Selasa, 15 Juni 2010

Edisi 7
MENGABDI TAK KENAL WAKTU


Hai...hai.. kini Kamus hadir lagi nih dengan edisi yang ke-7 Pasti belum membaca sudah tahu khan kalau yang kita jadikan uswah kali ini adalah Pak Khoirul, ya khan? Habis siapa sih yang nggak mengenal beliau sedangkan beliau adalah guru senior. Ngajarnya aja sudah 20 tahun di yayasan Al-Musthofa ini. Ya, itu berarti beliau mengajar sejak mulai berdirinya MTs. Al-Musthofa yakni tahun 1988. Wah pasti Pak Khoirul sudah banyak mendapat cucu dari murid-muridnya dulu ya?
Karena Kamus edisi ini terbit bertepatan dengan Tahun Baru jadi nggak salah khan kalau kita omong-omongan dengan Pak Khoirul yang berhubungan dengan tahun baru ini. Memang banyak sih yang bisa diomongkan dengan beliau. Mengapa tidak sedangkan pengalaman beliau mengajar khan sudah lama sekali. Hanya saja Kamus koq lebih suka membahas tahun baru ya? Nggak pa-pa khan?
Wah nggak basa-basi dech, kini mulai saja pertanyaannya, dan ini adalah hasil wawancara Kamus dengan Pak Khoirul Anwar :
Bagaimana pendapat Bapak tentang tahun baru Masehi dan Hijriyah?
Menurut saya tahun baru Masehi adalah tahun baru yang bersifat umum atau global, sedangkan tahun baru Hijriyah adalah tahun baru yang bersifat khusus karena mengandung sejarah bagi perjalanan agama Islam.
Bagaiman tanggapan bapak tentang tahun baru Masehi yang dirayakan lebih meriah daripada tahun baru Hijriyah?

Begini, tahun baru Masehikan diawali dengan lahirnya Nabi Isa AS. Jadi kita sebagai umat Islam boleh merayakannya asalkan jangan berlebihan. Sedangkan tahun baru Hijriyah boleh kita rayakan, bahkan itu perlu dirayakan. Sayangnya umat Islam sangatlah minim yang merayakannya karena kebanyakan mereka kurang tahu akan hal itu. Jadi semua umat Islam janganlah terpaku dengan tahun baru Masehi sedangkan Tahun Hijriyah tidak dirayakan dengan semestinya.
Manakah yang lebih utama, tahun baru Masehi dan Hijriyah?
Bagi saya tahun baru yang penting adalah Hijriah.
Memangnya apa sih alasan Bapak koq berpendapat seperti itu?
Keutamaan tahun baru Hijriyah adalah mengenang perjalanan Nabi Muhammad SAW. Untuk menyiarkan agama Islam, Hijriyah sendiri mengandung arti pindah. Pindahnya pejalanan Nabi dalam menyiarkan agama Islam dari kota Makkah ke Madinah, karena orang Madinah lebih suka dan siap menerima ajaran Nabi daripada orang Makkah.
Apa yang seharusnya dilakukan umat Islam untuk menyambut tahun baru Hijriyah?
Tahun baru Hijriyah boleh dimeriahkan dengan cara apa saja, tetapi tidak berlebihan. Contohnya: jalan santai, seperti diasakan disekolahan kita.
Bagaimana hukumnya merayakan tahun baru Masehi bagi umat Islam?
Hukumnya merayakan tahun baru itu tinggal melihat bagaimana caranya kita merayakan, jika caranya baik ya boleh saja dan sebaliknya.
Apa harapan Bapak buat kalangan muda, menyambut tahun baru Hujriyah?
Kalangan muda dalam menyambut tahun baru sebaiknya dengan lebih giat menyiarkan agama Islam.
Kalau sekarang Pak, apa makna Hijrah bagi kalangan muda sekarang?
Kalau menurut saya makna hijrah bagi kalangan muda tidak harus berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lainnya. Yang paling tepat adalah sebaiknay hijrah itu diartikan berpindah dari akhlak yang jelek menuju kebaikan yang sesuai dengan perintah agama.

Pak Khoirul dikaruniai 3 anak dengan seorang istri yang bernama Syoidah. Dan kini Beliau kurang lebih sudah berumur 57 tahun dengan umur yang menjelang tua maka tak heranlah Kamus jika Pak Khoirul memberikan jawaban-jawaban yang memuaskan. Nah kalau sudah tua begini bagaimana dengan semangat beliau dalam mengajar ya? Kita tanya yuk!
Bapak mengabdikan sudah lama, kapan pensiunnya? Atau mengabdi terus sampai akhir hayat?
Mengajar adalah pengabdian. Jadi kita tidak memandang batasan usia apalagi saya khan guru swasta jadi tak mengenal yang namanya pensiun. Dengan demikian semampu saya mengamalkan ilmu yang saya punya.

Jadi Bapak nggak akan berhenti mengajar dong?
Tentu saja tidak dong orang berhenti mengajar khan harus ditentukan waktu yang disesuaikan dengan kondisi dan situasinya.

Wah kayaknya semangat yang dipunyai oleh Pak Khoirul mesti kita contoh nih. Tapi omong-omong Kamus mau masuk kelas dulu nih soalnya bel masuk sudah dibunyikan Mbak Zahro. Lagian Pak Khoirul nampaknya juga harus memulai pengabdiannya kembali apalagi kalau nggak menemui murid-murid Al-Musthofa yang sudah menunggu beliu. Selamat ya Pak semoga semangat Bapak tetap terjaga samapai akhir hayat nanti. Amin. Doak ya Pak Kamus juga bisa mencontoh Bapak. Tapi nanti dulu sebelum beliau meninggalkan Kamus, beliau memberikan senyuman yang manis dan berpesan dengan mimik serius beliau berkata “Hijriyah tolong jangan dilupakan.” Jadi tersindir nih, eh ya Kamus emang lupa tuh tahun baru Hijriah kapan ya? Tak lihat kalender ah. Eh ya teman koq ngomong terus. Kamus pamitan dulu ya? Bye...bye.. (NF,ACF,SAN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang

Anda masuk ke dalam komunitas Majalah Kamus,majalah yang dikelola oleh Siswa-siswi MI. MTs.MA. Al-Musthofa Canggu Jetis Mojokerto