bersayaukurlah karena kamu mampu memberikan senyuman buat orangtua kamu, jangan sampai yang ada dalam pikiran kamu bisa merusak prestasi kamu di semester berikutnya untuk membuktikan kepada mereka bahwa kamu memang layak mendapatkan prestasi itu. Bagaimana Kamu ….. siap berprestasi. Semoga berguna, terimakasih

Gugup Berbicara di Depan Orang Banyak

Assalamu’alaikum,Saya seorang laki-laki yang mempunyai masalah psikologi yaitu sering gugup-gugup, stress ketika berbicara di depan kelas/didepan umum. Saya ingin sekali seperti teman-temanyang bisa menyatakan pendapatnya dengan baik. Saya ingin sekali berubah. Pertanyaan saya terapi apakah yang cocok bagi saya? dan jika saya ingin mengikuti terapi berapa biaya sekali terapi/konsultasi. terima kasih
(yang lagi belajar bicara hehehe)

Wa’alaikumsalam, Kamu merasa tidak seperti teman-teman lain yang bisa menyatakan pendapat dengan baik. Tapi coba deh kamu nanya pada mereka, apakah ketika mereka berbicara menyatakan pendapat itu tidak mengalami hambatan? Saya yakin, sebagian besar dari teman-teman yang kelihatannya lancar berbicara itu pasti sedikit banyak juga pernah merasa gugup dan pede. So, Kamu gak perlu terlalu kuatir karena bukan cuma kamu seorang yang merasa gugup dan stress ketika akan berbicara. Sebab itu adalah hal yang normal, semua orang pernah merasakan kecemasan dalam berkomunikasi.
Lalu, mengapa mereka bisa tampak meyakinkan ketika berbicara? Sebab mereka berjuang melawan ketakutannya. Mungkin saat berbicara jantungnya berdebar-debar, tangan dingin, keringat dingin keluar, tapi toh tetap memberanikan diri berbicara. Percayalah bahwa Kamu bukan satu-satunya orang yang merasa cemas waktu berbicara, dan yakinlah bahwa itu sesuatu yang wajar dan tidak memalukan.
Keberanian dan kelancaran berbicara akan terus berkembang seiring dengan bertambahnya ”jam terbang”. Artinya, semakin sering Kamu mempraktikkan berbicara di depan umum, kecemasan kamu akan semakin berkurang. Yang berat memang memulainya, tapi percayalah kalaukamu berani menembus permulaan yang berat itu maka langkah selanjutnya akan semakin ringan. So, jangan takut-takut ya. Kalaukamu masih menganggap masalah kamu terlalu berat dan membutuhkan terapi psikologis, coba hubungi orang yang kamu anggap mumpuni mengatasi permasalah ini, atau kamu datang saja ke BP/BK untuk mendapatkan konsultasi/solusi lebih lanjut.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang

Anda masuk ke dalam komunitas Majalah Kamus,majalah yang dikelola oleh Siswa-siswi MI. MTs.MA. Al-Musthofa Canggu Jetis Mojokerto