Senin, 22 Februari 2010

Edisi: 6
SHOLAT TAHAJUD SUDAH MENJADI KESEHARIAN
Sholat Tahajud sudah menjadi keseharian mungkin ini judul yang paling cocok untuk guru yang satu ini. Dalam mengajar beliau selalu menyampaikan materi-materi agama dengan gayanya yang khas yaitu dengan kekocakannya.
Beliau banyak digemari oleh siswa-siswi MI-MTs-MA Al-Musthofa, ada lagi yang khas dari beliau yaitu cara mengajar murid dengan cara sersan. Lho kok sersan bukanya itu nama pangkat TNI? Oh…tidak tetapi sersan itu artinya serius tapi santai. Beliau dalam menghadapi suatu apapun tak pernah gentar karena selalu merasa dirinya selalu berada dibawah lindungan Allah Swt. Karena dibekali ilmu agama. Beliau akan selalu meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah Swt. Siapa lagi kalau bukan Bapak Masri, A.Ma. guru yang mengabdi di Yayasan Al-Musthofa ± 15 tahun.
Oh ya shobat! Pada hari senin tepatnya pada tanggal 8 Agustus 2008, sekitar pukul 15.30 Wib Kamus berhasil membikin janji dan berbincang-bincang dengan beliau diserambi Masjid. Senyum manis dari Pak Masri menyambut kedatangan kami dengan wajah berseri-seri setelah terkena air wudlu sepertinya Pak Masri mau meluangkan waktunya untuk kami wawancarai.
Sepertinya lansung saja ya shobat tanpa banyak basa-basi mari kita bersam-sama mendengarkan apa saja tanggapan beliau.
Dalam menyambut HUT RI kita khan mengenang jasa pahlawan, menurut Bapak pahlawan itu apa sih Pak?
Menurut saya pahlawan itu orang yang berjasa yang jasanya bisa dinikmati semua kalangan, terus ada juga lho pahlawan syuhada’.
Apa sih Pak perberbedaan pahlawan dengan syuhada’?
Pahlawan itu nilai baiknya hanya didunia sedangkan syuhada’ pahlawan yang dijamin masuk syurga atau pahlawan syuhada’ itu selalu identik dengan Islam dan jika meninggal dia mati syahid, contohnya: rela membela kehormatan orang tua dan agama. Jika mati dalam berjuang dia mati syahid.
Bagaimana penilaian Bapak tentang perjuangan pahlawan terdahulu pada sebelum, selama dan sesudah 1945 dengan para pemuda bangsa saat ini?
Jika perang atau berjuang dalam akhlak pemuda sekarang belum 100% yang mengerti kemerdekaan. Kita perlu sejak dini dibekali ilmu agama Islam supaya mengerti arti perjuangan pahlawan dan syuhada’.
Apa yang Bapak ketahui tentang perjuangan bangsa Indonesia?
Yang saya ketahui jangan hanya lahir jasa merdeka batin juga harus merdeka contohnya kyai saja dulu kalau akan beribadah sembunyi-sembunyi supaya tidak ketahuan dengan penjajah. Itu namanya batin diusahakan merdeka.
Bagaimana menurut Bapak cara untuk mengisi kemerdekaan?
Yang harus diperingati oleh bangsa Indonesia jika HUT RI seperti syukuran atau bersyukur meskipun hanya dengan cara mendoakan pahlawan .
Hikmah apa yang dapat dipetik dari HUT RI, Pak?
Bayangkan saja jika belum merdeka tidak akan seperti ini mungkin masih dibawa penjajah.
Apa pesan Bapak kepada siswa-siswi untuk menyikapi kemerdekaan ini?
Dengan datangnya globalisasi kita tidak dapat membendung yang harus kita siapkan iman dan taqwa, sholat malam walaupun hanya 2 rakaat. Etika pendidikan dalam meminta harus diikuti dengan memuja-muji Allah. Barang siapa ingin bahagia di dunia dan akhirat harus dibekali ilmu umum dan agama karena keduanya sangatlah penting dikalangan pelajar.
Apa ada hubungan perlombaan dengan perjuangan nasionalisme? dan bisa nggak Pak pemuda sekarang menjadi pahlawan padahal sekarang sudah tidak ada perang?
Tidak berhubungan, tetapi pemuda sekarang harus berjuang melawan aqidah yang jelek dan hawa nafsu. Lebih besar perang aqidah karena sifatnya tidak terlihat karena orang kafir ingin menjebak, membunuh dan memjerumuskan orang Islam. Islam harus meninggalkan hal-hal yang membuat dirinya terperosok.
Oh ya Pak, meskipun Bapak sudah tua tubuh Bapak tetap sehat, segar, bugar apa sih rahasianya Pak?
Rahasianya hanya makan-makanan yang menyehatkan, halal dan baik dikonsumsi. Tetapi jika makananya subhat atau ragu-ragu lebih baik tidak dimakan.

Begitulah Pak Masri semuanya selalu dihubungkan dengan agama Islam dan caranya dalam memberi jawaban atau keputusan selalu meminta petunjuk kepada Allah Swt. Pak Masri sebagai seorang ayah bagi putra-putrinya dapat memberi contoh tauladan yang baik dan bermanfaat, serta untuk yang isrtinya yang kedua. Lho bukan berarti Pak Masri poligami lho. Istri pertamanya bernama Ibu Urifah seudah wafat beberapa tahun yang lalu dan istrinya yang sekarang bernama Ibu Yuli Erna. Jika shobat Kamus ingin seperti Pak Masri contoh saja apa yang diajarkan beliau. Sudah lama juga nih kamus ngobrol sama Pak Masri itu artinya kamus harus pamit, kepada guru yang berkelahiran diSidoarjo, 13 maret 1948. trimakasih ya Pak Masri.(EC, EF, ANJ, NFF,AR)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang

Anda masuk ke dalam komunitas Majalah Kamus,majalah yang dikelola oleh Siswa-siswi MI. MTs.MA. Al-Musthofa Canggu Jetis Mojokerto