Jumat, 29 Januari 2016

Tak Selamanya Bakteri & Virus Merugikan



Oleh: Auwalul Ibnu Irfandana ( XII-IPA) & Shinta Widya Ningrum (XII-IPS)

Bakteri merupakan salah satu jenis organisme yang tidak mempunyai inti sel selayaknya organisme lainnya. Selama ini bakteri selalu identik dengan penyakit.  Memang ada beberapa jenis organisme ini yang bisa menyebabkan infeksi juga penyakit. Meski demikian, sesungguhnya terdapat juga beragam jenis bakteri yang menguntungkan. Tak percaya? Simak uraian berikut ini:
Bakteri yang bermanfaat secara umum dipergunakan dalam berbagai bidang seperti  lingkungan, pangan, industri maupun pengobatan. Misalnya saja bakteri sporatif, ia berperan penting dalam menguraikan jasad makhluk hidup yang telah mati juga sisa atau kotoran dari organisme lainnya di dunia ini. Bakteri tersebut bekerja dengan cara mengurai karbohidrat, protein juga komponen senyawa lainnya agar menjadi  senyawa amoniak, CO2 maupun komponen senyawa lainnya yang lebih   sederhana dari asalnya. Jenis bakteri sporatif atau bakteri pengurai antara lain proteus juga clastridium.
Bakteri yang menguntungkan lainnya adalah bakteri yang digolongkan ke dalam kelompok nitrifikasi, yakni kelompok bakteri yang memiliki kemampuan untuk menyusun sejumlah senyawa nitrat yang secara umum berlangsung dalam tanah. Bakteri yang masuk kedalam kelompok ini memilki sifat kemolitatrof. Di dalam pertanian, keberadaan bakteri ini tentu menguntungkan sebab nitrat yang ia hasilkan sangat berperan dalam meningkatkan kualitas tanaman. Adapun bakteri yang masuk kedalam kelompok ini antara lain Pseudomonas stutzeri, paracoccus denitrificans, pseudomonas aeruginosa dan lain-lain. Selain bakteri ini, ada pula kelompok bakteri yang diberi nama bakteri nitrogen. Bakteri ini juga menguntungkan petani sebab ia mampu mengikat nitrogen yang ada di udara dan menyimpan di akar sehingga tanaman akan semakin subur. Jenis bakteri nitrat ini antara lain bakteri rhizobium,sinorhizobium,dan lain-lain.
Yang paling penting Shobat jangan samakan antara virus dan bakteri. Berikut adalah uraian tentang perbedaan virus dan bakteri.
Perbedaan virus dan bakteri ada beberapa macam diantaranya yang pertama virus merupakan mikro organisme parasit yang hidupnya menumpang di sel induk tempat dia menetap dan tumbuh berkembang biak sedangkan bakteri merupakan organisme yang hidup dan dapat kita temukan dimana-mana.
Yang kedua adalah dimana bakteri memiliki kemampuan untuk dapat mengembangbiakkan dirinya sendiri, mengapa bakteri kok bisa berkembang biak?  Hal ini dapat dilakukan oleh bakteri karena mereka merupakan bagian dari sel yang cukup kompleks sehingga bisa melakukan proses berkembang biak secara mandiri. Berbeda denga virus yang harus membutuhkan bantuan dari sel induk tempat dia tinggal dan juga membutuhkan kita untuk dapat menularkannya melalui kontak tangan, kontak mulut, maupun melalui kontak lainnya.
Perbedaan virus dan bakteri yang ketiga adalah dimana bakteri tidak hanya merugikan tetapi juga dibutuhkan kita sebagai manusia dalam kehidupan sehari-hari. Bakteri dibutuhkan manusia untuk membantu dalam proses pencernaan makanan dan bahkan dapat menambahkan nutrisi-nutrisi yang kita perlukan ke dalam makanan kita. Dalam kasus-kasus tertentu bakteri baik juga dapat menyingkirkan bakteri jahat yang ada didalam makanan sebelum kita memakan makanan tersebut. Faktanya memang kita tidak dapat hidup tanpa kehadiran bakteri dalam siklus kehidupan kita. Semua hal inilah yang tidak dimiliki oleh virus dalam siklus hidupnya.
Perbedaan virus dan bakteri yang terakhir adalah dalam kasus penyakit tertentu, infeksi yang disebabkan oleh bakteri serangannya lebih bersifat stabil dan jelas proses penyembuhannya, sedangkan jika oleh virus dapat secara mendadak mengalami gejala infeksi yang cukup tinggi.
Sementara itu, dalam bidang pangan, terdapat beberapa bakteri yang berperan dalam proses pengolahan beberapa jenis makanan. Umumnya, makanan yang dihasilkan dengan campur tangan bakteri akan memilki daya tahan ganda serta rasa yang khas. Adapun bakteri yang dimaksud antara lain:
1.     
Lactobacillus Bulgaricus juga Streptococcus thermophillus yang dicampur bersama susu dan menghasilkan yoghurt.
2.      Bakteri acetobacter bisa diolah menjadi cuka.
3.      Bakteri acetobacter xylium digunakan dalam proses pembuatan kuliner nata de coco.
4.      Bakteri streptococcus lactis yang dicampur dengan susu dan menghasilkan mentega.
5.      Lactobacillus sp. Yang dicampur dengan ikan atau udang akan menghasilkan terasi.
6.      Lactobacillus sp. Yang dicampur dengan buah akan menghasilkan asinan buah.
7.      Pediococcus cerevisiae yang dicampur dengan daging akan menghasilkan   sosis.
8.      Lactobacillus bulgaricus juga streptococcus lactis yang dicampur dengan susu akan menghasilkan kefir.
Sementara itu, bakteri yang menguntungkan dalam bidang kesehatan antara lain:
1.    Bakteri streptomyces griseus bisa menghasilkan anti biotik streptomycin.
2.    Bakteri streptomyces aureofaciens bisa menghasilkan anti biotik jenis tetracycline.
3.    Bakteri streptomyces venezuelae bisa menghasilkan antibiotic jenis chloramphenicol.
4.    Bakteri penicillium bisa menghasilkan antibiotic jenis penisilin.
5.    Bakteri jenis bacillus polymyxa bisa menghasilkan sejenis antibiotic bernama polymixin.
Masih ada banyak jenis bakteri yang menguntungkan lainnya. Misalnya saja bakteri yang hidup di  organ pencernaan manusia yang kita konsumsi. Misalnya saja jenis bakteri Ecoli yang bisa membantu membusukkan makanan juga mampu menghasilkan vitamin jenis K yang sangat penting dalam  proses pembekuan darah jika terjadi luka.
Nah itu tadi jenis bakteri yang menguntungkan, sekarang membahas virus apakah juga selalu merugikan? Oh ternyata tidak sebab manfaat lain dari adanya virus adalah:
1.    Untuk membuat  antitoksin.
Para ahli memanfaatkan dengan menggunakan sifat-sifat DNA yang menguntungkan antara virus dan gen lain sehingga sifat yang menguntungkan tersebut  akan dimiliki oleh bakteri yang diinfeksi. Contohnya, DNA virus digabungkan dengan DNA manusia yang memiliki sifat antitoksin (pelawan racun/penyakit). Selanjutnya, virus tersebut diinfeksikan dengan sel bakteri sehingga ini memiliki sifat gen manusia, yaitu memiliki sifat antitoksin. Dengan demikian, bakteri yang semula tidak mempunyai sifat antitoksin sekarang sudah memiliki sifat antitoksin. Apabila bakteri tersebut membelah terus menerus, berarti setiap sel bakteri memiliki sifat antitoksin dan selanjutnya dapat diberikan pada manusia. Contohnya, toksoid tetanus, toksin ini dapat disuntikkan pada manusia untuk mencegah penyakit tetanus. Toksin ini biasanya diberikan pada ibu hamil dan calon pengantin. Adapun bagi penderita tetanus akan diberikan ATS (Anti Tetanus Serum).
2.    Untuk melemahkan bakteri.
Apabila virus yang meginfeksi bakteri bersifat patogen, maka DNA virus yang masuk akan merusak DNA bakteri sehingga bakteri tersebut menjadi tidak berbahaya karena sifat patogennya telah rusak. Contohnya, bakteri difteri yang berbahaya akan berubah sifatnya jika didalamnya tersambung oleh virus profage.
3.    Untuk reproduksi vaksin.
Vaksin digunakan manusia untuk memperoleh kekebalan tubuh/antibodi. Vaksin ini sebenarnya merupakan bibit penyakit yang telah dilemahkan dan apabila menyerang manusia tidak akan berbahaya lagi. Untuk itulah diperlukan vaksin bagi tubuh kita. Jika ada penyakit yang menyerang manusia, maka tubuh telah memiliki kekebalan yang berasal dari antibodi bagi penyakit tersebut. Contohnya, vaksin cacar, polio, dan campak.
Jadi Shobat, tak semua jenis bakteri dan virus itu berbahaya. Tergantung dengan cara kita mengenai dan merawat kesehatan tubuh kita dan lingkungan kita. (dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang

Anda masuk ke dalam komunitas Majalah Kamus,majalah yang dikelola oleh Siswa-siswi MI. MTs.MA. Al-Musthofa Canggu Jetis Mojokerto