Selasa, 04 Agustus 2009

Edisi: 2

Sok Suci
Assalamualaikum War.Wab.
Bu nama saya Ika, saya kelas XII, umur saya 17 thn. Saya ingin nanya kepada ibu, apakah saya boleh pacaran? Jujur, saya sekarang mempunyai banyak teman cowok dan sering di kunjungi teman-teman cowok kerumah saya. Terus menurut ibu, saya harus bagaimana?.
Bu, saya kalau melihat teman saya pacaran tuh ada rasa “pengen pacaran” tapi saya nggak mau/ takut sebab yang biasanya saya lihat mereka yang pacaran melakukan peluk-pelukan, dan ada juga yang sampai ciuman. Bukannya saya “sok suci” tapi jujur saja saya nggak mau seperti itu terjadi pada diri saya. Menurut saya itu bukan cinta tapi hawa nafsu. Dan tolong jelaskan arti cinta itu, apa sih sebenarnya??? Bu tolong dijawab ya pertanyaan saya! Saya kira itu saja yang mau saya tanyakan terima kasih atas jawabannya.
Wassalamualaikum War. Wab. By: Ika.


Wa’alaikumsalam War. Wab.
Ananda Ika dalam Islam tidak ada istilah pacaran. Yang ada ialah Lita’arafun (saling mengenal) yaitu mengenal pribadi masing-masing. Apakah ada kecocokan atau tidak tentang agamanya, akhlaknya, budi pekertinya dan keluarganya.
Kalau ada teman-teman cowok yang datang kerumah anggap mereka sebagai tamu tidak lebih. Jadi, kamu harus menghormatinya karena mereka tamu kita. Menghormati sesuai dengan aturan atau tata cara bertamu dan menerima tamu secara Islam.
Nanda benar, bukannya sok suci tidak mau pacaran dan melakukan yang biasa nanda lihat yaitu pacaran sampai melakukan cipika cipiki (cium pipi kanan cium pipi kiri) lalu berpeluk-pelukan, tetapi itu memang tidak diperbolehkan dalam Islam sebelum menikah. Memang kalau cuma boncengan atau berduaan tidak mesti hubungan seks, tapi siapa yang bisa menjamin kalau bisa menahan diri dari perbuatan terlarang. Karena sekuat-kuatnya kita menahan pasti ada lengahnya jika hal itu sering dilakukan. Biasanya yang melakukan itu sepertinya tidak tahu malu, berdua-duaan dilihat orang tanpa merasa risih, padahal belum waktunya berbuat seperti itu, apalagi kalau sudah kejadian, yang susah mereka juga terutama yang cewek, cowok khan tidak mungkin hamil, sudah berdosa melakukan zina, keluarganya jadi malu, belum lagi dihina banyak orang dll. Pokoknya sengsara bin menderita alias susah. Jadi tidak perlu mikirin pingin pacaran.
Bagi seorang muslim, tiap hari kita khan berkasih sayang lewat ucapan salam dan yang kita ucapkan dalam shalat atau diluar shalat. Naksir cowok itu sih wajar tapi tidak harus ditunjukin sekarang. Kalau mau merenenungkan sebetulnya potensi remaja itu sedang besar-besarnya. Masa remaja itu khan masa mencari jati diei banyak hal yang bisa dilakukan daripada mikirin pacaran melulu, seperti olah raga, karya tulis ilmiah, ikut organisasi, mengkaji ilmu agama dll. Remaja khan calon pemimpin negeri. Berprestasilah dulu buat masa depanmu dunia akhirat.
Nanda, cinta adalah perasaan. Perasaan tak dapat dilihat pandangan mata. Setiap orang pernah merasakan cinta. Cinta antara sesama, suami-istri, antara sanak keluarga. Tetapi cinta itu hanya merupakan cinta kecil dan bisa jadi tidak abadi adanya. Sedang cinta terhadap Allah Swt. Merupakan cinta pertama dan utama, cinta yang sejati tertinggi dan teragung melebihi segala cinta. Nanda bisa menemukan dalam al-Qur’an surat at-Taubah ayat 24. semoga cinta kita tidak terbolak-balik dan tetap pada posisi yang benar.


Mode Pergaulan
Assalamu’alaikum War. Wab.
Saya punya beberapa sahabat, tetapi saya sering diacuhkan dalam hal apapun, terutama kalau jalan bareng, saya tidak pernah diajak. Mungkin karena ekonomiku yang jauh dibawah mereka atau mungkin aku tidak pandai bicara (sering berdiam diri). Yang ingin saya tanyakan, apakah mode persahabatan yang nge-trend dijaman sekarang ini seperti itu dan bagaimana cara merubah sikap-sikap sahabat-sahabat ku tersebut?
Atas solusinya saya sampaikan terimakasih.
Wassalamualaikum War. Wab. By: Iim, XII


Wa’alaikum salam War.Wab.
Nanda Iim mungkin banyak mode persahabatan zaman sekarang yang ngetrendnya seperti itu. Tapi kita sebagai muslim-muslimah yang membedakan kita dihadapan Allas Swt. Adalah iman dan taqwa kita bukan harta.
Ketampanan atau kecantikan, kedudukan, harta, semua itu adalah amanag dari Allah Swt. Mampukah kita membelanjakan harta kita dijalan-Nya dan mampukah kita menahan hawa nafsu.
Dalam sebuah ahdis Nabi Saw. Riwayat Ibnu Majah dan Hakim bahwa Sahal bin Sa’ad ra. Menceritakan bahwa ada seoang yang datang kepada Rasulullah Saw. Dan bertanya: “Ya Rasulullah tunjukkanlah padaku suatu perbuatan yang jika aku melaksanakannya aku dicintai Allah dan juga dicintai oleh manusia”. Rasulullah menjawab: “zuhudlah didunia niscaya Allah mencintaimu, dan zuhudlah dalam hubungannmu dengan manusia niscaya mereka mencintaimu.
Dengan kata lain nanda jangan sampai ikut tergoda mengikuti pola pergaulan yang ditunjukkan oleh teman. Jika ingin merubah untuk seumuran kamu adalah dengan memberikan contoh yang baik sesuai dengan tuntunan Islam. Meskipun kadang langkah ini akan menyebabkan salah paham temanmu karena nanda tidak mengikuti mereka. Perlahan-pelahan berilah mereka pengertian tentang apa yang nanda lakukan. Nah, jika nanda semakin dijauhi karena melakukan hal yang baik ini, maka cari saja teman lain yang sesuai denganmu. Tidak usah repot-repot dan bernafsu ingin merubah mereka. Karena seumuran engkau sangat rentan untuk terpengaruh godaan teman.


Tak Bisa Memaafkan
Assalamu’alaikum War. Wab.
Bu, ini aku Decy anak kelas XII. Aku punya masalah dengan diri aku sendiri. Aku boleh nanya kan?begini!
Aku tuh termasuk cewek egois, setiap ada hal yang membuatku marahan sama teman, aku nggak mau minta maaf karena aku yang bener. Tapi, kalau aku yang salah aku kok yang minta maaf. Tapi, yang jadi masalah aku itu sulit banget maafin seseorang dan dalam hati aku selalu muncul gengsi atau yang lainnya. Yang jadi pertanyaan!!! Kenapa hal itu sulit untuk dihindari? Bagaimana cara menghapuskan rasa gengsi dalam hati? Sebelum dan sesudahnya terima kasih.
Wassalamu’alaikum War. Wab. By: Decy



Wa’alaikum salam War. Wab.

Ananda Decy yang baik, egois itu sifat yang kurang baik, kesalahan seseorang jangan membuat kita membenci dan menjauhinya. Boleh jadi suatu kita melakukan suatu kesalahan yang sejenis. Berbuat salah, apalagi bukan kesengajaan merupakan hal yang wajar sebagai manusia biasa.
Yang terpenting kita semua tidak menyengaja berbuat salah terhadap sesama. Segera sadar jika berbuat salah, baik lantaran diingatkan atau karena intropeksi diri merupakan hal terbaik. Selanjutnya segera meminta maaf kepada orang yang berbuat salah kepadanya itulah mukmin yang pemberani.
Jangan sampai kita berbuat salah yang sama dan terus menerus. Hal demikian menunjukkan kebodohan dan kecerobohan kita. Juga menunjukkan kurangnya rasa kepedulian kita dalam bersahabat dan rendahnya perhatian kita dalam beramal.
Memberi lebih baik daripada meminta, demikian pula kita dalam memberi maaf kepada seseorang sebelum ia meminta itu lebih mulia daripada kita memberinya setelah ia memintanya. Dan yang terpenting adalah saling memaafkan, bukan saling menaruh dendam.
Dalam a-Qur’an surat an-Nisa’ ayat 148-149 berbunyi (artinya):
“Allah tidak menyukai ucapan buruk (yang diucapkan) dengan terang kecuali oleh orang yang teraniaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Jika kamu menyatakan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa.
Semoga hal yang nada alami tidak sulit lagi untuk dihindari dan mudah-mudahan bisa menghapus rasa gengsi dalam hati.

2 komentar:

  1. Sangat bagus sekali, semoga yang mendapat jawaban bisa puas

    BalasHapus
  2. pak curhatannya bagus n semoga dapat jawaban yang memuaskan

    BalasHapus

Selamat Datang

Anda masuk ke dalam komunitas Majalah Kamus,majalah yang dikelola oleh Siswa-siswi MI. MTs.MA. Al-Musthofa Canggu Jetis Mojokerto