Jumat, 27 September 2013

Tegas Bukan Berarti Keras



Hai Shobat, How are you guys? Pastinya fine dong. Wuih ada yang ngelamun nih, nunggu kedatangan Kamus yah? Hehehe. Narsis banget sih Mus? Bukannya narsis, memang benar toh. Hehehe.
Kali ini Shobat, Kamus mewawancarai seorang lelaki tampan, gagah, dan tegas. Wah, siapa yah? Tetapi beliau sudah mempunyai istri cantik loh Shobat, yang bernama Putri Ardiniansyah. Ayah dari Annabhelle Zanetaha Xaviera ini, lahir di Sidoarjo, 11 April 1981. Yang bertempat tinggal di Puri Mojobaru Blok AU nomor 3A Mojokerto rumah yang asli dibangun dari hasil jerih payah beliau.
Beliau sekarang menjabat sebagai  Waka. Kesiswaan MA sekaligus berprofesi sebagai guru di MI, MTs, MA. Al-Musthofa. Hayo siapa? Yups, beliau adalah Aris Budiono S.S yang lebih akrab dipanggil Mr. Aris. Seperti yang kita ketahui Shobat, yang namanya gurukan harus mengajar dengan baik, seperti guru-guru di Al-Musthofa Shobat. Beliau ini mengajar Bahasa Inggris di sekolah tercinta kita. Nah bagaimana sih, caranya beliau mengajar Bahasa Inggris yang mantap? Nah, simak hasil wawancara Kamus dengan beliau:
·         Metode seperti apa sih, yang Bapak terapkan selama mengajar?
Metode yang saya gunakan adalah Enjoy by Learning, maksudnya pembelajaran yang menyenangkan sehingga murid-murid tidak merasa bosan ketika mengikuti pelajaran saya. Seperti menebak lyric, mendengarkan lagu dan hal-hal lain yang menyenangkan.
·         Mengapa Bapak memilih metode seperti itu?
Iya! Karena itu tadi, agar murid-murid tidak merasa bosan. Tetapi, sebenarnya tidak hanya metode seperti itu saja, masih ada metode-metode lain yang saya terapkan. Enjoy by Learning itu hanya secara garis besarnya saja.
·         Apakah Bapak sudah sejak dulu menerapkan metode seperti itu?
Iya! Memang sejak dulu saya menerapkan metode itu. Tapi, saya selalu mempelajari metode tersebut lebih detail lagi dan melakukan pengembangan-pengembangan agar lebih sempurna.
·         Pernahkah, Bapak tidak diperhatikan murid-murid saat mengajar metode tersebut, lalu apa yang Bapak lakukan?
Pernah bahkan sering sekali. Memang setiap murid itu tidak sama, kadang ada yang serius memperhatikan tapi juga ada yang sama sekali tidak menghiraukan. Jadi itu tadi, saya berusaha mengembangkan metode tersebut dan setiap akan mengajar, saya terlebih dahulu harus memikirkan apa yang akan saya sampaikan dan bagaimana saya menyampaikan kepada murid-murid.
·         Lalu, bagaimana cara Bapak untuk mengatasi murid-murid yang sulit menerima pelajaran bahasa Inggris?
Pertama, saya selalu memberikan motivasi atau dorongan kepada mereka agar lebih bersemangat untuk belajar bahasa Inggris. Yang kedua menumbuhkan niat untuk belajar bahasa Inggris karena, segala sesuatu itu dimulai dari niat tanpa niat semua itu tidak akan terlaksana. Dan yang ketiga adalah dengan memberikan contoh-contoh orang yang sukses dalam bidang bahasa Inggris. Selain itu saya juga selalu menerapkan kepada murid-murid untuk terus menambah perbendaharaan kata (Vocabulary), mereka juga harus membiasakan diri untuk berani berbicara bahasa Inggris. Meskipun hanya satu kata, dan yang terakhir mengingatkan mereka jika ingin menguasai pelajaran bahasa Inggris ada empat hal penting yang harus mereka kuasai diantaranya adalah reading, writing, speaking, danlistening.
·         Apakah Bapak memiliki cara tertentu untuk menilai setiap murid dalam menerima pelajaran bahasa Inggris?
Menurut saya, dalam menilai setiap murid ada berbagai macam cara dan tidak harus dari ujian formal. Tetapi, saya selalu menghargai murid yang berani dan aktif dibandingkan dengan murid yang hanya berangkat sekolah, diam dikelas, dan pulang sekolah tanpa melakukan apapun. Saya tidak mau seperti itu. Oleh karena itu, sekecil apapun yang dilakukan murid-murid akan tetap saya hargai dengan cara memberikan point tersendiri.
·         Lalu, sebagian besar murid-murid memandang Bapak sebagai guru yang ditakuti karena terlihat dari sikap Bapak yang tegas. Bagaimana tanggapan Bapak mengenai hal tersebut?
Bukankah tegas itu bagus, perlu digaris bawahi bahwa tegas itu berbeda dengan kejam. Saya tegas, karena saya mempunyai komitmen untuk disiplin, bukankah disiplin itu kunci dari keberhasilan. Dan jika ada yang menganggap saya kejam, berarti orang tersebut tidak mengenal saya dan tidak tahu banyak tentang saya.
·         Mengapa Bapak merasa perlu bersikap tegas?
Karena untuk komitmen saya dalam disiplin, untuk madrasah, dan untuk menjaga nama baik Al-Musthofa dihadapan masyarakat. Karena memang kedisiplinan adalah hal yang sangat dijunjung tinggi oleh Madrasah kita. Oleh karena itu, ketegasan sangat diperlukan untuk menumbuhkan kedisiplinan.
·         Bapak tidak takut, jika karena ketegasan Bapak di komplain oleh orang tua murid?
Oh tidak! Karena memang itu sudah menjadi komitmen saya. Selain itu saya juga tidak asal tegas. Terlebih dahulu saya melihat dari sisi mana kesalahan tersebut dan saya juga tidak langsung memberikan sanksi. Melainkan memberikan beberapa kali kesempatan, apabila tidak ada perubahan barulah saya bertindak. Memang sering sekali, saya dimarahi oleh orang tua murid tapi saya tidak takut selama saya mempunyai alasan yang kuat dan dapat menjelaskan yang sebenarnya kepada mereka.
·         Langkah apa yang Bapak lakukan untuk menerapkan ketegasan Bapak?
Dimulai dari diri saya sendiri untuk menjadi contoh yang baik, seperti: menyuruh murid untuk tidak terlambat masuk sekolah, maka saya sendiri juga tidak boleh terlambat masuk sekolah. Selain itu melakukan pembiasaan terhadap murid-murid dengan mengingatkan tata tertib yang ada secara terus-menerus tidak hanya satu kali saja. Dan juga berpedoman pada aturan yang  ada.
·         Apa sanksi yang Bapak berikan kepada murid yang melanggar tata tertib?
Sebagai seorang guru saya tidak boleh sembarangan dalam memberikan sanksi apalagi sanksi kekerasan karena ada undang-undang yang mengatur hal tersebut, selain itu juga sangat dilarang. Tetapi yang jelas, sanksi yang saya berikan adalah sanksi yang dapat membuat jera dan sekaligus mendidik.
·         Apa sih pak, suka dan duka selama mengajar bahasa Inggris?

Banyak sekali. Dimulai dari sukanya, bahasa Inggris adalah bahasa asing jadi saya berharap murid akan suka dan pasti akan suka. Selain itu, tantangan besar buat saya karena yang saya ajar bukan orang asing atau orang Inggris.Dan dukanya adalah karena bahasa asing itu tadi, jadi banyak murid yang meremehkan serta menganggapnya tidak begitu penting. Selain itu, karena murid-murid yang tidak terbiasa menggunakan bahasa Inggris jadi mereka merasa malas untuk mempelajari bahasa Inggris.
·         Apa harapan Bapak terhadap siswa-siswi Al-Musthofa?
Banyak sekali, yang terpenting adalah menjaga naman baik Madrasah Al-Musthofa, disiplin dalam hal apapun seperti akhlak yang baik, waktu, berpakaian, dan bertingkah laku. Serta dapat mengangkat nama besar Al-Musthofa dan dapat mengamalkan ilmu yang sudah diperoleh kepada masyarakat jika sudah keluar nanti.
·    Apa pesan dan kesan Bapak untuk siswa-siswi Al-Musthofa?
Tetap semangat dalam belajar, perbanyak ibadah, junjung tinggi kedisiplinan dan semoga kedepannya semua akan menjadi orang yang sukses.
Nah, begitulah Shobat hasil wawancara Kamus dengan beliau. BahasaInggris itu asyik Shobat, niat yang ikhlas sekaligus rasa cinta kita ke bahasa Inggris, InsyaAllah itu akan membantu kelancaran dalam belajar bahasa Inggris. Ingat Shobat, jangan pantang menyerah selalu semangat. Be the first don’t be the last. Oke...oke...oke. see you!(HF,UF,LW,ZSA).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang

Anda masuk ke dalam komunitas Majalah Kamus,majalah yang dikelola oleh Siswa-siswi MI. MTs.MA. Al-Musthofa Canggu Jetis Mojokerto