Minggu, 19 Juli 2009

GARIS EDAR (ORBIT)



Tatlala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam al-Qur’an ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.
Artinya:
Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. (Q.S. Al-Anbiya’:33)

Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam tetapi bergerak dalam garis edar tertentu.
Artinya:
Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan semesta Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.(Q.S. Yasiin:38)

Fakta-fakta yang disampaikan dalam al-Qur’an ini telah ditemukan dalam pengamatan astronomis dizaman kita. Menurut perhitungan ahli astronomi matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720.000 km/jam kearah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apect. Ini berarti matahari bergerak sejauh 17.280.000 km/hari. Bersama matahari, semua planet dan semua yang masuk dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Begitupun juga semua bintang yang ada di alam semesta bergerak dengan arah dan kecepatan yang serupa dengan teratur dan terencana.
Keseluruhan alam semesta yang dipenuhi lintasan dan garis edar seperti ini dinyatakan dalam al-Quran sebagai berikut:
Artinya:
Demi langit yang mempunyai jalan-jalan (orbit) (Q.S. adz-Dzariyat:7)

Terdapat sekitar 200 milyar galaksi di alam semesta yang masing-masing terdiri dari hampir 200 bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai planet dan sebagian besar planet-planet ini mempunyai bulan. Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis edar yang diperhitungkan dengan sangat teliti. Selama jutaan tahun masing-masing seolah berenang dalam garis edarnya dengan keserasian dan keteraturan yang sempurna.
Selain itu sejumlah komet juga bergerak sesuai dengan garis edar yang dite-tapkan baginya.
Garis edar dialam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda diangkasa galaksi-galaksipun berjalan dengan kecepatan luar biasa dalam suatu garis peredaran yang terhitung dan terencana. Selama pergerakan ini tak satupun dari benda-benda angkasa ini memotong lintasan yang lain atau bertabrakan dengan yang lainnya. Bahkan telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama lain tanpa satupun dari bagian-bagiannya saling bersentuhan.
Dapat dipastikan bahwa pada saat al-Qur’an diturunkan manusia tidak memiliki teleskop masa kini ataupun teknologi canggih untuk mengamati ruang angkasa yang berjarak jutaan kilometer. Tidak pula pengetahuan fisika ataupun astronomi modern. Karenanya saat itu tidaklah mungkin mengatakan secara ilmiah bahwa ruang angkasa mempunyai garis edar sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut.
Akan tetapi hal ini dinyatakan secara terbuka pada kita dalam al-Qur’an yang diturunkan empat belas abad yang lampau. Dengan demikian semakin jelaslah bahwa al-Qur’an yang merupakan kitab suci umat Islam tidak hanya menginformasikan kehidupan masa lampau, masa kini dan masa yang akn datang. Tetapi didalamnya sudah terbukti begitu banyak bahwa apa yang ada di dalamnya bukanlah karangan manusia belaka, melainkan wahyu yang disampaikan ke malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Dari Allah SWT. yang dzat pencipta segala yang ada dialam semesta ini.
Maka, alangkah kerdilnya akal pikiran seseorang yang tidak mau beriman kepada Islam, bahkan sampai menghi-nanya habis-habisan. Naudzubillah kita berlindung dari hal-hal yang menghi-nakan tersebut. Wallahu a’lam bissa-wwab. (www.Harunyahya.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang

Anda masuk ke dalam komunitas Majalah Kamus,majalah yang dikelola oleh Siswa-siswi MI. MTs.MA. Al-Musthofa Canggu Jetis Mojokerto