Jumat, 28 Agustus 2009

POLEMIK UNAS DI KALANGAN PELAJAR
Oleh: Dia Eka Cahyani (XII)

Ujian nasional atau yang biasa di sebut UNAS kini sedang gencar- gencarnya diperbincangkan oleh para pelajar seantero nusantara. Karena hal yang selama ini menjadi momok setiap pelajar itu sebentar lagi tiba juga. Percaya atau tidak beberapa tahun belakangan ini UNAS telah banyak menimbulkan kontroversi antara para pelajar dengan pemerintah dan selama itu pula UNAS telah menjadi bulan-bulanan pembicaraan semua lapisan masyarakat di Indonesia.
Bila ditelisik lebih jauh semuapun pastinya sudah tahu bahwa sebenarnya yang jadi permasalahan bukanlah apa maksud yang terkandung dari kata UNAS tersebut. Tapi lebih kepada apa tujuan pemerintah menentukan standar kelulusan pada UNAS yang justru memberatkan pelajar?.
Tidak dapat di pungkiri lagi bahwasannya standar kelulusan yang tinggi membuat perasaan pelajar ketar-ketir bila mendengar kata itu. Rasa gelisah dan takut melebur jadi satu. Kekhawatiran akan gagal dalam UNAS pun selalu membayangi benak setiap pelajar. Dan jika diawal proses pembelajaran para pelajar bersikap santai-santai saja seketika itu pula menjadi kocar-kacir tak karuan.
Jika semua itu telah menncapai puncaknya maka akan muncul pertanyaan baru. Apakah keputusan pemerintah tersebut sepenuhnya salah? Tentu saja tidak, karena apapun yang di lakukan pemerintah semata-mata demi meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia yang kita tahu telah jauh tertinggal dari negara- negara lainnya di dunia.
Hanya saja tindakan tersebut oleh pemerintah tidak di barengi dengan pemikiran-pemikiran mengenai kemampuan pelajar-pelajar Indonesia menerima dan menjalankan keputusan tersebut. Karena bagaimanapun juga keputusan adanya standar kelulusan dalam UNAS yang kian tahun tak terbendung itu begitu memberatkan pelajar-pelajar di Indonesia.

Meskipun begitulah realita yang terjadi tetap saja kita sebagai pelajar tidak selayaknya menumpukan seluruh kesalahan dan kekecewaan pada pemerintah, seolah-olah pemerintah satu-satunya pihak yang patut di salahkan. Padahal kita sebagai pelajarpun mestinya perlu di salahkan. Karena seperti yang telah kita tahu salah satu hal yang perlu diterima dan dilaksanakan oleh pelajar sebagai suatu kewajiban adalah selalu siap sedia menerima setiap perubahan- perubahan yang terjadi pada sistim pendidikan di Indonesia walaupun terkadang perubahan itu menyulitkan kita sebagai pelajar dalam meriah cita-cita, mimpi dan harapan, ya tak apalah! Toh, apapun bentuk perubahan itu dan bagaimanapun sifatnya. Tujuannya tetap sama yakni meningkatkan mutu pendidikan di negara yang rentan ini agar tak dianggap remeh oleh bangsa lain sekaligus untuk menghapuskan kebodohan (buta huruf) disegenap lapisan masyarakat Indonesia.
Dan untuk menyikapi kejadian itu, kita sebagai pelajar yang akan menghadapi UNAS harus menanamkan sikap-sikap seperti tersebut di bawah ini :
1. Kepercayaan diri yang tinggi (optimis)
Bagaimanapun keadaannya dan sesulit apapun UNAS yang akan kita hadapi, kita harus tetap PD dan yakin bahwa kita bisa dan kita mampu menjalankan apa yang sudah menjadi kewajiban kita sebagai pelajar. Karena rasa percaya diri yang tinggi dapat memompa semangat belajar kita dan merupakan modal utama bagi kita agar berhasil dalam UNAS.


2. Hindari Perasaan Takut
Rasa takut yang berlebihan akan membuat rasa percaya diri kita hilang dan sekejap dan jika hal itu sampai terjadi maka hal buruk yang sangat fatal akan terjadi yakni kegagalan.Ya bisa di bilang kita harus bersikap santai-santai saja namun tetap harus berwaspada agar tidak muncul perasaan takut dan kepercayaan diri yang tinggi, kan kalau jatuh bakalan sakit.

3. Tingkatan Porsi Belajar
Pelajar yang baik adalah pelajar yang mau belajar meski tanpa adanya UNAS, sehingga jika ada UNAS tinggal menghitung hari kita tidak akan kaget bila harus di hadapkan pada seabrek pelajaran yang harus di fahami karena belajar yang menjadi santapan sehari-hari dan telah mendarah daging di setiap urat nadi. Hanya perlu sedikit sentuhan semangat dan porsi belajarpun akan meningkat dengan sendirinya. Ingat ! Belajar adalah kunci dalam menghadapi UNAS.

4. Hindari Siakap Individualisme
Dalam menghadapi UNAS yang terpenting adalah kebersamaan! Jika kita bisa melakukan apapun seorang diri buka berarti kita butuh orang lain. Adakalanya saat belajar kita menemui kendala, dan untuk memecahkan kendala tersebut kita perlu berkonsultasi dengan orang lain, entah itu teman ataupun guru mapel UNAS. Jangan sampai rasa optimis yang kita miliki justru menyebabkan menjadi seseorang yang sombong. Dan angkuh serta beranggapan bahwa dirinya telah mampu melakukan apapun sendiri (mandiri) dan menganggap enteng orang lain.


5. Ikhtiar yang di barengi dengan Do’a
Jika semua usaha (ikhtiar) di atas telah maksimal di jalankan maka hal terakhir yang perlu di lakukan adalah tawakkal, berdo’a dan berserah diri pada Allah SWT mengenai hasil dari apa yang kita usahakan. Bila baik kita patut bersyukur, namun bila buruk janganlah berkecil hati, jangan pernah memaki, marah atau bahkan kecewa pada diri kita sendiri apalagi sampai menumpahkan kekesalan pada sang kholik. Dan bila hal buruk yang terjadi maka jangan biarkan keputus asaan menghampiri, memudarkan mimpi-mimpi yang sudah terajut di hati, seperti yang telah di ungkapkan oleh orang bijak bahwa : CINTA BOLEH HANCUR, HARAPAN BOLEH TAK TERWUJUD, NAMUN PUTUS ASA TAK BOLEH ADA !!! Bukankah masih banyak jalan menuju Roma? Segala perdebatan yang terjadi mengenai UNAS dengan seabrek permasalahan lainnya, kuarang etis bila di perbincangkan terlampau jauh dan terlepas dari siapa yang haus disalahkan dalam hal ini, rasanya setiap individu punya pemikiran dan pendapat sendiri. Entah itu pemerintah ataupun pelajar yang mencoba bermain api, tapi yangpasti keputusan adanya keputusan adanya standar kelulusan dalam UNAS harus tetap dilaksanakan sebagai suatu kewajiban. Tak peduli kita mamapu atau tidak tetap harus dilaksanakan, ya anggap saja kita mengalah demi kebaikan, demi perdamaian, dan demi kemajuan hidup kita dimasa mendatang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang

Anda masuk ke dalam komunitas Majalah Kamus,majalah yang dikelola oleh Siswa-siswi MI. MTs.MA. Al-Musthofa Canggu Jetis Mojokerto