Selasa, 04 Agustus 2009






Edisi: 2

BOROBUDUR BUKAN 7 KEAJAIBAN DUNIA LAGI!!

Semuanya berawal dari ide seorang kurator museum dan pembuat film, Bernard Weber di Stadion Benfica, Lisabon, Portugal. Yang mengadakan acara perhelatan nominasi situs. Karena acara inilah sehingga banyak mengudang kontroversi dari berbagai pihak termasuk Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO).
Dalam acara tersebut mengumumkan bertambahnya situs yang tergolong ajaib. Sengaja dipilih tepat pukul 07:07:07 malam tanggal 07, bulan 07 (Juli) tahun 2007. sebab selama ini penggolongan situs-situs ajaib dikenal dengan sebutan Tujuh Keajaiban dunia.
Diumumkanlah pada acara tersebut sebanyak 21 nominasi situs yang masuk kategori ajaib. Koq cuma 21 situs padahal menurut UNESCO situs yang tergolong ajaib ada 800 tempat! Jangan kaget sebetulnya penentuan nominasi ini sudah dimulai 8 tahun yang lalu tepatnya September 1999. Untuk tujuan tersebut Weber kemudian membuat situs www.new7wonders.com dan mengumukan kepada khalayak diseluruh dunia agar memberikan suara untuk mengusulkan atau memilih situs-stus yang dianggap pantas disebut sebagai tujuh keajaiban dunia.

Hasilnya, 21 situs dipilih dari 77 kandidat yang diikutsertakan. Sayangnya mungkin rakyat Indonesia yang kurang antusias ataukah kurang melek teknologi sehingga Candi Borobudur yang merupakan bangunan kuno kebanggaannya tidak masuk pada nominasi tersebut. Hal ini dikarenakan jumlah suara yang masuk tidak mencukupi untuk meloloskan candi tersebut sebagai nominator.
Padahal seandainya rakyat Indonesia mau memilih bisa jadi Candi Borobudur menjadi pemenang. Mungkin juga karena kurang perhatiannya dari pemerintah sehingga hal ini bisa terjadi. Sedangkan di negara Jordania saja sebuah perusahaan makanan berani menyediakan dana JOD 10.000 (sekitar Rp. 126,8 juta) agar 115.000 siswa Amman, Jordania bisa memilih kota kuno Petra. Di beberapa tempat disediakan internet gratis sebagai sarana untuk memilih tersebut.
Hasilnya memang tidak mengecewakan karena esoknya setelah pengumuman nominasi tersebut, atau tepatnya hari Minggu, 08 Juli 2007, Reruntuhan Petra menjadi salah satu pemenang dari tujuh situs yang diumumkan. Petra berdampingan dengan: Taj Mahal (India), Tembok Besar (China), Reruntuhan Machu Picchu (Peru), Koloseum (Roma), Reruntuhan Chichen Itza (Meksiko), dan Patung Kristus Penebus Dosa (Brazil)
Ketujuh pemenang tersebut menyingkirkan situs-situs antara lain: Acropolis di Yunani, Menara Eiffel di Perancis, Patung Megalitik di Cile, dan Stonehenge di Inggris.
Selain itu yang juga tersingkir, adalah Kuil Angkor Wat di Kamboja, Alhambra di Spanyol, Hagia Sophia di Istanbul, Kuil Kiyomizu di Jepang, Istana Kremlin dan Lapangan Merah di Rusia, Puri Neuschwanstaein di Jerman, Patung Liberty di New York, Open House di Sydney, dan Kota Tua di Mali.
Setelah pengumuman tersebut, tentu saja masyarakat di negara-negara tempat Tujuh Keajaiban Dunia yang baru ini menyambut dengan gembira karena situs kebanggaannya terpilih.
Tapi sebagaimana diungkapkan di atas hasil dari pengumuman tersebut ditolak UNESCO dan tidak mau dihubungkan dengan penentuan Tujuh Keajaiban Dunia tersebut. Salah satu alasannya pemilihan hanya didasarkan pada polling internet lewat situs www.new7wonders.com. Cara tersebut dianggap tidak valid. Sebab, bisa saja satu pemilih memilih situs yang sama lebih dari sekali. Apalagi penentuan ini hasil dari inisiatif pribadi yang tidak bisa berkontribusi secara signifikan dalam perlindungan situs yang dipilih. (AH., dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang

Anda masuk ke dalam komunitas Majalah Kamus,majalah yang dikelola oleh Siswa-siswi MI. MTs.MA. Al-Musthofa Canggu Jetis Mojokerto