Curhat Yuk Edisi 3
Diasuh: Siti Munawaroh,M.Pd.I.


Masih Dianggap Anak Kecil
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Ibu Waroh yang terhormat, saya seorang gadis yang berumur 17th. anak ke-1 dari 2 bersaudara sejak lahir saya sudah jauh orangtua karena tinggal bersama nenek dari ibu. Saya merasa tertekan sebab sampai seumur sekarang nenek saya masih saja menganggap saya ini anak kecil yang harus diawasi dengan ketat. Padahal dengan beranjaknya usia saya, saya sudah merasa mampu menjaga kepercayaan mereka. Bahkan saya dianggap belum mampu menanggung jawabi pekerjaan setingkat ekskul di sekolah. Saya sudah tidak tahan dengan keadaan ini, mohon ibu memberikan solusi agar saya tidak tertekan dengan keadaan ini. (Riska)
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Wa’allaikumsalam Wr.Wb.
Nanda yang baik hati, menumbuhkan kepercayaan pada orang itu tidak mudah. Butuh kesabaran dan waktu yang harus nanda lakukan. Pertama adalah manumbuhkan kepercayaan pada diri sendiri bahwa nanda mampu diberi tanggung jawab, melakukan pekerjaan dan mampu mengurus diri sendiri tanpa harus diawasi secara ketat oleh keluarga. Setelah itu nanda bisa menumbuhkan kepercayaan (pada keluarga, teman, dll) Yang kedua, untuk menumbuhkan kepercayaan perlu waktu yang cukup lama dengan penuh kesabaran, ketelatenan juga selalu berdo’a kepada-Nya. Lakukan hal yang paling kecil/ringan secara bertahap sampai pada hal yang berat. Tunjukkan bahwa nanda mampu dan bisa dipercaya. Yang ketiga jangan sekali-kali nanda berbohong/tidak jujur, berterus terang itu lebih baik. Meminta maaf lebih baik dengan berusaha tidak lagi melakukan kesalahan karena sekali nanda berbohong/berkata tidak jujur maka sulit bagi nanda untuk mendapatkan kepercayaan.

Jatuh Cinta
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Bu, Saya NV, saat ini saya masih duduk di kelas X, saya bingung Bu karena setiap hari saya diganggu perasaan ini. Semuanya berawal ketika MOS tahun lalu di sekolah kita kedatangan mahasiswa PPL IAIN Sunan Ampel, salah satunya adalah RH. Saya sangat mengaguminya. Sehingga ketika dia mau pergi sedih rasanya, akhirnya saya beranikan untuk memberikan kado yang menurut saya sangat berharga. Diapun menerima dan mengatakan bahwa dia sangat kaget dan terharu karena ada cewek yang perhatian dengannya. Yang jadi pertanyaan adalah : (1) Apakah saya harus begitu saja merelakan kepergiannya setelah kenangan yang dia berikan kepada saya, (2) Apakah salah apabila mempunyai rasa cinta kepada RH. (3) Apakah benar perasaan yang saya pendam ini? Trims ya Bu atas jawabannya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Memberikan hadiah/kado pada siapapun tidak dilarang oleh agama. Asalkan hadiah/kado itu tidak dipergunakan untuk kemaksiatan dan juga bukan barang-barang/perbuatan yang dilarang agama. Memberikan sesuatu kepada orang lain itu berupa hadiah atau shadaqah hendaklah disertai dengan hati yang ikhlas tanpa pamrih (mengharapkan imbalan) tetapi niat yang baik semata-mata karena Allah SWT. Bukan karena yang lain. Misalnya saja memberi hadiah pada RH yang nanda lakukan itu semata-mata ucapan terimakasih karena telah membagikan ilmunya pada nanda dan teman-teman nanda sehingga nanda dan teman-teman nanda bertambah ilmu dan pengalaman dan tidak hanya pada RH saja dalam memberikan hadiah tapi juga pada teman-taman RH semua hanya sebagai ucapan terima kasih, tidak lebih! Nanda yang baik ibu bisa memberikan jawaban dari pertanyaan nanda sbb :
1. Kalau RH pergi relakan saja, diantara kalian kan tidak ada ikatan apa-apa. Kalau jodoh tidak akan kemana. Dan tidak akan tertukar dengan orang lain. Berdoa mohon pada-Nya agar kelak nanda diberi jodoh oleh Allah SWT. Laki-laki yang soleh yang bertanggung jawab yang mungkin lebih baik dari RH.
2. Perasaan cinta itu ada pada diri manusia yang sebenarnya perasaan itu adalah amanah dari Allah SWT tergantung manusianya mau dibawa kemana dan dijadikan apa perasaan cinta itu. Apa dijadikan sarana untuk lebih dekat kepada Allah. (lihat dan baca surat At-Taubat ayat 24) justru atau lebih jauh dari Allah SWT. Dengan senang melakukan kemaksiatan (berdua-duaan dengan lawan jenis/khalwat, malas beribadah, malas belajar, dan lain-lain) Ingat perang yang paling berat adalah perang melawam nafsu, kalau keimanan dan ketaqwaan seseorang tidak kokoh maka ia akan mudah terpengaruh oleh hal-hal yang justru menjerumuskan dirinya pada dosa.
3. Tentang benar dan tidaknya perasaan itu yang bisa menjawab nanda sendiri. Tetapi yang pasti mumpung masih muda, jalan yang nanda tempuh masih panjang maka tuntutlah ilmu semampu nanda. Bekali diri dengan ilmu dan agama, belajar yang rajin dengan tidak menyia-nyiakan waktu demi untuk kebahagiaan nanda baik di dunia maupun di akhirat, sebuah hadist Nabi SAW. mengatakan: “Barang siapa ingin bahagia hidup di dunia maka harus dengan ilmunya.Barang siapa yang bahagia di akhirat harus dengan ilmunya dan barang siapa yang ingin hidup bahagia di dunia dan di akhirat maka harus dengan ilmunya.”

Menjaga Pandangan
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Bu, nama saya Imam, saya mau tanya nich. Selama ini saya bingung memikirkan persoalan ini sehingga saya tidak bisa tidur. Begini Bu, saya kan pernah mendengarkan cerama agama yang isinya menyebutkan kalau kita harus menjaga mata kita agar tidak melihat barang-barang yang tidak menimbulkan maksiat salah satunya adalah memandang lawan jenis kita. Masalahnya kita di sekolahan kan tidak mungkin bertemu dengan teman sejenis saja, jika saya laki-laki,ketika bertemu dengan teman cewek apakah kita harus memalingkan muka dan bagaimana kalau mereka salah paham dan menyangka bahwa saya ini sombong, Mohon jawabannya?
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Wa’alaikum salam Wr.Wb.
Nanda imam, kenapa sampai bingung dan tidak bisa tidur? Kita memang harus menjaga mata kita agar tidak sampai melihat hal-hal yang menimbulkan maksiat, salah satunya adalah melihat lawan jenis. Tetapi ya tidak harus memalingkan muka setiap ketemu lawan jenis yang mengakibatkan salah paham dan menyangka kita sombong. Tetapi memandangnya sewajarnya saja. Kalau ketemu teman ya kita sapa memandangnya dengan biasa-biasa saja dengan tidak memikirkan hal-hal yang membahayakan atau berpikir aneh-aneh (ngeres). Sekalipun memalingkan muka tetapi hati dan pikirannya tidak karu-karuan ya sama saja dengan memandang/memperhatikan lawan jenis yang akhirnya bisa menimbulkan syahwat. Dalam hadist Rasulullah SAW dijelaskan: “Sesungguhnya dalam diri manusia ada segumpal darah. Jika sehat, sehatlah seluruh tubuhnya. Jika rusak, rusaklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah, Segumpal darah itu adalah hati.”

Sahabat Sejati
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Bu, saya Khoiri kelas IX. Begini Bu saya dulu mempunyai sahabat cewek yang sangat akrab bahkan kita pernah berjanji tidak akan berpisah apapun yang terjadi. Namun kenyataannya hanya gara-gara cowok semuanya jadi berantakan. Masalahnya saya sering SMSan dengan cowoknya itupun hanya iseng tetapi disangka saya merebut cowoknya yang akhirnya saya di jauhi olehnya. Saya sedih Bu, karena tidak ada lagi sahabat yang seperti dia yang pernah saya kenal.Bagai mana ya bu caranya mencari sahabat yang bisa mengerti aku dan bagaimana saya memperbaiki hubungan dengan dia?
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Wa’alaikumsalam Wr.Wb.
Nanda Khoiri, mencari teman itu mudah sekali tetapi mencari sahabat itu sulit sekali. Karena sahabat adalah teman yang bisa di ajak berbagi. Jika kita senang kita tidak lupa padanya dan jika kita susah dia tetap menjadi teman yang baik bagi kita dalam suka dan duka hubungan silaturohim tetap terjaga. Kalau nanda pingin mencari sahabat yang bisa mengerti nanda. Jangan minta orang lain agar mengerti kita tapi kita nggak mau tahu tentang perasaan orang lain. Ya tentu saja tidak akan yang mau berteman dengan kita. Mungkin saja mau berteman kalau kita lagi pas beruntung atau senang. Untuk memperbaiki kesalahan pada teman nanda itu, mintalah maaf padanya rubahlah sikap nanda yang bikin hubungan persahabatan dengan dia putus. Bersikaplah baik padanya tumbuhkanlah kepercayaan pada dia kalau nanda adalah sahabat yang bisa dipercaya. Ada sebuah syair mengatakan :
Seuntai kasih membuat kita sayang
Seucap janji bembuat kita percaya
Tapi sekecil luka membuat kita kecewa
Dan sebuah persahabatan membuat hidup kita
Lebih bermakna selamanya
Semoga hubungan persahabatan nanda dengan dia dapat diperbaiki lagi.