Jumat, 10 Maret 2017

Peniti, Kecil-Kecil Bermanfaat


Oleh: Fara Diba (10-IPA)

Siapa ya Shob yang tidak mengenal peniti, begitu kata ini disebut yang terbayang di benak kita pasti sebuah benda kecil yang beraneka ragam dengan salah satu ujungnya lancip bahkan tajam bagaikan jarum. Jarum? Iya, benda ini memang mirip dengan benda kecil yang disebut jarum. Peniti adalah sebuah variasi dari jarum yang dilengkapi dengan mekanisme pegas sederhana dan cantelan. Cantelan ini berfungsi ganda, pertama untuk membentuk ikatan tertutup sehingga bisa bisa mengencangkan cocok pada bahan yang akan dikencangkan, kedua sebagai penutup ujung cocok yang runcing sehingga tidak membahayakan pengguna. Namun sesungguhnya peniti berbeda dengan jarum, walau terkadang kedua benda kecil ini memiliki fungsi yang sama, wih kecil-kecil cabe rawit ya Shob.
Peniti memiliki bentuk yang beraneka ragam, dapat digunakan sesuai kebutuhan. Ada peniti yang berbentuk sederhana dengan ukuran yang sangat kecil, ada juga peniti dengan ukuran yang cukup besar dibandingkan dengan peniti-peniti ukuran normal yang lainnya. Namun, sebesar apa pun ukuran peniti, sampai saat ini peniti masih dianggap sebagai benda kecil yang tajam, karena belum pernah ada yang membuat peniti ukuran raksasa misalnya sepanjang satu meter hehe.
Pernahkah terpikirkan oleh kita siapa sebenarnya penemu benda kecil yang tajam ini? Meski peniti begitu populer di Indonesia, namun apakah peniti berasal dari Indonesia? Ternyata meskipun peniti telah dikenal oleh masyarakat Indonesia secara luas, peniti kuno berasal dari Mycenaeans sejak abad ke-14 sebelum masehi (akhir zaman Mycenaean III). Dikenal dengan nama fibulae (fibula) dan digunakan untuk fungsi yang sama seperti peniti modern. Faktanya, fibulae pertama pada abad 14 dan 13 sebelum masehi berbentuk seperti peniti. Fibulae asli dijelaskan dalam buku karya Chr. Blinkenberg's 1926 Fibules grecques et orientales.
Berterimakasihlah kepada Walter Hunt seorang penemu asal Winchester, Amerika Serikat. penemuan yang diciptakan sekitar tahun 1849, dilatar belakangi oleh tekanan untuk membayar hutang 15 dollar kepada temannya. Walter Hunt lahir 29 Juli 1796, di Martinsburg, New York. Ia merupakan anak bungsu dari pasangan Sherman dan Rachel Hunt. Semenjak kecil, Hunt tinggal di kota kelahirannya. Ia mendapatkan pendidikan dasarnya di sebuah sekolah kecil yang memiliki satu ruang kelas. Pada 1817, Hunt lulus dari kuliah di Masonry. Setelah lulus ia menikah dengan Polly Loucks dan memiliki 4 orang anak.
Hunt mengembangkan karir intelektualnya di bidang usaha tekstil yang pada saat itu menjadi mata pencaharian utama masyarakat kota Lowville, sebuah kota kecil di Lewis Country, New York. Ia bersama keluarganya membangun bisnis tekstil kain wol dan katun. Bersama saudara laki-lakinya Hiram Hunt, ia merintis di bidang jasa pemintalan wol. Namun, bisnis itu tidak berlangsung dikarenakan mengalami kerugian yang cukup besar. Meski disibukkan oleh pekerjaannya, Hunt yang juga pintar di bidang mekanik ini masih sempat menciptakan beberapa barang yang berguna bagi kepentingan publik, di antaranya adalah alat pemintal benang, alat pengasah pisau, bel untuk mobil jalanan, tungku pembakar batubara, batu buatan, mesin pembersih jalan, pengeruk es dan mesin pembuat surat. Namun hasil temuannya ini tidak membantu untuk meningkatkan ekonomi keluarganya. Bahkan Hunt yang lebih memilih untuk menikah muda ini, harus susah payah untuk melunasi hutang kepada temannya sebanyak 15 dollar. Dari tekanan dan kegelisahan, ia berpikir untuk menciptakan sesuatu yang akan menolongnya melunasi hutangnya.
Suatu ketika, Walter Hunt sedang memilin potongan kabel hingga terciptanya sebuah peniti. Pada waktu itu peniti digunakan sebagai alat bantu untuk menyematkan kain tanpa kancing. Bahkan, peniti ini biasanya dipakai untuk mengaitkan celana dengan atasan yang digunakan sebagai representasi pakaian pekerja muda saat itu. Agar tidak ditiru oleh orang lain, Hunt memantenkan peniti ciptaannya Pada 10 April 1849. Kelak di kemudian hari, hak paten tersebut dia jual dengan harga 400 dollar. Tanpa menyadari bahwa dia sebenarnya bisa mendapatkan miliaran dolar dari hasil penemuannya itu.
Dalam perkembangannya peniti digunakan gaya hidup oleh subkultur atau komunitas punk. Komunitas ini menggunakan peniti sebagai salah satu style yang populer sejak pertengahan 1970-an di Inggris Raya. Gaya itu dinyatakan pertama kali muncul berkat kreasi Richard Hell dan semakin populer karena fotonya dimuat di majalah komunitas punk. Disain peniti ini juga sudah berkembang dan bermacam-macam dan berwarna warni dan sering ditambahin pernak-pernik sebagai hiasan baju. Bahkan, peniti juga dijadikan sebuah hadiah penghargaan dengan terbuat dari emas.
Walter Hunt meninggal pada tanggal 8 Juni 1859 dikarenakan penyakit Pneumia. Jasadnya dikuburkan di pemakaman Green-Wood di Brooklyn, New York. Hingga sekarang masyarakat negeri paman sam mengenangnya sebagai seorang yang banyak menciptakan inovasi baru dalam bidang penemuan. Meski telah menciptakan banyak penemuan, hingga akhir hayatnya Hunt tidak pernah menikmati hasil keuntungan dari ciptaannya.
Dari penemuan kecil Pak Hut itu ternyata manfaatnya besar sekali loh Shob, Apakah manfaat peniti hanya sebagai pengganti kancing yang terlepas? Dulu kegunaan peniti memang masih terbatas, namun di era sekarang banyak sekali hal-hal yang bisa dimodifikasi dari peniti. Misalnya saja, untuk wanita yang berhijab peniti sudah tentu barang yang dekat dengan kerudung. Model kerudung apa pun, peniti akan selalu menjadi temannya. Untuk mengaitkan kain yang satu dengan yang lain, untuk mengencangkan kerudung yang masih terasa longgar, untuk hiasan kerudung dengan peniti yang sudah dimodifikasi dan berbagai kreativitas lain peniti untuk kerudung.
Peniti seperti zaman sekarang bentuknya indah-indah sehingga cenderung digunakan sebagai pengganti bros. Jadi tanpa bros yang biasanya digunakan sebagai penghias kerudung, kini dengan peniti kerudung akan terkesan indah karena modifikasi peniti yang indah pula.
Selain itu peniti juga bisa dimodifikasi menjadi sebuah kalung dan anting. Tidak lazim memang jika di Indonesia peniti digunakan sebagai anting. Biasanya hal ini dilakukan di negara-negara barat. Karena peniti yang sifatnya mudah berkarat, mungkin ini salah satu orang Indonesia tidak terbiasa menggunakan peniti sebagai anting. Jika peniti dimodifikasi sebagai kalung, tentu hal ini terlihat unik. Peniti yang telah dimodifikasi dengan beberapa hiasan seperti mutiara membuat peniti lebih bersinar dan terkesan unik. Peniti yang dibuat kalung akan lebih sesuai jika digunakan di Indonesia.
Cocok untuk kaum hawa yang senang akan benda-benda modifikasi yang unik. Khusus untuk kelompok punk mereka juga gemar memakai benda-benda yang terbuat dari logam di tubuh mereka, seperti peniti misalnya. Selain digunakan sebagai kalung dan anting, para pelaku industri gemar memodifikasi peniti menjadi sesuatu yang lain dan unik tentunya. Misalnya modifikasi peniti untuk membuat tas dan sepatu. Peniti bisa disulap menjadi sesuatu yang terkesan feminin, mewah dan humor. Lihat saja, benda sekecil peniti jika mampu memodifikasinya maka akan menghasilnkan peniti yang mempunyai nilai daya jual tinggi. Untuk hal-hal yang sederhana peniti juga sering dimanfaatkan. Misalnya untuk membuka kardus air mineral, jika tidak ada cutter peniti bisa sebagai penggantinya. Hal ini karena peniti memiliki ujung yang runcing sehingga dapat digunakan untuk merobek kardus. Peniti juga bisa dipakai untuk mengaitkan tas yang robek. Biasanya tas anak sekolah karena terlalu membawa beban berat, bagian resleting tas akan sering rusak. Untuk menutup sementara tas yang terbuka, maka bisa digunakan peniti sebagai pengaitnya.
Ternyata peniti benda sekecil itu memiliki banyak manfaat. Namun, manfaat yang paling banyak memang diperuntukan untuk kaum hawa. Meskipun penemunya sendiri seorang laki-laki. Dalam perkembangannya peniti memang lebih banyak dimodifikasi untuk hal-hal yang bersifat feminin. Sehingga peniti akan identik penggunaanya pada wanita. Meskipun begitu bukan berarti kaum adam tak pantas memakai peniti. Peniti dapat dipakai pada situasi-situasi yang terdesak dan biasanya peniti dapat sebagai penolong, misalnya untuk kancing baju yang terlepas seperti contoh di atas. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang

Anda masuk ke dalam komunitas Majalah Kamus,majalah yang dikelola oleh Siswa-siswi MI. MTs.MA. Al-Musthofa Canggu Jetis Mojokerto