Jumat, 28 Agustus 2009

Bus Hantu part :2
Oleh: Krisnawati (XII)

Setelah Disty dan Andre sampai di Semarang, mereka langsung istirahat di rumah masing-masing karena kecapekan. Mereka harus segera memulihkan kondisi mereka agar fit saat bekerja besok.
“Dengar-dengar kamu kemarin naik bus hantu ya?” Tanya Kania saat mereka ketemu di pabrik.
“Aku sendiri juga nggak tahu. Aku kira itu bus biasa, eh nggak taunya malah bus itu baru saja masuk jurang. Aku sama mas Andre nggak punya firasat apa-apa, jadi aku langsung naik aja,” jelas Disty.
“Makanya, jangan suka pergi malam. Apalagi untuk perjalanan jauh. Untung kamu nggak diseret ikut ke alam mereka,”cerocos Nia.
“Iya Nia, aku sekarang aku trauma untuk naik bus malam. Mungkin untuk saat ini aku nggak bakal naik bus untuk berpergian jauh,” kata Disty
Saat malam tiba, ketika Disty hendak tidur tiba-tiba hp-nya rupanya mas Andre yang sms, isinya: Tolong besok temani mas ke terminal untuk menjemput paman, bibk, dan keponakan mas yang baru datang dari bandung. Besok mas jemput pukul 07.00. Secepat kilat Disty menjawab : Ya mas, besok Disty tunggu.
Dan keesokan paginya tepat pukul 07.00 Andre menjemput Disty dengan menyewa mobil panther. Sesampainya di terminal, ternyata keluarga pamanya Andre sudah menunggu di depan terminal.
“Maaf ya paman, bi, karena Andre jemputnya telat. Bibi sama paman sudah lama menunggu ya?” tukas Andre.
“Nggak kok Ndre, nggak apa-apa Paman sama Bibi baru 10 menitan menunggu kamu di sini. O, iya, ini pasti Disty ya? Kenalkan saya pamanya Andre dari Bandung. Saya Hartono dan ini istri saya Hartini. Kamu di sini sama siapa?” tanya pak Tono.
“Saya di sini kost keluarga saya semua ada di Surabaya. Setelah lama berbasa-basi ahkirnya, Andre, Disty dan pamannya pulang ke rumah Andre. Di sana Paman dan Bibik Andre menginterogasi Disty panjang lebar sampai membuat Disty mengeluarkan keringat dingin saking canggungnya. Memang hubungan Andre dan Disty bisa dibilang memasuki ke jenjang yang cukup serius. Setelah lama berbasa-basi akhirnya Andre mengantarkan Disty pulang ke kosnya dan keesokan paginya Andre sengaja libur kerja karena ia ingin menemani pamanya di rumah .
“Kenapa paman melamun pagi-pagi gini? Memangnya apa yang paman lamunkan? tanya Andre keesokan harinya ketika melihat pamanya termenung sendiri di teras rumah .
“Ini lho Ndre tadi malam aku koq mimpi agak aneh,” jawab Pamannya.
“Mimpi apa paman?” tambah Andre .
”Paman mimpi diseberangkan di sungai oleh nenek-nenek membawa tongkat dan setelah meyeberangkan Paman, nenek itu berkata “hati-hati nak” dan nenek itu menghilang tiba-tiba.”

“Ah, itu mungkin hanya bunga tidur, Paman.”
“Yah..mungkin saja, cuma paman koq merasa ada yang aneh ya?”
“Percayalah Paman tidak ada yang akan terjadi dengan keluarga Paman.”
“Semoga saja, Ndre, Oh, ya sudah matang nggak, aku sudah lapar nih.”
“Lha ini tadi Andre ke sini mau bilang ke Paman kalau sarapan sudah siap.”
Merekapun berdua masuk ke dalam rumah untuk sarapan.
***
Malamnya, Andre datang ke kos-kosannya Disty. Saat berada disana, Andre menceritakan tentang mimpi paman semalam.Karena semenjak mendengar cerita pamanya Andre merasakan sesuatu yang ganjil, ia merasa ada yang aneh.
”Kapan rencana Paman akan pulang?” tanya Disty.
“Katanya besok sore. Tapi kalau itu jadi, emangnya kenapa?” tanya Andre balikk.
“Kalau emang rencana paman secepatnya itu lebih baik di tunda dulu. Dari pada nanti terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.”
“Kalau gitu aku bicara sama Paman. Semoga saja beliau mau menunda kepergianya untuk sementara ini,” sahut Andre .
Saat itu Andre pun langsung pamit sama Disty dan bergegas pulang untuk bicara dengan pamanya. Ketika Andre sampai rumah Paman dan Bibinya sudah mengepak pakaian mereka ke dalam tas mereka masing-masing. Melihat hal itu Andre tak bisa berbuat apa-apa lagi .
“Paman memajukan rencana keberangkatan Paman yang awalnya sore menjadi pagi hari jadi kalau kamu mau kerja, kerja saja. Tidak perlu mengantar paman ke terminal,” ujar paman pada Andre.
“Besok Andre masih cuti satu hari. Jadi besok Andre dan Disty akan mengantar Paman dan Bibi ke terminal,” jawab Andre.
“Makasih ya Ndre.
“Sama-sama Paman,”
Pagi-pagi buta, Andre menjemput Disty lantas pergi ke terminal untuk mengantar paman dan bibi. Setelah sampai di terminal, Paman dan Bibi Andre melihat satu bus yang akan berangkat. Saat itu pula paman berlari masuk kedalam bus tersebut.
“Kamu hati-hati disini Ndre? Jaga diri Kamu baik-baik. Jangan sampai kamu salah jalan.” nasehat paman.
“Iya Paman, terimakasih atas nasehatnya. Paman dan Bibi hati-hati di jalan ya? Nanti kalau sudah sampai Bandung hubungi Andre ya paman, biar Andre tahu keadaan Paman” pesan Andre.
“Assalamualaikum.”
“Waalaikum salam,”
Buspun berangkat diiringi lambaian Andre. Ketika bus masih dalam kecepatan yang sangat rendah paman Hartono dan Bibi Hartini masih melambaikan tangan kearah Andre di pinggir pintu, namun entah darimana datangnya tiba-tiba dari belakang ada yang mendorong Paman dan Bibi hingga keluar dari bus tersebut. Merekapun terjungkal. Alangkah terkejutnya Paman ketika tahu bahwa yang mendorongnya adalah nenek-nenek yang muncul dalam mimpinya kemarin malam.
Tak salah lagi nenek itulah yang menemui Paman dalam mimpinya. Sayup-sayup Paman Hartono mendengar nenek itu bicara “Durung waktune nak!(belum waktunya nak!).” ucap nenek-nenek tersebut sambil tersenyum.
Sempat ada perasaan jengkel di hati Paman dan Bibi. Karena gara-gara keusilan nenek tersebut, terpaksa Paman dan Bibi harus menunggu bus berikutnya yang baru datang 2 jam lagi, untung bawaannya belum sempat di masukkan ke bagasi. Andre tentu saja mengejar mereka.
“Paman dan Bibi nggak apa-apa kan?”
“Nggak Ndre, sudahlah kita makan yuk pasti tadi kamu belum sarapan?” tebak paman. Andre mengangguk.
Satu setengah jam kemudian ketika mereka menunggu kedatangan bus mereka melihat TV bahwa bus jurusan semarang Bandung mengalami kecelakaan. Semua penumpang sekaligus sopir dan kernetnya tewas seketika.
“Lho, bukannya itu bus yang akan Paman tumpangi tadi?” tegas Andre kaget.
Paman dan Bibi tak dapat berkata-kata lagi. Mereka terlihat sangat shock. Namun, dalam hati, Paman berkata:
“Siapapun engkau nek, aku mengucapkan beribu-ribu terima kasih. Karena engkau telah menyelamatkan aku dan istriku dari kecelakaan maut tersebut.” Andre hanya terpana, dua kali dia mengalami kejadian aneh yang berhubungan dengan bus, akankah dirinya akan mengalami sendiri? Andre begidik membayangkannya.!

3 komentar:

  1. pak kisah nxa serem serem tapi seru abis

    BalasHapus
  2. pak bus hantu mau soping kmana n boleh ikut gak

    BalasHapus
  3. artia eka santi IXa

    tolong donk buatyang lebih seram
    malah bikin males baca :(

    BalasHapus

Selamat Datang

Anda masuk ke dalam komunitas Majalah Kamus,majalah yang dikelola oleh Siswa-siswi MI. MTs.MA. Al-Musthofa Canggu Jetis Mojokerto