“Duh matematika, males ah!”.
Ucapan yang sering keluar dari bibir manis shobat semua. Iya kan? Hayo ngaku...
tenang saja sob, kebencian dalam matematika akan segera musnah. Tahu nggak
kenapa? Karena di edisi kali ini Kamus mewawancarai guru matematika. Sebagian
besar murid-murid Al-Musthofa sudah mengenalnya, karena dulu beliau mengajar di
MI, MTs, MA. Tapi sekarang hanya mengajar di MTs. saja. Siapa beliau? Yap,
betul, betul, betul. Beliau adalah ibu Cathur Prasetyo Rahayu S.Pd. yang
panggilan akrabnya bu Yayuk.
Beliau berkelahiran 6
September 1968 telah menggemari matematika sejak SD lo! Wow. Kalau kita
kebanyakan clingak-clinguk? Tahu nggak sih sob, beliau dan suaminya Bapak Riadi
ini telah dikaruniai dua anak. Anak pertama yaitu Afifatur Rohma yang sekarang
duduk di kelas 3 MI. Al-Musthofa dan Muhammad Faris yang masih nol kecil. Kalau
shobat mau main ke rumah beliau silakan saja datang ke Puri Mojo Baru AZ-58.
tenang saja, di rumah beliau aman kok, nggak bakalan di gigit sama ibu Yayuk. (Iya
nggak Bu?).
Oh iya sampai lupa, beliau
mengajar di Al-Musthofa sejak tahun 1998. Berarti sudah 13 tahun dan beliau
hanya mengajar di Al-Musthofa saja. Wiiih, setia banget Bu Yayuk. Uda ah, dari
tadi Kamus ngomel-ngomel terus. Ini nih, hasil wawancara Kamus kepada beliau.
Di baca ya?
Kenapa ibu kok suka sekali
dengan matematika?
Ya, karena matematika itu banyak filsafatnya,
artinya memutuskan sesuatu yang ada. Kalau orang mau membangun rumah kan harus
di hitung dulu, kira-kira mengeluarkan berapa banyak uang, kalau nggak
di-hitung bisa-bisa di bohongi sama pembangunnya. Kan bisa bangkrut kalau gitu.
Lalu di zaman sekarang kan
banyak alat bantu berhitung, apa matematika itu masih dikatakan penting?
Oh
iya, perhitungan itu kan sebagai dasar. Di matematika tidak hanya perhitungan
saja. Melainkan rumus. Dengan rumus itu sama saja melatih proses berpikir.
Selain matematika apa ada
pelajaran yang ibu sukai?
Kalau seperti bahasa Inggris
itu bu..?
Oh
saya juga suka. Kan hampir semua produk itu kan namanya diambil dari bahasa
Inggris. Lalu seperti komputer itu, kalau nggak ngerti bahasa Inggris mana bisa
mengoperasikannya.
Iya sich bu. Kembali ke
matematika ya bu, sekarang kan rata-rata anak-anak itu nggak suka dengan
matematika. Kira-kira alasannya apa ya bu?
Nggak hanya sekarang, dulu juga banyak yang
nggak suka matematika kok. Memang belajar matematika itu butuh proses.
Matematika itu kan pelajaran berkelanjutan, tidak ada yang terputus. Kalau
terputus itu susah nyambungnya. Jadi ya jangan sampai melewatkannya, meskipun
hanya sekali. Dan kalau SD sudah mengalami kesulitan, SMP akan timbul
kemalasan. Kemalasan itu kan membuat kita menjadi berhenti berfikir. Itu
menjadikan anak-anak tidak suka dengan matematika.
Kasih tips donk bu agar
anak-anak jadi suka dengan matematika?
Tipsnya itu ketika dijelaskan harus
didengarkan. Kalau ada yang janggal atau tidak mengerti harus ditanyakan.
Jangan sampai bab yang dipelajari itu ada yang tidak mengerti. Pokoknya dalam
bab itu harus faham betul. Terus belajar sebelum tidur karena sesudah tidur
memory kita akan ganti.
Cara belajarnya itu gimana
bu?
Dalam matematika cara belajarnya itu jangan
dibaca. Kalau dibaca itu mudah lupa. Cara belajar yang benar yaitu harus
dikerjakan tanpa melihat buku. Kalau melihat buku itu kan sama dengan nyontek.
Di LKS banyak soal-soal, yang harus dikerjakan. Kalau susah kita harus
berusaha, bagaimana cara kita harus memecahkan kesulitan itu. Hasil terakhir
harus faham betul. Buat apa belajar kalau tidak faham.
Dalam mengajar matematika,
ibu pernah nggak mengalami ketidak sukaan dari sikap murid?
Saya paling benci kalau saya tanya “Siap
untuk ulangan?” lalu jawabnya insya Allah. Berartikan nggak yakin, kalau nggak
yakin kan pasti hasilnya jelek. Saya ingin jawabannya “siap”.
Ibu pernah nggak menjumpai
siswa kalau ibu lagi menerangkan tapi tidak dihiraukan?
Ya pernah, biasanya yang seperti itu anak
laki-laki. Dan anak itu saya suruh keluar kalau
tidak mau mengikuti pelajaran saya. Kalau saya yang keluar kan kasihan
anak-anak yang lain pasti rugi.
Kalau melihat siswa yang
seperti itu, apa ibu mengurangi nilainya?
Oh tidak, kalau nilai matematikanya
bagus-bagus tapi kelakuannya nakal, ya tetap saya kasih nilai bagus. Nggak ada
hubungannya kan nilai pelajaran sama kelakuan. Nilai kelakuan kan ada sendiri.
Apa ada kesan dari murid
yang membuat ibu tidak bisa melupakannya?
Ada, saya ingat dulu. Saya kan selalu
menyuruh anak-anak untuk mengkritik saya di waktu akhir semester. Ada yang
bilang suka dengan cara saya mengajar karena gampang nyantol. Ada juga yang
membuat hati saya “Deg”, ngritiknya itu begini “Saya tidak suka bu Yayuk pilih
kasih” padahal saya nggak ngerasa pilih kasih. Saya nggak pernah sentimen kok. Saya berusaha profesional.
Yang ibu harapkan dari siswa
Al-Musthofa itu apa bu?
Buat anak MTs adalah belajar menjadi dewasa. Berusaha
mandiri dan mengerti tugas. Dan tanda-tanda kedewasaan itu mengerti tugas dan
tanggung jawab. Pesan saya, kalau mau sembuh dari penyakit matematika
harus nurut sama saya. Saya disini
adalah dokter matematika. Belajar matematika memang butuh proses yang lama.
Waktu bayi bisa tengkurap saja butu waktu 3 bulan. Kalau mau bisa berjalan
butuh waktu 1 tahun. Manusia tidak seperti hewan dan tumbuhan dan ingat langkah
yang di tempuh itu harus halal.
Yah
itulah hasilnya, sangat bermanfaat kan bagi shobat Kamus. Coba deh untuk mengikuti tips dan trik dari Bu Yayuk.
Pasti kalian akan bisa seperti beliau.
Oh ya sampai lupa...( maaf ya Kamus agak pelupa) Bu Yayuk itu lulusan S1
Unitomo, Surabaya jurusan matematika. Ayo hidup matematika!!!(EC,MY)
ngge bu yayuk... tapi sayang ya... saya sudah Ma jadi yang mengajar bukan bu Yayuk,e.....
BalasHapus