Jumat, 28 Agustus 2009

My Family is Baity Jannati
Oleh: Indah Arum Sari, Riska Sahara, Dia Eka Cahyani

Masih ingatkah kita dengan lirik lagu keluarga Cemara? Harta yang paling berharga adalah keluarga...yap...persis dengan dugaan kalian. Lirik lagu tersebut menggambarkan sebuah keluarga.
Banyak definisi tentang keluarga. Salah satunya adalah masyarakat terkecil yang mengelilingi dan mempengaruhi perkembangan kita sejak lahir ke dunia. Adalagi yang mendefenisikan keluarga merupakan satuan sosial terkecil yang terdiri atas suami, istri, dan anak.
Tapi jangan bingung, keluarga nggak harus sekandung lho. Kalian kita kebetulan tinggal dengan paman, Bibi, Kakek, Nenek, Ibu tiri, Ayah tiri, atau saudara tiri sekalipun, ya...mereka itulah keluarga kita.
Keluarga memang sangat berarti buat kita. Tanpa keluarga nggak kebayang dech apa yang bakal kita alami. Karena itu, kita harus menjaga hubungan kekeluargaan kita dengan penuh cinta. Rasa cinta adalah kunci dari suatu hubungan. Rasa cinta ini mampu membuat kita memaafkan kesalahan dan melapangkan dada untuk menerima segala kelebihan dan kekurangan keluarga kita.
Baity Jannaty “Rumahku surgaku” berakar dari pedoman itulah akhirnya kita menjadi seseorang yang menginginkan adanya kenyamanan di tempat berteduh kita.
Keluarga adalah sarana vital yang merupakan bagian hidup kita di dunia. Jika ada yang bilang hidup ini sempurna dengan bermandikan permata, tidur beralaskan mutiara dan berselimut sutra, maka orang itu salah besar. Apalah arti harta benda dan kekayaan yang melimpah jika dalam hati tak sedikitpun tertanam bahagia. Tapi bukan berarti kita hidup tak butuh kekayan, hanya saja hal itu bukan tujuan utama kita hidup di dunia. Rasa bahagia dan nyaman dalam diri kita adalah yang jadi prioritas utama dan yang mampu menciptakan keduanya.
Keluarga adalah tumpuan hidup kita, putaran kehidupan yang panjang takkan mampu memudarkannya. Luka hati yang dalam kan hilang dalam dekapan keluarga. Perasaan bahagia yang tak terkira semakin terasa indah di dalam keluarga. Adakah kebahagiaan yang hakiki laksana surga di dunia? Jika surga yang tersebut dalam ayat-ayat ALLAH SWT(Al-Qur’an) adala surga yang diperuntukkan bagi insan yang mulia sebagai balasan amalannya selama hidup di dunia dan hanya dapat dinikmati di akhirat sana kelak. Maka kebahagiaan hakiki yang juga surganya dunia hanya ada di tangan keluarga dan itupun dapat dirasakan bila keluarga yang kita bina termasuk dalam keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah.

PERAN PENTING KELUARGA
Sebuah keluarga tentunya terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ketiga orang tadi merupakan anggota pokok dari sebuah keluarga. Bukan cuma itu saja, apabila anggota keluarga bertambah akan menjadi lebih sempurna. Misalnya saja hadirnya saudara, rasa kasih sayang, ikhlas, cinta, kesetiaan, kepercayaan, pengorbanan, pengertian, ketulusan, kejujuran. Apabila semua rasa ini tercipta dan tinggal dalam sebuah keluarga, maka keharmonisanlah yang menjadi kebanggaan tiap anggota keluarga. Pastilah semua orang mendambakan keluarga yang seperti itu. Kerja sama antar anggota keluarga sangat penting.
Ada beberapa banyak cara yang dapat dikgunakan untuk bekerja sama antar anggota keluarga.Dari yang sederhana hingga yang istimewa sekalipun.Misalnya saja tiap anggota memahami tugas atau kewajiban masng-masing. Bukan cuma hak saja yang harus dipedulikan melainkan kewajiban yang harus didahulukan agar tercipta keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam sebuah keluarga. Dimulai dari ayah yang menjadi kepala rumah tangga dan berkewajiban mencari nafkah untuk menghidupi keluarga yang dibinanya serta menjaga akhlak daripada keluarga, misal dengan mendidik anak.
Kemudian ibu mengandung sampai 9 bulan yang semakin hari semakin lemah dan lunglai. Bukan cuma itu saja tugas seorang ibu, setelah anaknya lahirpun ia harus bisa merawat, mengasihi, menyayangi, serta mendidik hingga anak itu tumbuh besar dan menjadi anak yang berguna bagi keluarga, serta nusa dan bangsa.
Kewajiban seorang anak haruslah patuh, taat dan berbakti kepada kedua orang tua. Terutama pada ibu yang begitu besarnya pengorbanan yang ia berikan kepada anaknya. Masih ingatkah”Surga di telapak kaki ibu”. Keridhaan seorang ibu merupakan ridha Allah Swt yang mengharap kebahagiaan untuk anaknya. Nah... jika tap-tiap anggota keluarga sudah melaksanakan tugas atau kewajiban masing-masing maka akan lebih mudah untuk mewujudkan keluarga yang penuh dengan kebahagiaan.
Adalah pukulan yang berat apabila keluarga yang kita miliki tidak pernah disinggahi rasa bahagia, rasa nyaman dan rasa damai. Yang ada hanya kesedihan, ketakutan, keresahan dan perasaan-perasaan yang kurang mengenakkan lainnya. Semua perasaan yang menyedihkan tersebut terjadi jika interaksi antar anggota keluarga tidak terjalin dengan baik, sering terjadi perbedaan pendapat, perselisihan kecil yang terlalu dibesar-besarkan. Sehingga dapatlah ditebak apa yang terjadi selanjutnya, konflik berkepanjangan, pertengkaran kecil, sehingga pertengkaran yang hebatpun tak terelakkan lagi. Dan jika demikian keadaannya maka bukan hanya satu pihak yang merasa dirugikan tapi seluruh anggota keluarga termasuk kita sebagai sang anak.
Bisa ditebak, bila keburukan tersebut mencapai puncaknya. Ya... apalagi kalau bukan perpisahan antara orang tua denagn anaknya juga permusuhan yang tiada hentinya. Segala hal buruk diatas dapat terjadi kapanpun, tak peduli kita termasuk keluarga kaya atau sebaliknya. Untuk mencegah hal itu seluruh anggota keluarga harus berusaha melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya yaitu:
1. KEDUA ORANG TUA
Orang tua harus bisa menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya, teladan yang mulia dan haruslah mampu melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya yang dibebankan atasnya dan berikut adalah kewajiban kedua orang tua dalam sebuah keluarga. Mendidik dan memerintahkan sholat termasuk juga ibadah yang lainnya. Dalam hal ini orang tua haruslah tegas agar anaknya pun akan patuh dan taat pada keduanya. Dalam sebuah hadis riwayat Abu Dawud dijelaskan bahwa kewajiban memerintahkan anak untuk sholat adalah sejak umur 7 th dan wajib memberi hukuman (pukulan, kecuali dikepala) jika hingga usia 10 th anak-anaknya belum juga mau mengerjakan sholat sehingga jalan terbaik agar anaknya patuh adalah menanamkan sejak dini.
Memberikan pendidikan budi pekerti. Di dalam hadis riwayat Tirmidzi, Rasulullah saw bersabda bahwasanya pemberian yang utama dari orang tua pada anaknya adalah pemberian berupa bimbingan dan pendidikan budi pekerti (akhlak yang mulia) dan tentu saja, jika seluruh kewajiban utama orang tua yakni memelihara dirinya dan keluarganya dari kekejaman api neraka.(baca Qs.Attahrim ayat 6)sehingga surga di dunia maupun diakhirat dapat kita raih dengan keluarga.
2. ANAK
Sebagai seorang anak, kita pun punya kewajiban yang harus dipenuhi pada keluarga terutama orang tua, yakni:
• Berbuat Baik Kepada Orang Tua Dan mendoakannya
Dalam Q.S. Al-Isra’ :23 terdapat sebuah kata yang berarti ”Berbuat baiklah kepada kedua orang tuanya.” Itu menandakan betapa mulianya keduanya di hadapan Allah swt.
• Berterima kasih kepada keduanya, terutama ibu atas jerih payah yang beliau lakukan. Dalam hal ini kita harus selalu mengingat sebuah ungkapan, yakni”Surga itu dibawah telapak kaki ibu”. Dengan demikian bukan hanya kenyamanan dalam keluarga yang kita dapat jika melaksanakan suatu kewajiban tersebut tapi juga sebuah tempat di surga juga akan disediakan bagi kita sekeluarga kelak diakhirat. Sebagai sebuah deposito.

CITA-CITA DAN TUJUAN KELUARGA
Jika seseorang sudah memahami peran penting keluarga maka selanjutnya yang menjadi motivasi untuk membangun keluarga adalah cita-cita dan tujuan yang harus dicapai demi terwujudnya kebahagiaan. Setiap orang pasti mempunyai cita-cita khan...? entah itu menjadi dokter, polisi, tentara, angkatan laut, pengusaha sukses, dan lain-lain yang menjanjikan sebuah jabatan, kehormatan, uang dan lain-lain. Akan tetapi bukan semua itu yang menjadikan cita-cita keluarga melainkan keharmonisan, kebahagiaaan yang sempurna, kasih sayang yang berlimpah dalam sebuah keluarga. Seperti kalimat berikut ini, makan nggak makn ngumpul! Seberat apapun masalah-masalah yang timbul dalam keluarga, jika tetap bersama-sama (ngumpul) akan lebih mudah untuk menyelesaikannnya dan juga terasa ringan karena berat sama dipikul ringan sama dijinjing, artinya susah dan senang sama-sama merasakan.
Jika anggota tubuh ada yang sakit, maka seluruh anggota tubuh akan merasakan sakit juga. Itu menandakan jika ada anggota keluarga sakit yang lain akan merasa sedih (sakit) juga.
Sebuah rumah dikatakan indah atau bagus bukan dari kemewahan barang-barang yang dimilki melainkan kebahagiaan yang terpancar di dalamnya yang menghiasi setiap sudut rumah dengan senyuman, canda, tawa, dan yang pasti suasana rumah akan menjadi nyaman. Buat apa punya rumah mewah jika tidak ada kebahagiaan di dalamnya. Lebih baik rumah sederhana tapi berlimpah kebahagiaan dan kasih sayang.
Setelah cita-cita,motivasi untuk membangun sebuah keluarga selanjutnya adalah tujuan semua keluarga di dunia ini pasti mempunyai tujuan yang terbaik untuk semuanya.tentunya banyak tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan di dunia maupun tujuan di akhirat. Misalnya saja kebutuhan hidup keluarga terpenuhi, kenyamanan, ketertiban, kerukunan, kesejahteraan yang merupakan tujuan keluarga di dunia. Tujuan keluarga di akhirat juga sangat penting. Jika setiap anggota keluarga mempunyai/memiliki perbuatan yang baik dan beralakhlaqul karimah maka akan lebih mudah untuk menempuh jalan meraih surga yang merupakan tujuan keluarga.
Oleh karena itu apabila ada anggota keluarga ynag melakukan kesalahan, maka harus saling mengingatkan dan mengarahkan pada hal yang benar. Kemudian apabila ada yang mendapat masalah (kesusahan) maka harus saling mendukung serta membantu untuk menyelesaikannya. Pertengkaran dalam sebuah keluarga merupakan tantangan yang harus dihadapi dengan kepala dingin. Kesabaran, kesadaran untuk menghilangkan pertengkaran yang terjadi. Dan menjadikan hidup lebih bermakna serta berwarna.
Mengasyikkan bukan, punya keluarga itu? Apalagi mempunyai keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah dan yang pasti akan menjadi dambaan semua orang. Belum lagi kalau hari-hari besar keagamaan seperti hari raya Idul Fitri, para keluarga akan berkumpul untuk saling bermaaf-maafan, bercanda tawa bersama, dan makan bersama. Menyenangkan sekali jika semua anggota keluarga berkumpul. Meskipun ada yang terpisah satu sama lain antar anggota keluarga tetapi masih bisa bersama dimanapun dan dalam keadaan apapun. Semua itu akan terwujud jika anggota keluarga berkeyakinan untuk bersama-sama berbagi cinta kasih dan kebahagaiaan yang dimiliki.
Nah, teman-teman setelah membaca sedikit mutiara kata di atas, besar harapan teman-teman dapat mempraktekkan masing-masing agar teman bisa merasakan apa yang disebut surga dunia tersebut. Satu hal lagi yang terpenting dalam sebuah keluarga adalah pemupukan rasa tanggung jawab yang besar dan pemberantasan rasa egoisme setiap pihak. Dan akhirnya kami harus mengakhiri semua bahasan di atas karena kami juga ingin mempraktekkannya di rumah. See you!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang

Anda masuk ke dalam komunitas Majalah Kamus,majalah yang dikelola oleh Siswa-siswi MI. MTs.MA. Al-Musthofa Canggu Jetis Mojokerto