Rabu, 22 Juli 2009

Investigasi Edisi 1

PAKE HP, PENTING NGGAK SIH ?


Teknologi komunikasi di abad kita sekarang ini mungkin sama sekali tak terbayang oleh nenek moyang kita. Jangankan mereka kita-kita saja kadang-kadang masih terbengong-bengong dengan teknologi komunikasi yang ada.
Begitu banyak teknologi komunikasi yang bisa dimanfaatkan oleh manusia, salah satunya dalah Hand Phone atau yang lebih dikenal dengan hape (HP). Nah, kalau sudah bicara benda yang satu ini siapa sih orang yang tidak kenal dengannya. Dari mulai balita hingga kakek nenek nenek yang sudah bau tanah pasti sudah akrab dengan benda yang satu ini.
Mungkin Mas Alexander Graham Bell seandainya masih hidup juga akan melongo keheranan dengan kecanggihan pengembangan benda yang ditemukannya ini. Bagaimana tidak ketika pertama kali ditemukannya pada Februari 1876 telphon hanyalah merupakan alat yang dipakai untuk berbicara dari jarak yang telah ditentukan. Tapi kini beragam fasilitas telah dimasukkan ke dalam telphon hingga muncullah teknologi wireless yang memungkinkan komunikasi HP berjalan. HP pun tidak sekedar sebagai alat komunikasi tapi bisa juga dipakai untuk keperluan berbagai hal terutama SMS (lihat boks) yang mana antara produsen HP saling bersaing untuk mempertontonkan kebolehannya.
Tapi, dari segudang fasilitas dan manfaat yang bisa diambil dari HP, boleh dong KAMUS meragukan pentingnya keberadaan HP dalam kehidupan kita sehari-hari terutama bagi kita-kita yang masih berstatus sebagai pelajar. Nah berikut ini merupakan hasil dari investigasi KAMUS kepada 140 siswa-siswi MTs. MA. Al-Musthofa
Dari 140 responden 84 atau 60% mengaku punya HP sendiri. Sedangkan ketika ditanyakan apa sebenarnya fungsi HP bagi mereka sebanyak 49,2% menjawab bahwa HP dipakai untuk memperlancar komunikasi, 27,1% dipakai untuk menambah teman sedangkan sebagian kecil saja yang menganggap bahwa HP dipakai untuk mencari hiburan dan sekedar mewah-mewahan.
Punya HP tentu saja berurusan dengan pulsa. Nah ternyata 77,8% tidak ada yang bisa membeli sendiri pulsanya alias masih tergantung dengan orang lain. Siapa lagi kalau bukan ortu, ada juga yang bilang kalau pulsanya dari saudara sendiri.
Yang mencengangkan dalam penggunaan pulsa dalam 1 minggu. Ternyata hanya ada 31 atau 36,9% dari ke-84 siswa yang punya HP menghabiskan pulsanya kurang dari Rp5.000 sedangkan sisanya minimal habis pulsanya paling sedikit Rp5.000 ke atas bahkan ada yang menghabiskan Rp20.000 dalam tempo 7 hari tersebut! Wow!
Nah, pertanyaan selanjutnya adalah berhubungan dengan penggunaan HP di sekolah yakni ketika pada waktu jam pelajaran berlangsung tiba-tiba HP berbunyi apa sih yang kalian lakukanbaik yang punya maupun tidak jika mengalami hal tersebut mereka cenderung untuk tidak menghiraukannya saja jika diprosentase ternyata ada sebanyak 73,8 sedangkan sisanya menerimanya dengan sembunyi-sembunyi. Tentu saja dengan konsekwensi tidak memperhatikan pelajaran.
Lalu apa sih yang kalian lakukan jika ada razia, wah...wah bagus nih ternyata 87,2% atau 122 siswa tidak ada reaksi karena memang tahu aturan ke sekolah tidak boleh membawa HP. Bagus nih. Ada juga nih yakni 12,8% yang berusaha menyembunyikan Hpnya agar tidak dirampas. Emang bisa nih menyembunyikannya?
Satu lagi nih pertanyaannya bagi yang punya HP seberapa sering kalian menggunakan HP? Ternyata ada 47,6% (40 siswa) yang mengaku hanya  1 jam dalam menggunakannya. 23 tiga siswa (27,3%) menggunakannya lebih dari 3 jam. Sisanya yakni 25% memakai HP lebih dari 10 jam. Waduh..apa nggak pegal tuh jari.
Dari hasil polling yang disajikan di atas jelaslah bahwa sebagian besar pelajar jaman sekarang meyakini bahwa HP merupakan kebutuhan yang tidak dapat ditunda. Sayangnya dan maklum aja rupanya pulsa diperoleh dari kantong orang lain. Ya mana mungkinlah dari kantong sendiri pelajar khan jarang yang punya penghasilan sendiri.
Dari deretan pertanyaan yang diajukan dan jawaban yang diberikan, kalau KAMUS boleh mengambil kesimpulan sepertinya HP lebih banyak digunakan untuk hal yang sia-sia daripada untuk tujuan awalnya yaitu untuk memperlancar komunikasi. Apalagi kalau HP dibawa ke sekolah selain melanggar peraturan sekolah tentu saja juga mengganggu konsentrasi belajar.
Tapi tentu saja pembaca boleh tidak setuju dengan kesimpulan KAMUS. Yach..namanya juga orang banyak, jadi beragam juga pendapat yang dilontarkan. Jadi KAMUS serahkan kembali deh kepada pembaca apakah HP itu besar kegunaannya atau malah banyak madharatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang

Anda masuk ke dalam komunitas Majalah Kamus,majalah yang dikelola oleh Siswa-siswi MI. MTs.MA. Al-Musthofa Canggu Jetis Mojokerto