Jumat, 28 Agustus 2009

KEKUATAN CINTA
Oleh: Denok Pungkasari


Ada razia… razia…!”teriak Kevin dari luar kelas sambil berlari terburu-buru menuju kelas dan membereskan tasnya.
“Hah siapa yang inspeksi?”Tanya Davin
“Pak Sugeng! cepetan udah nyampek kelas sebelah…” serentak anak-anak membongkar isi tas mereka untuk menyembunyikan barang-barang yang mestinya tidak patut untuk dibawa ke sekolah seperti walkman, hand phone, aksesoris, I pod bahkan beberapa bungkus rokok dan senjata tajam. Mereka menyembunyikan seluruh barang itu kepenjuru kelas. Pak Sugeng selaku guru BP itu memang Si Raja Tega. Ia tak segan-segan memberikan sanksi kepada siswanya apabila ketahuan membawa barang-barang aneh. Tapi itulah yang namanya disiplin.
“Anak-anak sekalian sekarang semua berkumpul didepan kelas!” ujar Pak Sugeng. Seperti yang kuduga sebelumnya Pak Sugeng dan Pak Abas, guru BP sekolah mulai menggeledah tas satu persatu.
“Lin, pacar kamu tertangkap lagi tuch” bisik Tian sambil menuju ke arah luar kelas. Tampak Riko berjalan diapit Pak Rochim selaku kepala sekolah.
“Kenapa lagi dia?” keluhku pelan.
Pemeriksaan dikelasku tidak berlangsung lama hanya ada beberapa anak yang ketahuan membawa barang-barang aneh.
“Tian tadi Riko kenapa ya?”ujarku gelisah.
“Mengapa kamu pusing? Wong dianya tadi santai aja tuch”.
“Tapi…”
“Lin, ngapain sich kamu masih dekat sama cowok badung kayak Riko, dia itu bisanya cuma bikin masalah” Tian mengingatkan aku.
“Dia nggak seperti itu Yan.” aku membela Riko
“Trus seperti apa? Dia emang dasarnya udah badung” lanjutnya dengan sedikit sewot.
“Justru itu! Aku ingin merubah sikap dia itu”.
“Jangan sok pahlawan dech… nggak ada yang biasa merubah seseorang kalau bukan dirinya sendiri”
“Kamu belum pulang?” Tanya Riko
“Gimana bisa pulang?” aku cemas mikirin kamu kenapa ada diruang kepala sekolah”
Ia tersenyum tipis melihatku cemas.
“Tadi aku tertangkap”
“Emang kamu bawa apa?”
“Rokok!”
“Jangan bohong…, kalau cuma rokok nggak mungkin selama itu kamu di ruang kepala sekolah, ada apa sebenarnya?”
“Aku bawa rokok yang isinya daun ganja”
“Apa…?” tanyaku kaget.
“Riko kamu gila apa bawa barang gitu ke sekolah! Sejak kapan kamu pakai barang seperti itu?” tanyaku marah. Ia diam saja tak menjawab malah melangkah pergi, kutarik tangannya.
“Riko tunggu!! Kamu belum jawab, sejak kapan?” paksaku.
Ia berhenti lalu menatapku tajam.
“Lin, semuanya itu udah terjadi, sekarang orang tuaku sudah dipanggil dan aku kena skors 1 minggu.”
Aku menarik nafas panjang, dia seperti tidak merasakan beban apapun. Selama ini aku tahu Riko suka merokok tapi sampai menghisap ganja itu sudah terlalu jauh. Aku tidak bisa membiarkan ia terus menghancurkan hidupnya.
“Riko kenapa tidak kau bagi deritamu padaku?” keluhku dalam hati.
“Tante juga bingung Lin, nggak tahu lagi mesti ngelakuin apa menghadapi Riko.” ujar Bunda Riko setelah menghadap kepala sekolah atas kasus yang menimpa anaknya.
“Sebelumnya maaf, apa dirumah Riko punya masalah Te…. ?” tanyaku hati-hati
“Setahu Tante sih nggak tapi sejak adik bungsunya meninggal karena kecelakaan dua tahun yang lalu, Riko jadi berubah.”
“Apa… Riko punya adik ?”
“Lho Riko tidak cerita kamu? Adiknya meninggal dalam kecelakaan motor yang ditumpanginya dengan Riko. Sejak saat itu Riko menjadi sangat bersalah. Mungkin perasaan bersalah itulah yang membuatnya menjadi seperti sekarang ini. Padahal kami sekeluarga sudah bisa melupakan kejadian itu” ujar Bunda Riko panjang lebar.
“Lin, bantu Tante menyadarka Riko!’’ pintanya dengan wajah duka.
Aku mengangguk sambil menggenggam tangan bunda Riko yang terlihat pasrah melihat tingkah laku anaknya.
Sudah 4 hari seja Riko diskors aku tidak ketemu dengannya. Tiap kali aku menghubunginya selalu nggah ada, aku hanya berharap supaya dia tidak terjerumus kedalam lingkungan yang semakin membuat hidupnya lebih hancur.
“Alin…, ada Riko didepan,” panggil mama dari luar kamar.
Aku terburu-buru loncat dari tempat tidur dan keluar menghampirinya.
“Kamu dari mana ?” tanyaku cemas.
“Dari rumah. Tadi aku dikasih tahu orang rumah kalau kamu mencari aku, mangkanya aku sekarang kesini’’.
“Kamu nggak pulang 3 hari kemana saja ?” aku mengulang pertanyaanku
“Aku bosan Lin, di rumah, jadi menginap dirumah teman.”
Aku menarik nafas panjang…
“Riko, aku sudah tahu kenapa kamu seperti ini,” ia menatapku aneh.
“Aku tahu soal kematian adikmu, bundamu banyak cerita padaku dan dia berharap agar aku bisa mengingatkanmu untuk melupakan kejadian itu karena semua itu memang takdir tuhan.”
“Memangnya kamu tahu apa soal kehilangan?”
“Coba waktu itu aku menolak permintaanya untuk pergi kesekolah pasti semua ini nggak akan terjadi.” jelasnya marah.
“Nggak Riko! Semua itu adalah takdir tanpa harus diantar olehmu pun akan tetap pergi. Kamu tidak harus merasa bersalah terus menerus.”
“Kenapa bicara kamu seperti ibuku ? Aku kesini bukan untuk mendengarkan nasehatmu.”
“Kenapa kamu selalu lari dari kenyataan? Kamu pikir dengan nge-drugs semua masalahmu bisa hilang?”
Ia diam saja tidak membantah kata-kataku.
“Riko, aku dan keluargamu sangat sayang sama kamu. Kami nggak mau melihat kamu hancur. Sudah cukup keluargamu kehilangan adikmu. Jangan buat mereka sedih lagi dengan melihat kelakuanmu semakin memburuk”.
“Alin, trims atas perhatianmu. Aku tahu apa yang harus aku lakukan dan apa yang terbaik buat diriku,” ujarnya sambil mencium tanganku lalu pergi meninggalkanku.
Dua hari setelah itu aku kembali tidak mendengar kabarnya. Bundanya memberitahuku kalau Riko belum pulang sejak dari rumahku, aku tidak tahu harus mencarinya.
“Alin… ikut tante kerumah sakit” seru bunda Riko sambil menarik tanganku yang baru saja keluar kelas.
“Ada apa tante?” tanyaku heran saat didalam mobil.
“Riko… Riko… overdosis Lin, dan sekarang diruang ICU”.
“Ya Tuhan!!!” desisku sambil menutup muka dengan tangan.
Aku memejamkan mata agar air mataku tidak runtuh. Ketakutanku terbukti ia memilih hidup dalam dunia yang menurutnya bisa membuatnya lupa. Riko begitu banyak orang yang masih sayang sama kamu, tidakkah kau sadari itu?.
Hampir semalaman aku beserta keluarganya menunggunya melewati masa kritis. Wajah tegang bercampur cemas tergambar jelas disana. Hampir pukul 12 siang saat dokter memberi tahu bahwa Riko bisa melewati masa kritisnya dan sekarang sudah bangun dari tidur panjangnya.
Wajahnya pucat pasti tubuhnya lemas tak berdaya, kami semua lega Riko bisa sadar kembali. Orang tuanya berulang kali mencium wajah Riko berucap syukur.
“Kamu belum istirahat ya Lin?” ujarnya dengan lemas.
“Gimana aku bisa tidur kamu pingsan begitu lama,” jawabku sambil membenahi selimutnya.
“Lin, maafkan aku! Aku janji aku nggak akan mengulangi hal bodoh ini lagi.” Ujarnya dengan penyesalan yang dalam.
“Riko, seluruh keluargamu begitu sayang dan mencintaimu, aku ingin kamu menyadari itu, adikmu juga tahu kalau kamu sayang sama dia. Dia pasti sedih melihatmu seperti ini.”
Riko terdiam tampak air mata menggenang dipelupuk matanya, ia memejamkan mata lalu menarik nafas panjang.
“Hanya cinta yang bisa merubah segalanya, hal sesulit apapun bisa terlewati.” Ujarku sambil mengusap air mata dipipinya.
“Lin, hanya cinta yang bisa membuatku bangun dari semua mimpi burukku. Maukah kamu menemaniku untuk memulai hari baruku ?’’
Aku menganggukkan kepala. Ia tersenyum lalu memegang tanganku erat-erat. Ya… hanya cinta yang bisa mengalahkan semuanya.

5 komentar:

  1. MLm mUS,GMn PnY kbR Ne.,.?!OWh IY nE kpN MlAIkT KcILY dtG,N JGn Lp bANsa'anE,,.?!OWh iY HMPr Lp bwT KgiATAN kANus.Sy pKir" TmbH JOsS Wae to KaMUs Tp BWt mSLh nULis mEnULIS TLg jGN SMpe kLru YAW NTr MLh dkRItIk aNK AL-MUstHofA LOch,,,?!n tgkatin j kkompakanya ank" kAmUS CeK TmBh sUiIp aE,OKey CiNg,,,,,,,?!bwt arlance trmbh gokil.(Father Firdi.R.arlance(9c).

    BalasHapus
  2. pak cerpen nya kok gitu gitu aja cih tolong buatin yang gokil gokil abis

    BalasHapus
  3. askum.!!!!ech bwt anak2 yg mau bwt cerpen yg bgusan gy yach??coz yg kmrn2 kurng mnrik htq,,,N kalo bwt yg rowmantizzzzz yach????mkasihh ya muzzzzzz...........waskum
    nama:emi kusdiana
    kelas:9a

    BalasHapus
  4. Nama:vivin fitria sulistiani (IXc)
    Azkum muz,,,,,,,,
    muz,,,,,,,,,,,, klow bwt cerpent tuh hlamanx jgn di ptus ptus donk jdhi bacanx ngk enak,,,,,,,

    BalasHapus
  5. Nama: rizka maulida nur vidias {IXc}
    azkuem muz,,,,,, kmue bwt cerpent bgus bget akk suka ma cerpen kmue akk mau bri saran klo bwt cerpen hlamanx disambung ja biar enak bacanx,,,,,,,, ya.

    BalasHapus

Selamat Datang

Anda masuk ke dalam komunitas Majalah Kamus,majalah yang dikelola oleh Siswa-siswi MI. MTs.MA. Al-Musthofa Canggu Jetis Mojokerto