Jumat, 29 Maret 2013

Potensi Cerminan Jati Diri



Sosok yang ulet dan pekerja keras, sehingga ia bisa  menjadi sosok yang patut dijadikan suri tauladan bagi siswa Al-Musthofa. Ya, keakrabannya kepada siswa, membuat mudah dikenali. Tapi sayang, banyak siswa yang mengeluh ketika ulangan, kalau ia yang mengawasi. Sebab dijamin semua akan tegang menolehpun tidak. Ia adalah suami dari Bu Istiqomah, yaitu Pak Syaifudin,A.Ma.Pd. yang akrabnya dipanggil Pak Udin atau Pak Pok. Jangan dipanggil Pak Pok ah, Shobat kan tidak tahu asal usulnya. Lebih baik Pak Udin saja ya? Beliau lahir pada tanggal 22 Oktober 1986 dan bertempat tinggal di Dusun Kwangen Desa Sidorejo, Rt. 01 Rw. 02 ini pada tahun 2011kemarin akhirnya berhasil menyelesaikan kuliah di UT(Universitas Terbuka) di Berat Kulon setelah bersusah payah menempuhnya.
Seperti yang kita ketahui Shobat, bahwa Pak Udin adalah orang yang super sibuk. Namun, disela-sela kesibukannya ia masih mau memberikan waktunya untuk Kamus mewawancarainya. Mau tahu hasilnya, ikuti yuk!

Menurut Pak Udin apa sih Pak potensi itu?
Potensi itu keunggulan yang akan di tonjolkan seseorang. Namun, keunggulan itu harus ada yang mengasah. Kalau tidak ada yang mengasahnya potensi tidak akan muncul.
Memangnya potensi itu sepenting apa sih Pak?
O… sangat penting, seseorang harus bisa memunculkan potensi, kalau tidak dimunculkan potensi itu akan terkubur dan tidak akan punya kelebihan selamanya.
Terus Pak, bagaimana cara memupuk potensi yang baik itu?
Dengan cara kita (guru) harus masuk ke dunia anak, agar dapat mengetahui keunggulan anak. Dalam arti ia unggul dalam bidang apa. Itu kita harus tahu. Nah, kalau sudah tahu, guru yang akan mengarahkannya.
Apakah potensi itu bisa berubah-ubah Pak?
Tidak bisa, karena menurut saya potensi itu adalah suatu anugerah. Itu menurut saya lho ya…
Kalau tidak bisa berubah, apakah bisa hilang Pak?
Bisa hilang, tapi itu kemungkinannya kecil. Karena potensi itu sudah tertanam dalam jiwanya. Contohnya khufadz, saat ia lupa ayatnya, dia akan mudah untuk mengingatnya.
Lalu bagaimana Pak, cara untuk menangani siswa yang tidak punya potensi?
Dengan cara menggalinya dengan pendekatan tadi. Selain itu juga bisa belajar dari seseorang yang lebih ahli serta belajar dari sebuah kegagalan. Dan yang paling penting tidak boleh menyombongkan diri.
Apakah orang cacat bisa punya potensi seperti halnya orang normal?
Bisa, tapi tidak pada bidang olahraga. Misalnya teman saya, dia buta tapi, dia mempunyai keahlian merakit radio dan memperbaiki TV. Padahal dia hanya lulusan SD. Ketika saya tanya. “Kok bisa melakukanya”. Dia menjawab. “Saya mengikuti pada insting saya.
Apakah potensi itu bisa membawa kita pada keberhasilan?
Belum tentu bisa tanpa adanya niat. Karena banyak seseorang yang memiliki potensi tapi tidak mempunyai niat untuk menuju pada keberhasilan. Bisa juga sebaliknya, mempunya niat yang kuat akan tatapi tidak memiliki potensi. Jadi, untuk menuju keberhasilan itu membutuhkan proses yang lama. Oleh sebab itu keduanya harus sama-sama seimbang.

Pak Udin itu sukanya melihat siswa mempunyai potensi pada bidang apa sih?
Semua potensi saya suka asalkan benilai positif. Misalnya potensi karate itukan nilainya positif. Tapi, disaat karate dipakai untuk berkelahi kan jadinya negatif.
Kalau kita lihat-lihat. Pak Udin kan punya keahlian olahraga. Sejak kapan Bapak mempunyai keahlian itu?
Sebenarnya potensi saya bukan pada bidang olahraga. Nah, kenapa saya kok bisa jadi guru olahraga? Karena olahraga adalah hobi saya. Sebenarnya potensi saya ada pada bidang sholawat. Karena ketika saya berumur 5 tahun. Saya sudah di didik oleh ayah saya untuk bersholawat.
Apa pesan Bapak kepada siswa-siswi Al-Musthofa dalam masalah potensi?
Pesan saya, munculkanlah potensi dalam dirimu, janganlah kau kubur potensi itu hanya dengan kenikmatan yang tak menentu.
Nah, begitulah Shobat hasil dari wawancara Kamus dengan Pak Udin. Dari sini kita dapat memetik kesimpulan tentang potensi. Nah, kita gali bersama potensi kita dalam menuju keberhasilan(EC.SM.YF)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang

Anda masuk ke dalam komunitas Majalah Kamus,majalah yang dikelola oleh Siswa-siswi MI. MTs.MA. Al-Musthofa Canggu Jetis Mojokerto