Pernah melihat
iklan tentang rasa sebuah produk mi instan? Orang tersebut selalu berbohong.
Maka ditempelkan peralatan pada lidah dan bagian tertentu pada tubuhnya dan
disuruhlah orang tersebut makan mi instan tersebut. Kenyataannya meskipun orang
tersebut ngomong NGGAK ENAK tap hasil pemindaian orang tersebut dusta karena
sebetulnya makan tersebut enak.
Atau pernah
mendengar atau membaca tentang kedustaan seseorang yang menjadi tersangka atau
saksi pada sebuah tindak kejahatan. Banyak cara dikerahkan untuk mengetes orang
ini berdusta atau tidak.
Metode untuk
mengorek kebenaran telah dikembangkan oleh banyak ilmuwan karena ini menyangkut
dengan keselamatan dan ketentraman hidup manusia. Tapi yang lebih membingungkan
adalah sebenarnya terletak di manakah pada otak bagian yang menjadi memori
untuk berpikir agar mulut manusia berbicara dusta.
Selama ini, para
ilmuwan tidak mengetahui di bagian otak mana pada manusia yang paling
bertanggung jawab terhadap sebuah dusta atau kebohongan. Orang hanya tahu kalau
dusta itu muncul dari sebuah ucapan, tapi tidak mengetahui kalau itu ada
hubungannya dengan bagian tertentu dalam otak.
Setelah
melakukan penelitian, akhirnya para ilmuwan menemukan sebuah kesimpulan. Bahwa,
otak bagian depan yang terletak pada ubun-ubun itulah yang paling bertanggung
jawab terhadap terjadinya dusta.
Kesimpulan ini,
sebenarnya tergolong sangat telat jika dibandingkan dengan apa yang sudah
diisyaratkan oleh Allah SWT. dalam firman-Nya, Al-Qur’an. Bagian otak tersebut
disebut Al-Qur’an dengan nama ‘nashiyah’ atau ubun-ubun.
Yang mengagumkan adalah bahwa Al-Qur’an sejak
berabad-abad yang lalu telah berbicara tentang fungsi ubun-ubun ini ketika
membicarakan Abu Jahl:
Allah swt. berfirman dalam Surah Al-‘Alaq ayat 15 dan 16.
“Ketahuilah, sungguh jika Dia tidak berhenti (berbuat demikian)
niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi
durhaka.
Al-Quran memberikan sifat mendustakan lagi durhaka. Kenyataan
seperti inilah yang ditemukan para ilmuwan pada masa sekarang ini dengan
menggunakan pemindaian resonansi magnetik.
Maha Suci Allah Yang telah menyatakan fakta ini yang
menunjukkan kemukjizatan Al-Quran yang baru ditemukan pada masa sekarang ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar