Jumat, 04 Desember 2009

Liburan Boring? Nggak Zaman Rek!
Oleh: Putri Nur Indah Sari

“Siapa yang boring, Mus? Kita sih enjoy saja. Lha wong sudah ditunggu-tunggu kehadirannya koq?” gitu khan kata shobat semua? Eits..nggak protes dulu dong. Sama seperti kalian. Kamus juga sudah menanti-nanti tuh liburan. Habisnya kita setiap hari dijejali pelajaran-pelajaran yang lumayan memusingkan. Sudah pasti senang dong ketika makhluq yang bernama libur itu datang. Iya nggak?
Berbagai rencana sudah kita agendakan untuk mengisi liburan. Mulai dari hal yang paling remeh, seperti kapan kita bersin ketika libur sampai hal yang paling berat seperti bagaimana cara mengangkat batu gunung seberat 10 ton hanya dengan satu tangan. Kita tulis dengan rapi di sebuah buku yang kita beri judul: LIBURAN DATANG, HOREEEE!!!
Nah, tentu saja ketika kalian membaca judul Kamus kali ini menganggap mengada-ada saja. Tapi tunggu dulu shobat. Kamus bukan mengada-ada koq. Suer deh Kamus membuat judul tulisan ini sudah berdasarkan olah pikir selama 24 jam sehari dan berlangsung selama 3 bulan belakangan. Waduh berlebihan ya?
“Lalu apa maksud Kamus membuat judul ini?” tanya kalian. Oke Kamus jawab. Yang dimaksud boring di sini bukan hanya melulu soal kebosanan kalian sendiri melainkan boring yang Kamus maksudkan adalah kebosanan dari diri kalian sendiri juga kebosanan yang timbul dari kebiasaan dan kegiatan kalian di saat libur.
“Maksudnya?” Nggak ngerti khan maksud Kamus. Begini, (serius nih) bisa jadi selama libur kalian tidak akan merasakan bosan itu menghampiri. Sebabnya jelas kalian – atau lebih tepatnya kita – kita hanya mengisi liburan dengan hal-hal yang bersifat kesenangan belaka. Ya nggak? Ya iyalah masak ya iya dong?
Hari pertama libur kita kemana hayo? Tepat! Kita masih meringkuk di kamar tidur. Khan balas dendam. Bangun siang menggapai kapuk membelai mimpi. Sedang hari kedua badan kita tepat pukul 7 pagi sudah tidak tampak batang hidungnya. Kemana lagi kalau tidak dolan ke rumah teman atau ke tempat-tempat yang menyenangkan. Sedang hari ketiga masih mencari tempat-tempat menyenangkan yang kita anggap bisa menyegarkan fikiran. Hari keempat berlanjut acara nonton tv dari mulai pukul 1 pagi sampai pukul 12 malam wow!!! Begitu seterusnya hingga liburan berakhir tanpa kita minta.
Berangkat dari itulah Kamus jadi heran. Bila masalah tidur dibuat dendam apa selama ini kita nggak pernah tidur ya. Jika cari tempat yang menyegarkan fikiran apa selama ini kita nggak pernah senang ya? padahal sekolah kita hanya berlangsung selama berapa jam. 4 jam iya khan. Bandingkan dengan 20 jam yang bisa kita pakai sesuka hati. Maka tak layak kalau jam pelajaran yang hanya 4 jam sehari itu dijadikan alasan untuk kepenatan berfikir.
Kini, Kamus mau mengajak shobat berfikir. Dengan begitu monotonnya kegiatan selama liburan apa bukannya membuat shobat bosan? Pasti jawabnya enggak, iya khan? Bukan nuduh memang kebanyakan begitu khan? Okelah kalau shobat tidak mau mengakui. Tapi, mari merenung yuk!
Dengan kegiatan yang hanya itu-itu saja secara tak sadar kita telah membuat orang lain boring lho. “Yang benar, Mus?” eits Kamus nggak ngawur lho. “Kalau gitu, siapa tuh yang boring sama kita?” Paling tidak ada 3 orang yang akan kecewa atau boring dengan kita, ortu; guru; dan diri sendiri.
Pertama, orang tua kita, jelas! Gimana nggak boring jika putra-putri tersayangnya yang di sekolahkan agar dapat menambah pengetahuan dan bisa memberi kebanggaan kepada mereka dengan prestasi yang akan diraih atau harapan mereka yang menginginkan kalian bisa membantu pekerjaan mereka pupus sudah ketika melihat kita yang hanya melakukan kegiatan yang sia-sia saja.
Kecewa berat dong ortu. Sudah pasti itu. Sebab masa depan sudah jelas nantinya. Paling-paling setelah lulus hanya menjadi karyawan biasa saja disebuah perusahaan. Lala apa yang bisa dibanggakan.
Seandainya ketika liburan, bangun kita lebih pagi. Membantu ortu di dapur bagi yang cewek atau bersih-bersih rumah dan sekitarnya bagi yang cowok tentu itu akan memberi kesenangan tersendiri bagi ortu. Siapa yang nggak senang jika melihat anak sendiri tanpa disuruh sudah megerjakan sesuatu dengan kesadaran sendiri. Siapa tahu dengan kebanggaan itu nanti uang saku kita ditambah, he..he....
Kedua, guru kita. “Apa pedulinya guru!” sergah kalian. Nggak sadar ya. guru khan yang kebagian tugas mengantarkan kita mengggapai cita-cita sebagaimana keinginan ortu kita tadi. Siapa yang nggak bangga jika melihat anak didiknya berhasil mendapatkan sesuatu yang diinginkan.
“Apa guru juga boring.” shobat penasaran. Ingat-ingat dong ketika guru marah karena tahu kalian mencontek waktu ulangan. Atau ditanya nggak bisa menjawab. Itu adalah salah satu tanda guru kita sedang boring. Harapan mereka siswa-siswi yang dididiknya bia menguasai pelajaran. Yah walau tidak semuanya minimal bisa tahulah ketika ditanya.
Tapi nyatanya ketika libur tiba kita hanya melewatkan waktu dengan hal-hal yang kurang bermanfaat. Silaturrahim penting untuk merekatkan persaudaraan. Tapi alangkah manfaatnya kalau saja ketika dolan itu kita selingi dengan membahas topik-topik yang menambah ilmu pengetahuan. Tak ada salahnya khan kita membahas hebohnya FPI yang bikin ulah. Atau mungkin saja membahas lumpur Lapindo yang dari dulu tak kunjung mampet. Dari diskusi ringan seperti itu akan merangsang kita untuk berani bicara dan membuat opini yang tentu saja menguak keasadaran kita. Satu, sensitif dengan kejadian sekitar, kedua malu jika tidak bisa ngomong topik itu, tiga membuat kita penasaran dan akhirnya cari informasi yang berkaitan dengan hal tersebut, keempat tanpa sadar dapat berbagi ilmu dengan sesama teman.
Gurupun akan semakin senang jika seandainya nanti kita masuk lebih pintar dari biasanya. Wah, kejutan dong. Yang biasanya kita hanya vakum dalam setiap pelajaran eh ini setelah liburan malah jadi anak super aktif. Tentu aktif di sini dalam hal positif dong.
Ketiga, diri kalian sendiri. “Lho koq bisa.” Ini hal yang mayoritas tidak kita sadari. Dengan kegiatan-kegiatan tadi sebenarnya itu akan membuat boring diri kita sendiri. Tentu bukan sekarang hal itu kita rasakan. Nanti! Ya nanti setelah kita tidak sekolah lagi boring itu akan muncul. Efeknya dari sekedar boring berlanjut menjadi benci diri sendiri. Tepatnya boring di sini kita sebut penyesalan.
Mana ada sih penyesalan ada di depan yang ada tentu menyesal itu belakangan. Coba deh tanya orang-orang di sekitar kita tentang bagaimana perasaannya setelah kini hanya jadi orang-orang biasa saja. Pasti mereka jawabnya adalah menyesal karena ketika sekolah dulu hanya bermain dan guyon. Ujung-ujungnya kita di larang mencontoh mereka dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin tidak hanya menjadi sampah masyarakat.
Kalau boleh nambah nih, Kamus juga sebel dengan liburan shobat semua! Kenap coba? Pasti nggak tahu khan? Gini nih, Kamus sudah seringkali menyuruh shobat semua untuk berpartisipasi mengisi rubrik Kamus dengan berita atau artikel yang bagus. Tapi nyatanya sedikit sekali shobat yang mau menulis. Padahal nih, Kamus sangat berharap sekali tulisan kalian dengan tema apa saja. Banyak juga sih yang masuk tapi paling-paling puisi dan jawaban TTM, nah jadi sebel khan Kamus.
Makanya daripada bengong saja ketika liburan yang mungkin saja nanti menjadi kesurupan, mending ikuti saran Kamus ya, isi dengan kegiatan menulis yang nantinya dikirimkan ke redaksi yanh siapa tahu diterima. Selain dapat honor yang lumayan khan bisa jadi terkenal. Iya nggak?
Nah, sudah jelas khan ternyata liburan kita selama ini boring. Selain membuat boring orang tua kita dan guru, tenyata diri kita sendiri juga boring karena kita telah membuang waktu sia-sia. Jadi Kamus kini mengajak kalian semua agar menjadikan liburan yang datang ini menjadi liburan yang lain dari biasanya. Sebab sekali lagi, Liburan Boring? Nggak Zaman Rek!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang

Anda masuk ke dalam komunitas Majalah Kamus,majalah yang dikelola oleh Siswa-siswi MI. MTs.MA. Al-Musthofa Canggu Jetis Mojokerto