Jumat, 04 Desember 2009

Rahasia Allah Dibalik Sidik Jari

Kita awali pembahasan kali ini dengan mengutip ayat Qur’an yakni Surat al-Qiyamah ayat 3-4 yang artinya: "Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya? Ya, bahkan Kami mampu menyusun (kembali) ujung jari-jarinya dengan sempurna."
Sekilas bagi kita orang awam apa yang terkandung dalam ayat tersebut hanyalah ungkapan “kemarahan” Allah SWT terhadap manusia yang ingkar. Namun tidak bagi sebagian ilmuwan yang tiada pernah berhenti berfikir.
Sejenak mari kita beralih pada manfaat sidik jari pada jaman kita sekarang ini. Tahukah Anda bahwa dengan melihat pola-pola sidik jari, kita bisa tahu orang ini pada dasarnya memiliki kepandaian di bidang apa. Dengan begitu, kita bisa mengarahkan mereka agar dapat mendalami bidang tersebut sejak dini. Teori yang melandaskannya yaitu Dermatoglyphics, yang artinya ilmu pengetahuan yang berdasarkan sidik jari. Ilmu ini ternyata sudah cukup lama diteliti, yaitu sejak 300an tahun lalu.
Dengan sidik jari juga pengungkapan kejahatan semakin mudah dilakukan. Saat ini, untuk menyelidiki kejadian perkara kejahatan, kadang yang dijadikan bukti adalah sidik jari. Sebab, masing-masing orang, sidik jarinya berbeda. Dengan begitu, adanya kesamaan sidik jari yang ditemukan di tempat kejadian perkara dengan orang yang dicurigai, dapat dijadikan bukti di pengadilan.
Dari dua manfaat itu saja, maka wajarlah jika Allah SWT mengatakan dalam Al Qur'an bahwa adalah mudah bagi Allah untuk menghidupkan manusia setelah kematiannya, pernyataan tentang sidik jari manusia secara khusus ditekankan sebagaimana dalam ayat di atas.
Penekanan pada sidik jari memiliki makna sangat khusus. Ini dikarenakan sidik jari setiap orang adalah khas bagi dirinya sendiri. Setiap orang yang hidup atau pernah hidup di dunia ini memiliki serangkaian sidik jari yang unik dan berbeda dari orang lain. Itulah mengapa sidik jari dipakai sebagai kartu identitas yang sangat penting bagi pemiliknya dan digunakan untuk tujuan ini di seluruh penjuru dunia. Tahu khan setiap kita akan lulus pasti membubuhkan cap tiga jari pada foto kita.
Akan tetapi, yang penting adalah bahwa keunikan sidik jari ini baru ditemukan di akhir abad ke-19. Sebelumnya, orang menghargai sidik jari sebagai lengkungan-lengkungan biasa tanpa makna khusus. Namun dalam Al Qur'an, Allah merujuk kepada sidik jari, yang sedikitpun tak menarik perhatian orang waktu itu, dan mengarahkan perhatian kita pada arti penting sidik jari, yang baru mampu dipahami di zaman sekarang.
Setiap orang, termasuk mereka yang terlahir kembar identik, memiliki pola sidik jari yang khas untuk diri mereka masing-masing, dan berbeda satu sama lain. Dengan kata lain, tanda pengenal manusia tertera pada ujung jari mereka. Sistem pengkodean ini dapat disamakan dengan sistem kode garis (barcode) sebagaimana yang digunakan saat ini.
Subhanallah, hanya itulah yang bisa kita ucapkan sebagai umat Islam dengan al-Qur’an yang memberi petunjuk hidup di akhirat nanti tanpa melupakan bagaimana kita harus mendalam pengetahuan untuk kehidupan di dunia ini. (sumber: Harun Yahya Productions)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang

Anda masuk ke dalam komunitas Majalah Kamus,majalah yang dikelola oleh Siswa-siswi MI. MTs.MA. Al-Musthofa Canggu Jetis Mojokerto