Oleh: Diah Pitha Loka
Rengganis (XIIPA)
Shobat, Kamus pernah dengar ada yang berkata “a Good Book
is a Good Friends” buku adalah teman yang baik yang mampu memberikan segala hal
yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan. Buku memberikan kita banyak informasi,
membuat kita tahu dan mengerti segala hal. Tapi pernahkan kita menyadari , kita
telah menelantarkan sahabat (buku) yang selalu membuat kita menjadi pribadi
yang lebih berguna itu? Pernahkan kita membuka setiap lembar dari dirinya?
Pernahkah kita meluangkan sedikit waktu kita untuk menyentuhnya? Emmh, pasti
sedikit dari kita menyadari akan hal itu, dan pasti kita jarang sekali membuka
bahkan menyentuhnya. Benar khan? Hayow
ngaku…?!
Di era modern seperti saat
ini, kebanyakan para remaja menghabiskan waktu luangnya untuk nongkrong bareng
atau bermain bareng dengan teman-teman sebayanya, tanpa peduli akan nasib sang
buku yang tergeletak tak berdaya, diterpa debu sampai menjadi usang. Remaja
zaman sekarang jarang sekali menghabiskan waktunya untuk duduk manis diruang
yang di penuhi dengan tumpukan-tumpukan buku. Perpustakaan sekarang menjadi
sepi, jarang sekali ada remaja yang berlalu lalang dan mengantri untuk meminjam
buku. Para remaja sudah tak sadar lagi akan pentingnya membaca setiap lembaran
dari buku.
“Kamu itu, Mus, sok tahu
banget sih!” lho shobat gimana sih, lha wong Kamus punya bukti kok, mau tahu
buktinya, lihat dech teman-teman shobat yang pintar-pintar dikelas atau sahabat
shobat yang lainnya yang jenius. Nah mereka seperti itu, jenius dan pintar itu
perlu proses shobat, bukan langsung menjadi pintar. Ada tahapannya, mereka
seperti itu, karena mereka senang banget membaca dan rajin belajar. Keduanya
harus seimbang shobat. Mereka tiap hari bahkan tiap saat tak lupa yang namanya
belajar dan membaca, entah itu membaca buku-buku pelajaran, novel, cerpen,
majalah atau yang lainnya. Mereka selalu meluangkan waktunya meskipun mereka
super duper sibuk, tapi mereka masih menyempatkan waktu luang mereka untuk membaca, entah itu membaca ditoilet
saat beol, atau membaca sambil makan, dan sebagainnya.
Nah lho, mereka saja masih
sempat-sempatkan waktu mereka untuk membaca, tapi kenapa kita tidak? Bayangkan
dech, waktu luang kita malah kita buang percuma untuk bermain, nongkrong, atau
bersepeda dengan teman-teman kita ”ngalor-ngidul” tak tentu arah tanpa tujuan,
cuma untuk mejeng, atau untuk ajang
mencari kenalan atau pacar. Tidak ada manfaatnya khan? Muka jadi kusam, kulit
jadi item, nah kalau bersepeda ria hanya menghabiskan waktu dan bensin, hanya
menghabiskan uang, betul khan?
Nah lain halnya kalau
nongkrong dengan teman-teman untuk kegiatan yang positif, seperti nongkrong di
perpustakaan, mencari informasi diinternet, membaca dan bertukar fikiran, khan
enak ada manfaatnya. Dengan membaca kita menjadi berguna, menjadi pintar, jenius,
membuat bangga orang tua kita, dan disegani oleh semua orang, tidak diremehkan
orang. Biarkan saja kalau kita dikatakan kutu buku, kalau ada orang atau anak
yang mengatakan sejauh itu kepada kita, itu berarti mereka iri kepada kita,
karena mereka tidak bisa seperti kita. Coba deh kalian bandingkan orang yang
rajin membaca dengan orang yang tak pernah membaca, pasti lebih pintar orang
yang membaca.
Kalau ada yang bilang kutu
buku atau si anak cupu yang selalu lebih mementingkan membaca dari pada bergaul
dengan anak-anak nakal yang suka menghabiskan uang orang tuanya, itu mereka
keliru. Karena yang cupu bukannya anak yang rajin membaca itu, tapi anak yang
suka bergaul dan suka bermain serta menghabiskan uang orang tuanya saja. Lha wong manfaat
membaca itu agar kita tahu banyak hal, yang menjadikan kita remaja yang lebih
gaul kok. Benar khan? Nah kalau ada anak yang mengolok-olok kita seperti itu
maka anggap saja mereka itu primitive.
Assalamualaikum wr. wb.
BalasHapusc0r3 Mus,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
mkc1h yaCh Mus atas krya Qm. Isix b9us bn9et,,,,,,,,,,
m0ga smw siswa siswi AL-MUSTHOFA ckrng pda h0by b4c4 snw.
Amin...........................................
assalamualaikum.....
BalasHapusciank mus,,,,,,,,,
mkind kren zaaaa,
mga mjalahx mkin bxk yg bca and smoga siswa-siswi AL-MUSTHOFA mkin rjin mmbaca.
Saya bangga dengan adanya majalah Kamus di Al-Musthofa. Majalahnya bagus, isinya sangat menarik. suka deh,,, Semoga Kamus semakin yang terdepan.
BalasHapusKamus hebat, bisa meninggikan nama baik Al-Musthofa. Rublik yang disediakan Kamus sangat bagus. Pokoknya Kamus Oke banget deh,
BalasHapusBy: Evi cahyani (IX ipa)
kenapa artikelnya stop sampe disini???
BalasHapusapa ngk ada artikel lain lagi yang di buat???