Jumat, 28 Agustus 2009

Jam kosong?? Hi… Takut….
Oleh: Putri Nur Indah Sari (XIB)


Pernah dengar bangku kosong khan? Itu tuh bangku yang dihuni oleh hantu yang disebabkan matinya penasaran. Tahu nggak di sekolah kejadian itu memang benar benar ada lho, hanya saja ini lain ceritanya. Bukanya membuat takut penghuni sekolah tetapi malah membuat para siswa girang bukan main.
ANEH!
Tentu saja aneh karena penyebab bangku kosong ini bukanya arwah penasaran melainkan salah satu penghuni sekolah yang kebagian tugas untuk menyampaikan ilmu yang dimiliki kepada para penghuni lainya tidak datang atau berhalangan hadir. Suasana semakin riuh rendah ketika yang tidak hadir itu adalah pemilik mapel (mata pelajaran) yang dianggap memusingkan kepala jadi pening tujuh turunan. Inilah bangku kosong yang disebabkan JAM KOSONG! Maka bisa ditebak hati para penghuni sekolah itu akan segera ditumbuhi bunga-bunga aneka warna, cerah dan semerbak baunya. Apalagi kalau kebetualan PR yang dibebankan oleh pemilik mapel tadi belum dikerjakan bunga-bunga itu akan segera bermekaran menyebar di segenap sumsum tulang.
KOQ BEGITU?
Ya iyalah, badan yang tadinya sudah mulai gemetaran pori-pori mengeluarkan H20 bercampur cairan asam sulfat (bau kecut maksudnya), mata mulai berkunang-kunang, kepala mulai mengeluarkan bintang berputar eh tak tahunya guru piket datang dengan membawa kabar yang menggembirakan,”Anak-anak, maaf ya guru matematikanya nggak bisa datang ada keperluan mendadak, dan beliau tidak meninggalkan tugas apa-apa, Bapak minta jangan ramai ya!” sontak H20 tadi membuat sejuk jiwa raga, kunang-kunang di mata menjadi binar lampu 100 watt, bintang berputar di kepala langsung melesat entah kemana.
SELANJUTNYA?
Maka otak mulai diputar kembali untuk memikir rencana dadakan, aneh jika tadi otak seakan mampet tak mau di ajak kompromi tapi setelah mendapat kabar gembira, otak menjadi encer bukan main. Disusunlah rencana, lihat tuh disana ada teman kita yang mulai mendekati cewek gebetannya, meluncurkan kata-kata rayuan gombal berbagai jurus dewa mabuk asmara, sedangkan si cewek senyumnya mulai mengembang tak tahu digombali atau senang digombali. Sedangkan di sudut kelas ada yang mulai merajut mimpi dengan meletakkan kepala di bangku mengkilap, ketika mimpi itu mulai terbentuk, terbentuk pula pulau baru di kawasan Indonesia hanya saja pulau itu terbentuk dari air liur sang pemimpi tadi. Dan jangan kaget teman, tuh ada yang mulai berani keluar usut punya usut ternyata mereka manuju kantin untuk mengganjal perut katanya. Heran, memangnya ketika berangkat sekolah dia tadi tidak makan apa?
JOM KOSONG PUN BERKELANJUTAN!
Ada yang pacaran, ada yang tidur, ada yang jajan. Nah ada lagi yang tak mungkin ketinggalan, apa coba? yap ngrumpi. Ngobrol sana-sini dengan berbagai topik yang bisa menghilangkan kebosanan di tunggui bangku kosongnya guru. Dan ketika obrolan semakin panas mulailah syetan ikut-ikutan nimbrung. Maka masuklah daftar nama shohib dan teman yang tidak hadir di situ, di bicarakan berbagai kejelekan maupun daftar keburukannya. Suasana menjadi gayeng karena daftar nama itu bukannya berkurang tapi malah bertambah dan tentu saja semakin membuat bibir mereka nggak mungkin untuk distop. Sedangkan yang nggak suka membicarakan orang cari kesibukan sendiri dengan suaranya .
Maka terdengarlah lantunan vokal yang sulit di padukan sebagai suara koor. Tanpa peduli gendang telinga teman lain akan pecah terus meluncur syair-syair lagu kacangan yang sedang hit. Bahkan mereka membayangkan sedang rekaman dan sebentar lagi akan didengarkan oleh ribuan penggemar. Waduh berlebih banget ya?
LALU APANYA YANG SALAH?
Siapa juga yang menyalahkan. Semuanya bisa dimaklumi, lha memang nggak ada guru, dari pada diam saja yang nantinya malah menyebabkan gampang kesurupan khan lebih enak tidur, PDKT, jajan, nyanyi ataupun ngrumpi. Cuma aneh saja ketika berangkat sekolah tadi khan niatnya mencari ilmu bukannya mencari bengek mata. Tadi khan pamitan ortu khan inginnya dapat tambahan pengetahuan bukannya mencari pacar atau cuma membeli jajan apalagi mencari dosa dengan ghibah (membicarakan orang).
Nah, dari situlah keheranan ini akan muncul, kebanyakan kita bukannya takut dengan adanya jam kosong tapi malah mengharapkan jam kosong itu berlangsung setiap saat. Bahkan kalau bisa setiap hari jam kosong saja tanpa pelajaran.
BAYANGKAN!
Seandainya jam kosong itu dicarikan solusi yang lebih nyambung. Tentu bukan kerugian yang kita dapatkan melainkan keuntungan berlipat yang tidak munkin kita dapatkan ketika guru yang tadinya harus mengajar hadir. Misalnya nih, ketika pemberitahuan jam kosong itu muncul, siswa yang cerdas akan segera meluncur ke kantor untuk minta ijin untuk mengerjakan soal-soal di LKS yang belum di bahas oleh gurunya tadi. Pastilah ijin itu akan di dapat dengan mudah. Sebab, mana ada sih guru yang melarang muridnya belajar sendiri? Dan jika siswa lebih cerdas lagi akan membentuk kelompok diskusi dan membahas topik-topik hangat yang sedang terjadi di Negara Indonesia, atau bisa juga topik itu diambil dari buku paket yang telah di punyai. Bentuklah menjadi kelompok pro dan kontra, meski tanpa ada panduan guru hal ini akan menjadi manfaat untuk mengembangkan daya imajinasi dan berani ngomong di muka umum.
Jika hal ini tidak memungkinkan di bentuk, ada cara lain yang bisa kita lakukan dan sering kita abaikan. Yap, keperpustakaan disana akan kita temui deretan buku-buku yang berdebu karena jarang di sentuh. Barisan buku lapuk yang lembab karena jarang kena hangatnya tangan yang membukanya. Memangnya mau jadi kutu buku? Lho apa rugi kita jadi kutu buku. Bukankah buku sumber pengetahuan yang paling berharga? Bukankah kita dengan membaca buku kita bisa melanglang buana dengan segala macam tema yng bisa kita ajak diskusi sendiri dan sebagai sumber inspirasi? Kenapa malah takut jadi kutu buku.
Dengan berbagai kegiatan positif tadi siwa yang berfikir kritis tidak akan sampai menyalahkan ketidak hadiran gru sehingga menyebabkan teman-temannya bertindak yang tidak bermanfaat. Dia akan segera menyadari bahwa memang guru juga punya keterbatasan, jadi tidak mungkin akan bisa selalu hadir di hadapan murid-muridnya. Ambil saja manfaatnya ketidak hadiran guru tadi dengan mencari kegiatan yang penuh makna dan bisa meningkatan pengetahuan meski tanpa bimbingan. Dan tentu saja dia segera berfikir bahwa jam kosong bagaimanapun memang harus di ikuti sebagaimana bangku kosong yang dihuni arwah penasaran. Jadi, mari kita budayakan takut pada jam kosong. Jam kosong?...hi…takut?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang

Anda masuk ke dalam komunitas Majalah Kamus,majalah yang dikelola oleh Siswa-siswi MI. MTs.MA. Al-Musthofa Canggu Jetis Mojokerto