Jumat, 28 Mei 2010

Mencegah Penularan HIV/AIDS
Sampai detik ini belum ada vaksin yang sanggup mencegah atau mengobati HIV AIDS. Namun bukanlah sesuatu yang mustahil untuk melakukan pencegahan HIV terhadap diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, pemahaman terhadap proses penularan merupakan kunci dari pencegahannya. Pahami HIV AIDS dan ajarkan pada orang lain. Memahami HIV AIDS dan bagaimana virus ini ditularkan merupakan dasar untuk melakukan tindakan pencegahan
Human Immunodeficiency Virus (HIV), menyerang dan menghancurkan sel CD4 limfosit T yang berperanan dalam sistem pertahanan tubuh manusia. Bila seluruh sel CD4 limfosit T sudah terinfeksi dan pertahanan tubuh manusia sangat menurun sehingga menimbulkan berbagai gejala penyakit maka orang tersebut masuk ke dalam keadaan yang dinamakan AIDS (Aquired Immunodeficiency Syndrome).
HIV terutama ditularkan melalui cairan tubuh/darah antara orang yang terinfeksi dengan orang yang sehat. Beberapa faktor resiko tertular HIV antara lain hubungan seksual yang beresiko, penggunaan obat suntik yang sembarangan, ditularkan dari ibu ke anak saat kehamilan dan tertusuk jarum suntik yang pernah digunakan oleh orang yang terinfeksi secara tidak sengaja
Sejak ditemukan pertama kali pada tahun 1981, HIV sudah menginfeksi lebih dari 50 juta orang di seluruh dunia. Sedangkan menurut data terbaru nih, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2009 ini orang yang teriveksi di seluruh dunia sebanyak 33,4 juta. Wow, ini menandakan bahwa HIV merupakan salah satu penyakit yang sangat mudah penyebarannya.
Sementara itu, di Indonesia, jumlah penderita HIV/AIDS di seluruh Indonesia sejak 1980-an hingga September 2009 yang terdata oleh Departemen Kesehatan mencapai 18.442 penderita, dengan perbandingan jumlah penderita laki-laki dan perempuan sebesar tiga berbanding satu. Sedangkan pada tahun 2010 diperkirakan jumlah penderita HIV di Indonesia sebanyak 130.000.
Duh, mengapa jadi begini, apakah HIV/AIDS tidak bisa dicegah ya? Tentu bisa dong tergantung dari kita-kitanya mau apa nggak untuk melakukan tindakan pendegahan.
Tahu khan, kita-kita ini yang masih muda mudah sekali tergoda dengan hal-hal yang baru, apalagi yang berhubungan dengan hubungan antara cewek dan cowok. Nah, kalau kita nggak punya rem bisa-bisa malah kita sendiri nanti yang akan menjadi korban keganasan HIV/AIDS.
Boleh dong tim ransel kali ini ikut urun rembug ngasih tahu ke shobat semua bagaimana agar kita bisa mencegah diri kita terhindar dari penyakit yang mematikann ini. Ikuti yuk tips-tips yang Tim Ransel sajikan.
1. Cari informasi yang benar
Sebagai anak muda pasti penasaran kan dengan HIV/AIDS. Selain dari buku kita mesti tanya pada orang yang ahli agar kita tidak mendapat informasi yang salah. Ini juga termasuk pada pendidikan seks. Jangan sampai pendidikan seks yang mestiya dipakai untuk mencegah kita untuk tidak berbuat malah dijadikan pedoman untuk melakukan seks bebas yang aman.
2. Selalu mengganti jarum suntik
Selalu perhatikan dokter tuh jika kita mau berobat apakah beliu-beliaunya mengganti jarum suntik waktu mau mengobai kita. Sebab jarum suntik adalah media yang efektif untuk menularkan penyakit ini ke tubuh kita. Kalau mereka nggak ganti, jangan sungkan-sungkan untuk mengingatkannya. Apalagi bagi shobat yang duka donor darah, wah hati-hati banget deh.
3. Jangan berhubungan Seks
Ingat nih, kita masih pelajar masak seenaknya berhubungan seks dengan pacar kita, berganti-ganti pasangan lagi. Waduh berbae nih kalau begitu. Disamping mendapat dosa besar, resikonya tuh hamil di luar nikah. Apalagi kalau diaborsi resiko kematian bagi sang cewek. Jadi sebelum shobat menikah jangan terlintas sedetikpun untuk berhubungan seks dengan sang doi.
4. Jauhi Narkoba
Kalau yang ini nih masih ada hubungannya dengan jarum suntik. Sebab pecandu narkoba pasti salah satu kegiatannya menyuntik diri mereka sendiri. Waduh, dobel-dobel tuh nanti penyakitnya, selain resiko tertular HIV kematian juga mengintip karena over dosis.
5. Seleksi ketat tranfusi darah
Sekedar mengingatkan kita sebagai manusia tentu tak luput dari musib sewaktu-waktu. Nah, waktu kita butuh darah saking paniknya kadang lupa bahwa darah yang ditranfusikan mungkin terinfeksi HIV. Makanya sebelum menerima darah kita kudu minta jaminan pada dokter bahwa darahnya treil dari penyakit.
6. Mendekatkan diri pada Tuhan
Sebagai umat beragama, tentu dengan semakin memahami agama kita masing-masing pasti kita akan bisa menghindari perbuatan yang mengudang dosa. Makanya agama kita mesti kita pahami benar dan kita amalkan. Dengan begitu kita pasti akan sulit tergoda untuk berbuat hal-hal maksiat.

Nah, itu tadi shobat beberapa tips yang bisa kita lakukan untuk mencegah diri kita agar terhindar dari bahayanya HIV/AIDS. Selain itu kita juga bisa berperan aktif kampanye kepada teman-teman kita sendiri. Yah paling tidak kita juga memberi tahu mereka atau memperingatkan ereka agar tidak melakukan hal-hal yang mendekati perbuatan yang menimbulkan penyakit HIV menghampiri mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang

Anda masuk ke dalam komunitas Majalah Kamus,majalah yang dikelola oleh Siswa-siswi MI. MTs.MA. Al-Musthofa Canggu Jetis Mojokerto