Selasa, 15 Juni 2010

Edisi: 07
MENCARI CINTA SEJATI

Kamus menanyakan kepada shobat, shobat mengganggap cinta sejati shobat itu siapa? Cinta datang tanpa tak pernah memilih pada siapa ia akan datang, kitapun tak akan pernah tahu kapan cinta itu akan datang dalam kehidupan kita. Sambutlah dalam kehadirannya dengan senyum dan ikutlah ia bila ia sudah datang dan kembangkanlah sayap-sayap cinta agar bisa merasakan warna cinta itu yang sebenarnya.
Cinta itu indah terkadang menyakitkan, Cinta itu menunjukkan jalan keebajikan terkadang menjerumuskan, Cinta itu suci terkadang ternodai, Cinta itu ikhlas terkadang dengan pamrih.
Cinta adalah sesuatu yang datang dari hati, tidak bisa di catat, di tuntut, atau diminta. Cinta bisa datang dan pergi sesukanya, namun, kenapa ya, kita butuh cinta? Padahal tak jarang ia bisa ia bisa menyakitkan padahal yang kita inginkan pastinya bahagia, padahal cinta lebih sering memberi duka padahal yang kita damba sukaria? Sekarang pertanyaan lanjutan pada shobat, siapakah cinta sejati kita, bagaimana sikap mereka saat kita mencintainya, yah pasti shobat kamus penasaran mari semua itu kita ungkap satu per satu agar paham sobat mengetahui siapa cinta sejati kita.
Apakah cinta sejati itu harus kita cari? Ehm....ada yang mengatakan cinta sejati itu harus dicari sampai ke ujung dunia pun mereka mencarinya untuk mendapatkan kebahagiaan yangt sempurna. Namun ada yang mengatakan juga cinta sejati itu tak perlu dicari cinta itu ada disekitar kita dan bagaimana pun suatu saat kita bisa merasakannya dengan berjalannya waktu ini. Tapi apakah bisa itu terjadi? Bisa ya bisa juga tidak. Bagaimana kita menanggapinya dengan usaha kita memperoleh cinta sejati itu. Eitss berarti cinta sejati itu harus kita cari khan dengan usaha berarti kita mencarinya dong untuk memperolehnya? Tidak benar juga sebenarnyacinta itu ada di sekitar kita orang yang dekat dengan kita itu bisa jadi cinta sejati kita. Orang yang punya waktu buat kita dan kita sering menjumpainya itu bisa jadi cinta sejati kita dan sebaliknya.

Cinta adalah rasa mengasihi atau kasih sayang yang timbul dari dalam hati sanubari bagi setiap manusia untuk memiliki sesuatu., timbulnya cinta didasari dua unsur, yaitu :
1. Nafsu
Cinta yang didasari dengan nafsu itu maka tidak akan sempurna perjalanannya. Banyak para remaja tidak sadar bahwa cinta mereka didasari dengan nafsu karena nefsu itu lembut, tak kelihatan, dan juga sulit untuk dirasakan dan cinta seperti inilah yang bisa membawa bencana pada dirinya sendiri.
Buktinya banyak remaja yang telah jatuh cinta pada seseorang, awalnya patah hati ada yang sakit, malas sekolah, sampai-sampai ada yang bunuh diri. Karena mereka menganggap bahwa cinta itu adalah sebuah permainan dan biasanya mempunyai tendensi-tendensi yang menimbulkan mereka ingin memilikinya. Misalnya cinta karena dia tampan, kaya, pintar dsb. Semua itu bukanlah cinta yang sesungguhnya karena dalam cinta tersebut tidak ada rasa keikhlasan dalam hati yang ada hanya keegoan dalam perasaan.
2. Akal
Cinta yang didasari dengan akan akan membawa kesadaran hati dan menganggap cinta yang didasari karena cinta itu pemberian atau anugrah dari Allah SWT, kalau cinta didasari dengan cinta karena Allah maka tidak ada yang namanya kesengsaraan pada akhirnya, karena pada cinta itu tidak ada yang namanya tendensi-tendensi lain yang menimbulkan seseorang memiliki, yang ada adalah cinta yang didasari keikhlasan karena Allah, meskipun mereka ditinggal oleh oarang yang paling di cintainya, kalau memang didasari karena Allah mereka akan sadar bahwa yang memberi cinta adalah Allah dan yang mengambil juga Allah SWT. Cinta yang seperti inilah yang akan menimbulkan kebahagiaan yang abadi di dunia maupun di akhirat. Dan inilah yang di sebut sejatinya cinta atau pada umumnya cinta sejati.
Cinta itu butuh pengorbanan, apalagi cinta sejati. Untuk menuju keistana cinta sejati terlebih dahulu kita lewati tikungan jalan yang sulit dijangkau yaitu pengorbanan. Berkorban demi orang yang dicintai itu baik, tapi jangan sekali-kali mengorbankan iman kita sendiri. Apalagi sampai diperbudak oleh cinta atau jadi pengemis cinta. Cinta yang sebenarnya adalah cinta yang hanya karena Allah semata (lillahitaala)
Rasulullah SAW telah bersabda, “ Akan datang waktunya umatku akan mencintai lima dan lupa kepada yang lima.
1. Mereka cinta kepada dunia tetapi mereka lupa pada akhirat
2. Mereka cinta kepada harta benda tetapi mereka lupa kepadaa hisab
3. Mereka cinta kepada makhluk tapi mereka lupa pada Al-Kholiq
4. Mereka cinta kepada dosa tetapi mereka lupa untuk bertaubat
5. Mereka cinta kepada gedung-gedung mewah tetapi mereka lupa kepada kubur.

Sebenarnya cinta sejati itu tidak bisa dicari, karena cinta itu datang dan timbul dengan sendirinya dari dalam hati, karena manusia tidak bisa membuat dan mendatangkan cinta. Yang bisa mendatangkan dan membuat cinta hanyalah Allah SWT dan tugas manusia setelah itu adalah bagaimana usaha manusia untuk mengolah, marawat, dan mempertahankan cinta.
Jika manusia merawatnya dengan baik bukan cinta karena nafsu, itu akan membuat cinta itu bersemi dengan baik dan juga cinta itu bisa membuat orang yang jatuh cinta menjadi bahagia, setelah itu tinggal bagaimana seseorang itu mempertahankan cinta yang dimilikinya, kebanyakan cinta yang seperti ini akan menjadi cinta yang abadi. Tapi sebaliknya apabila dalam perawatan atau dan pengolahan cinta itu tidak baik bukan didasarkan pada Allah SWT. maka cinta itu akan membawa mala petaka pada dirinya sendiri.
Jadi dalam perawatan cinta itu harus hati-hati dan waspada jangan sampai terbawa arus yang negatif dan emosional diri sendiri, harus dengan kesadaran hati, dan kesadaran jiwa karena cinta itu sebenarnya menghasilkan kebahagiaan yang abadi bukan kebahagiaan sesaat dan sebenarnya cinta adalah kenikmatan yang paling indah di atas kenikmatan yang lain karena jika di dunia ini tidak ada rasa cinta dan tidak ada rasa yang namanya kasih sayang maka gersanglah hidup.
Pacar atau soulmate cinta sejatiku? Setujukah Shobat Kamus menggangap cinta sejati itu pacar? Memang benar kita selalu lupa segala hal kalau senang dengan pacar kita. Apalagi pacar baru seumur jagung. Kata-kata manis terucapkan syair-syair cinta dinyanyikan, janji akan hidup semati. Rayuan-rayuan manis dari pacar kita ah Shobat Kamus pasti banyak merasakanya.
Asam manis cinta bersama pacar siapa yang nggak kenal sama pacaran. Ketika kita menginjak ABG pastinya kita mengenal apa namanya cinta. Cinta yang kita rasakan itu mudah datang dan pergi begitu dengan pacar kita yang kita sayangi dan cintai. Tanpa permisi dan kita sebagai pacarnya atau korban cinta itu pastinya merana dan sedih banget atas perlakuan kita yang dulunya manis sekarang terasa pahit janji-janji yang terlupakan dulu kini hanya tinggal janji. syair-syair cinta itu hanya tinggal kenangan ketika pacar kita menghianati tapi bagaimana jika pacar kita memang benar-benar menyayangi kita hingga akhir hayat dan hubungan itu sampai kepelaminan? Tentu itu yang Shobat semua harapkan, bukan?
janji sehidup semati dan setia sekata terlontarkan, hingga menjadi pasangan suami istri bukankah setiap manusia itu diciptakan berpasang-pasangan seperti al-qur’an surat Ar-rum ayat 21.
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-nya ialah ciptaan untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri supaya kamu mendapat ketenangan hati dan dijadikannya kasih sayang diantara kamu. Sesungguhnya yang demikian menjadi tanda-tanda kebesaranya bagi orang-orang yang berfikir.”
Ya.....memang manusia diciptakan berpasang-pasngan jika sudah menikah dan menjadi suami istri, itu ada yang menggangap cinta sejati. Tapi bagaimana jika dalam menjalani kehidupan rumah tangga terus cerai apakah itu cinta sejati. Jika hanya kematian yang memisahkan pasangan itu dan mati meninggalkan dan membawa cintanya sampai ahkir hayat itukah apa cinta sejati?
Begitu banyak pertanyaan yang Kamus lontarkan. Sebenarnya yang Kamus maksud adalah dari kesekian contoh rasa yang sudah kadung kita anggap cinta sejati, justru sejatinya bukanlah cinta sejati sesungguhnya. Karena semua ujung-ujungnya adalah perpisahan diinginkan ataupun tidak. Artinya sebagai manusia kita semua mesti mencari cinta yang langgeng dan tak akan berubah meski kematina menjemput. Apalagi kalau bukan cinta sejati kepada Sang Pencipta.
Sobat Kamus pasti selalu mengingatNya dimanapun sobat berada pasti selalu menyayangiNya dan mencintaiNya yaitu Allah SWT. Kasih sayang selama ini kita rasakan itu tidak datang dengan sendirinya tapi semata-mata Allah SWT telah meniupkan ruh kasih sayang kepada kita. Hanyalah Dia segala-galanya, tak ada yang menandingiNya. Apalagi Shobat Kamus seorang muslim. Pastinya tahu kebesaran Allah SWT yang diberikan kepada kita lebih yang kita minta.
Namun juga sebaliknya terkadang yang kita harapkan lama sekali dikabulkan malah terkadang musibah yang menimpa kita. Bukan berarti Allah SWT. memberi kita musibah itu tidak sayang kepada kita. Dia selalu menyayangi hambaNya, asalkan kita selalu berada dijalanNya dan menjalankan kewajiban kita sebagai hambaNya yang patuh untuk mendapatkan cintaNya dan kasih sayangNya yang bahagia dan kelak kita akan mendapatkan kebahagiaan yang sempurna. (Indah, Putri, Aisyah, Eko)

SIAPA PENERIMA CINTA?

Cinta sejati adalah cinta yang dijanjikan sehidup semati. Dalam cinta ada namanya dua cinta namanya yaitu cinta sejati dan cinta monyet. Cinta monyet waw..aneh banget. Cinta monyet adalah cinta yang diibaratkan seperti permainan. Tak mengenal serius, tak mengenal trauma. Dengan cinta ini manusia seenaknya mempermainkan sebuah anugrah Tuhan yang tak terhingga ini.
Dikalangan pelajar mungkin paling banyak adalah cinta monyet atau sekedar main-main dan tidak dapat bertahan sehidup semati meski janji suci setia yang pernah diucapkan setulus hati. Tapi memang benar cinta dari pacar tidak dapat mengalahkan besarnya cinta dari orang tua dan cinta dari orang tua tidak dapat mengalahkan besarnya cinta dari sang Rasulullah SAW yang menyebarkan ajaran kebenaran Islam kepada umatnya. Tetapi cinta yang paling murni adalah cinta dan kasih sayang-Nya sang pangeran dunia dan akhirat yaitu Allah Tuhanku yang kucintai dan kusayang.
Ya..Robbi, jadikan pada kesadaranku ketenangan dan kelapangan dalam hatiku. Tetapkanlah ia dalam keistiqomahan terangi jiwaku dengan cahaya iman dan islam. Cintai ia ya Rabbi, karena ia telah menjadi bagian dari cintaku. Ya..Allah yang memberiku cinta dan menyayangiku adalah bagian nomor satu cinta sejati dalam hatiku. Hambamu yang lemah ini tidak perlu banyak mencari cinta sejati karena engkau Ya Allah, dirimu Ya Rosul Allah dan kedua orang tuaku telah memberi cinta sejati sebesar gunung seluas lautan dan tak terhingga bagaikan jagad raya yang kau ciptakan ini.
Cara kita mencintai Allah dengan bertaqwa kepada-Nya. Cara kita mencintai Rosul dengan mendoakan yang sudah tenang disisi-Nya walaupun sudah berbeda alam dan mencontoh apa yang sudah dia ajarkan kepada kita beserta sikap suri tauladannya dalam kehidupan sehari-hari.
Cinta dan kasih sayang lebih besar dari apapun dari Allah tidak ada yang mengalahkan. Nomor dua cinta yang bisa dijadikan suri tauladan adalah cinta yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW kepada ummat. Beliau tak pernah merasakan lelas dan nestapa meski ketika menyebarkan cintanya itu menghadapi badai amukan manusia kafir yang tiada henti menentang.
Sedangkan cinta orangtua kita adalah cinta yang tak berpamrih. Takkan pernah mereka menuntut kembali kasih sayang yang telah mereka berikan. Meski kadang yang mereka lakukan sangat menyakitkan diri dan jiwa kita sebenarnya yang mereka lakukan adalah salah satu wujud dari kasaih sayang mereka yang berlimpah bagaikan lautan yang tak bertepi. Kasih anak sepanjang galah kasih bunda/ayahanda sepanjang jalan.
Cinta merupakan anugerah yang tak terhingga besarnyayang diberikan Allah SWT kepada manusia. Dalam hati seseorang pasti pernah merasakan pahit manisnya cinta dan bahkan banyak yang trauma karena cinta sebab dikhianati pasangannya. Tak perlu berkeluh kesah jika itu melanda kita sebab itu hanyalah cinta abadi yang tertunda saja.
Setiap orang pasti menginginkan pasangannya abadi bersamanya hingga akhir hayat dan menghabiskan waktu dengan cinta dan kasih sayang. Namun jika sampai menjelang ajal tak juga manusia menemukan cinta sejati itu alangkah malangnya. Sebab Allah tak pernah mati sehingga terputus kasih sayangNya. Allah tak pernah tertidur sehingga Dia lalai terhadap hambanya. Sedangkan dia selalu hidup dan selalu terjaga menanti hambanya meminta kasih sayang yang telah disediakan berlimpah-limpah kepada hamba yang tak malu mendekati dan memintaNya.
Maka, benar-benar malanglah manusia yang menyia-nyiakan persediaan kasih sayang tanpa secuilpun menyentuhnya. Jika demikian tentu mulai dari sekarang aku, kamu, dan kita semua berlomba-lomba untuk meraih kasih sayang itu, kasih sayang dengan bentuk cinta yang memberi ketentraman hati dan ketenangan jiwa baik di kala susah maupun senang. Mari kawan, Dia telah menanti kita, tinggal kita saja mau menghampirinya atau menjauhinya.

(Amalia Rizkyarini:V11c)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang

Anda masuk ke dalam komunitas Majalah Kamus,majalah yang dikelola oleh Siswa-siswi MI. MTs.MA. Al-Musthofa Canggu Jetis Mojokerto