Kamis, 18 Februari 2010

Malam Barokah
Oleh: Putri Nur Indah Sari (XIIB)

Nuzulul Qur’an, yang secara harfiah berarti turunnya Al Qur’an (kitab suci agama Islam) adalah peristiwa penting penurunan wahyu Allah pertama kepada Nabi dan Rasul terakhir agama Islam yakni Nabi Muhammad SAW. Pada bulan Ramadhan banyak umat Islam yang memperingati Nuzulul Qur’an. Turunya al-Qur’an untuk yang pertama kalinya merupakan tonggak sejarah munculnya satu syari’at baru dari agama-agama tauhid sebelumnya.
Kapan Turunnya Nuzulul Qur’an?
Menurut Syekh Shafiyur Rahnman al-Mubarakfury (penulis Sirah Nabawiyah) menyatakan bahwa para ahli sejarah banyak berbeda pendapat tentang kapan waktunya pertama kali diturunkannya al-Qur’an, pada bulan apa dan tanggal berapa?
Ada yang mengatakan tanggal 8 Rabiul Awwal dan 18 Rabiul Awwal yang diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. Ada yang menyatakan tanggal 7 (hari Senin), 14 (hari Senin), 17 (hari Kamis), 21 (hari Senin) dan ada yang menyatakan tanggal 27 (hari Kamis).
Tapi menurut pendapat Tarikh Islam untuk pertama kalinya pada tanggal 17 Ramadhan diriwayatkan dari sahabat Al Bara’ bin Azib dan dipilih oleh Ibnu Ishaq, kemudian oleh Ustadz Muhammad Huzhari Bik.
Pendapat 21 Ramadhan dipilih oleh syekh al-Mubarak Furiy, karena Lailatul Qodr ada pada malam ganjil, sedangkan hari Ssenin pada tahun itu adalah tanggal 7, 14, 21, dan 28 sedangkan pendapat 24 Ramadhan diriwayatkan dari Aisyah, Jabir dan Watsilah bin Asqo. “Ini sangat kuat dari segi riwayat.”
Dan peristiwa Nuzulul Qur’an atau turunnya wahyu pertama “Sesungguhnya Allah telah menurunkannya pada malam kemuliaan” (al-Qodr : 1)
“Malam kemuliaan” adalah Lailatul Qodr, yaitu suatu malam yang penuh kemuliaan, kebesaran, keagungan, dan penuh barokah karena pada malam itu permulaan turunnya al-Qur’an.

Saat diturunkan Wahyu Pertama Nabi Muhammad sedang berkhalwat (semedi) di gua Hira. Di gua itulah Muhammad merenung dan berfikir meminta petunjuk kepada yang maha kuasa untuk merubah moral bangsanya yang sudah melebihi batas toleransi. Saat itulah Beliau didatangi malaikat Jibril yang diutus oleh Allah Swt. untuk menyampaikan wahyu untuk yang pertama kalinya dan saat itu Muhammad berusia 40 tahun, selanjudnya Jibril mengatakan. “Iqro yaa Muhammad” (bacalah hai Muhammad) da saat itu seakan-akan Nabi Muhammmad tak sanggup untuk menirukan sampai diulangi malaikat Jibril beberapa kali dan kemudian diikuti oleh Muhammad dengan lancar da fasih. Yaitu wahyu pertama surat al-Alaq ayat 1-5 yang bila duterjemahkan menjadi:
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menyiptakan
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmula Yang Maha Pemurah,
Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Inilah ayat yang pertama turun yang menjadi tonggak sejarah bagi umat Islam dan kerasulan Nabi Muhammad Saw. Selanjudnya Allah Swt. menurunbkan ayat-ayat al-Qur’an lainnya selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Dan al-Qur’an ini benar-benar wahyu Allah, bukan rekayasa bangsa Arab dan bukan hanya untuk bangsa Arab saja. Sehingga al-Quran tetap terjaga kemurniannya sampai akhir zaman. Dan banyak orang-orang mu’min yang huffadh (hapal) al-Qur’an untuk menjaga kemurnian al-Qur’an.
Maka tidak pernah terputus dan habis pada tiap-tiap generasi para penghafal al-Qur’an selalu bermunculan. Maka tidak aneh jika ada orang yang berniat merubah dan menyelewengkan kebenaran Al-Qur’an pasti akan ketahuan.
Dan pada bulan Ramadhan kemarin banyak yang memperingati peristiwa turunnya al-Qur’an bukanlah cara orang-orang sholeh yang muttaqin. Akan tetapi jejak ulama-ulama salaf adalah membaca al-Qur’an, membaca dan membacanya lagi.
Apalagi dibulan Ramadhan, bulan Al-Qur’an ini Umar Radhiallahu anhu berkata: “Seandainnya kita bersih, tentu akan merasa kenyang dari kalam Allah. Sesungguhnya aku amat tidak suka manakala datang sebuah hari sementara aku tidak membaca al-Qur’an.” Setiap hari Umar bin Khattab selalu membaca al-Qur’an dan juga para tabi’in. Maka bila bulan Ramadhan tiba mereka mengkhususkan diri untuk membaca sehingga dalam satu bulan khatam al-Qur’an berpuluh-puluh kali.
Al-Qur’an adalah pusat kehidupan. Banyak hikmah yang kita ambil dalam al-Qur’an dan kehidupan kita sudah tertulis di al-Qur’an. Pada saat Nuzulul Qur’an atau pada bulan Ramadhan perbanyaklah membacanya. Kita berdoa agar damai hati ini mendengar melafadzkan senandung ayat suci al-Qur’an juga diikuti kedamaian, ketentraman, dan Rahmad karena Tuhan akan segera datang pada siapa yang membacanya.

1 komentar:

  1. Nama: Prismiati Mei Anjani
    Kelas:IXA
    No absn: 26

    tafakurnya bagus dan menarik dan menyentuh karna isinya mengandung makna yang baik dan nilai keagamaan yang bisa membuat sobat kamus tahu.

    BalasHapus

Selamat Datang

Anda masuk ke dalam komunitas Majalah Kamus,majalah yang dikelola oleh Siswa-siswi MI. MTs.MA. Al-Musthofa Canggu Jetis Mojokerto