Minggu, 20 November 2011

Membaca, Kewajiban yang Terlupakan



Oleh: Diah Pitha Loka Rengganis (XIIPA)


Shobat, Kamus  pernah dengar ada yang berkata “a Good Book is a Good Friends” buku adalah teman yang baik yang mampu memberikan segala hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan. Buku memberikan kita banyak informasi, membuat kita tahu dan mengerti segala hal. Tapi pernahkan kita menyadari , kita telah menelantarkan sahabat (buku) yang selalu membuat kita menjadi pribadi yang lebih berguna itu? Pernahkan kita membuka setiap lembar dari dirinya? Pernahkah kita meluangkan sedikit waktu kita untuk menyentuhnya? Emmh, pasti sedikit dari kita menyadari akan hal itu, dan pasti kita jarang sekali membuka bahkan  menyentuhnya. Benar khan? Hayow ngaku…?!
Di era modern seperti saat ini, kebanyakan para remaja menghabiskan waktu luangnya untuk nongkrong bareng atau bermain bareng dengan teman-teman sebayanya, tanpa peduli akan nasib sang buku yang tergeletak tak berdaya, diterpa debu sampai menjadi usang. Remaja zaman sekarang jarang sekali menghabiskan waktunya untuk duduk manis diruang yang di penuhi dengan tumpukan-tumpukan buku. Perpustakaan sekarang menjadi sepi, jarang sekali ada remaja yang berlalu lalang dan mengantri untuk meminjam buku. Para remaja sudah tak sadar lagi akan pentingnya membaca setiap lembaran dari buku.
Shobat, perlu kalian tahu, membaca merupakan suatu media yang paling efektif untuk melihat cakrawala dunia secara obyektif, mandiri dan kreatif. Dengan membaca kita akan memperoleh ilmu pengetahuan, pengalaman, dan cakrawala untuk berfikir. Bahkan dengan membaca kita akan menjadi sosok remaja yang kreatif, kritis, dan bijak, atau sekurang-kurangnya kita bisa hijrah dari sosok pribadi yang tak tahu apa-apa menjadi sosok pribadi yang mengerti dan tahu banyak hal. 
“Kamu itu, Mus, sok tahu banget sih!” lho shobat gimana sih, lha wong Kamus punya bukti kok, mau tahu buktinya, lihat dech teman-teman shobat yang pintar-pintar dikelas atau sahabat shobat yang lainnya yang jenius. Nah mereka seperti itu, jenius dan pintar itu perlu proses shobat, bukan langsung menjadi pintar. Ada tahapannya, mereka seperti itu, karena mereka senang banget membaca dan rajin belajar. Keduanya harus seimbang shobat. Mereka tiap hari bahkan tiap saat tak lupa yang namanya belajar dan membaca, entah itu membaca buku-buku pelajaran, novel, cerpen, majalah atau yang lainnya. Mereka selalu meluangkan waktunya meskipun mereka super duper sibuk, tapi mereka masih menyempatkan waktu luang  mereka untuk membaca, entah itu membaca ditoilet saat beol, atau membaca sambil makan, dan sebagainnya.
Nah lho, mereka saja masih sempat-sempatkan waktu mereka untuk membaca, tapi kenapa kita tidak? Bayangkan dech, waktu luang kita malah kita buang percuma untuk bermain, nongkrong, atau bersepeda dengan teman-teman kita ”ngalor-ngidul” tak tentu arah tanpa tujuan, cuma untuk mejeng, atau untuk  ajang mencari kenalan atau pacar. Tidak ada manfaatnya khan? Muka jadi kusam, kulit jadi item, nah kalau bersepeda ria hanya menghabiskan waktu dan bensin, hanya menghabiskan uang, betul khan?
Nah lain halnya kalau nongkrong dengan teman-teman untuk kegiatan yang positif, seperti nongkrong di perpustakaan, mencari informasi diinternet, membaca dan bertukar fikiran, khan enak ada manfaatnya. Dengan membaca kita menjadi berguna, menjadi pintar, jenius, membuat bangga orang tua kita, dan disegani oleh semua orang, tidak diremehkan orang. Biarkan saja kalau kita dikatakan kutu buku, kalau ada orang atau anak yang mengatakan sejauh itu kepada kita, itu berarti mereka iri kepada kita, karena mereka tidak bisa seperti kita. Coba deh kalian bandingkan orang yang rajin membaca dengan orang yang tak pernah membaca, pasti lebih pintar orang yang membaca.
Kalau ada yang bilang kutu buku atau si anak cupu yang selalu lebih mementingkan membaca dari pada bergaul dengan anak-anak nakal yang suka menghabiskan uang orang tuanya, itu mereka keliru. Karena yang cupu bukannya anak yang rajin membaca itu, tapi anak yang suka bergaul dan suka bermain serta menghabiskan  uang orang tuanya saja. Lha wong manfaat membaca itu agar kita tahu banyak hal, yang menjadikan kita remaja yang lebih gaul kok. Benar khan? Nah kalau ada anak yang mengolok-olok kita seperti itu maka anggap saja mereka itu primitive.
Shobat Kamus, membaca  itu merupakan kebutuhan pokok manusia dalam suatu masyarakat ilmu pengetahuan. Al-Qur’an sebagai kitab umat Islam yang tidak memiliki keraguan di dalamnya yang menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa, secara tersirat memberi penjelasan kepada kita betapa pentingnya arti membaca bagi masyarakat ilmu pengetahuan. Firman Allah SWT  dalam Qs Al-Alaq ayat 1-5 telah memberikan kita gambaran betapa pentingnya membaca bagi masyarakat ilmu pengetahuan, bahwa Allah SWT mengajarkan pada manusia apa yang tidak diketahuinya melalui iqro’ dan kalam. Yakni melalui media membaca dan menulis. Firman Allah dalam Qs. Al-Alaq tersebut menginginkan kaum muslimin menjadi “masyarakat buku” dalam pengertian sebenarnya. Membaca (iqro’), bukan hanya memaca Al-Quran, harus menjadi salah satu kebutuhan manusia  disela-sela kesibukan atau waktu luangnya, dengan demikian, hubungan antara membaca(iqro’) dan Al-Quran sangatlah penting. Hal ini merupakan konsep bahwa mencari ilmu pengetahuan merupakan bentuk ibadah, bahwa ilmu dan ibadah bagaikan dua sisi mata uang, tak terpisahkan.
Nah shobat sudah tahu kan, manfaat dan tujuan membaca. Betapa penting dan berharganya semua itu. Tapi kita tak pernah merasakannya. Mulai sekarang mari kita semua berbenah diri dan menyadari betapa pentingnya membaca. Dan mulai meluangkan waktu kita untuk membaca, karena dengan membaca berarti kita juga beribadah kepada Allah. Mari budayakan masyarakat buku...

5 komentar:

  1. Assalamualaikum wr. wb.
    c0r3 Mus,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

    mkc1h yaCh Mus atas krya Qm. Isix b9us bn9et,,,,,,,,,,
    m0ga smw siswa siswi AL-MUSTHOFA ckrng pda h0by b4c4 snw.
    Amin...........................................

    BalasHapus
  2. assalamualaikum.....
    ciank mus,,,,,,,,,

    mkind kren zaaaa,
    mga mjalahx mkin bxk yg bca and smoga siswa-siswi AL-MUSTHOFA mkin rjin mmbaca.

    BalasHapus
  3. Saya bangga dengan adanya majalah Kamus di Al-Musthofa. Majalahnya bagus, isinya sangat menarik. suka deh,,, Semoga Kamus semakin yang terdepan.

    BalasHapus
  4. Kamus hebat, bisa meninggikan nama baik Al-Musthofa. Rublik yang disediakan Kamus sangat bagus. Pokoknya Kamus Oke banget deh,
    By: Evi cahyani (IX ipa)

    BalasHapus
  5. kenapa artikelnya stop sampe disini???
    apa ngk ada artikel lain lagi yang di buat???

    BalasHapus

Selamat Datang

Anda masuk ke dalam komunitas Majalah Kamus,majalah yang dikelola oleh Siswa-siswi MI. MTs.MA. Al-Musthofa Canggu Jetis Mojokerto